[10] I'm Here For You

681 89 33
                                    

Pukul setengah sebelas malam, Eunwoo masih setia berada di depan pintu rumah. Menatap pintu itu, berharap ibunya segera membukanya.

Namun nampaknya harapannya pupus, mengingat sudah berjam-jam Eunwoo menunggu di depan pintu sendirian dan hanya ditemani sepi serta hawa dingin malam.

Eunwoo mengetuk pintu itu pelan, merasa tak punya tenaga bahkan hanya untuk mengetuk pintu. "Ibu... bukain pintunya..."

Tak ada jawaban dari dalam rumah.

Eunwoo menghela nafasnya. Ia merasa putus asa. Ibunya benar-benar tak mau bertemu dengannya lagi.

Anak itu menaiki kursi rodanya dan mulai meninggalkan pekarangan rumahnya dengan berat hati.

"Aku harus kemana..."

Eunwoo terus mendorong kursi rodanya tak tentu arah dan tanpa tujuan. Ia bingung, tak tahu harus kemana.

Namun sebuah tempat terlintas di benaknya. Sebuah tempat dimana dia akan mengakhiri semua rasa sakitnya.

.
.
.

Eunwoo memberhentikan laju kursi rodanya saat ia sampai di tepi jembatan Sungai Han.

Matanya terlihat memandang sungai yang tenang itu dengan pandangan kosong. Desir angin menerpa wajahnya, membuat poni-poni halus di dahinya sedikit terangkat.

"Kenapa?! Kenapa?! Kenapa kamu nggak mati aja, Eunwoo?! Kenapa?!"

"Ibu bener, kenapa aku nggak mati aja ya..."

Eunwoo menundukkan kepalanya. Tanpa ia sadari, buliran air mata jatuh dari pelupuk matanya dengan sangat deras. Ia menggigit bibirnya menahan suara tangisannya agar tidak keluar.

"Aku pengen mati..."

Eunwoo mendongak ke atas, menatap langit malam yang bertabur dengan cahaya bintang. Menghela nafasnya mencoba melepaskan rasa sesak yang membelenggu hatinya.

"Percuma juga aku hidup, nggak ada yang mau nerima aku. Nggak ada yang sayang sama aku. Toh, nggak ada yang peduli juga aku masih hidup atau mati."

Eunwoo pun menyeka bekas air mata yang membasahi pipinya. Dengan sergap, ia memegang pagar pembatas sungai, lalu mencoba berdiri dari kursi rodanya.

Ia berusaha menaiki pagar setinggi satu setengah meter didepannya dengan kesulitan karena kakinya yang terasa kaku dan tak bisa digerakkan. Anak itu mencondongkan tubuhnya ke depan, menutup matanya sambil terus mencoba menjatuhkan dirinya ke dalam sungai.

Namun, takdir berkata lain.

Beberapa saat sebelum Eunwoo hampir terjun ke sungai, tiba-tiba kerah baju Eunwoo ditarik paksa oleh seseorang dibelakangnya.

"Eunwoo, kamu mau ngapain?!" Eunwoo menolehkan kepalanya, mencari tahu siapa yang menarik bajunya sekarang.

"Lepasin aku, kak! Biarin aku mati!" Eunwoo berusaha melepaskan diri dari tangan Jaehyun. Sedangkan Jaehyun berusaha menarik tubuh Eunwoo supaya turun dari pagar pembatas. "Kalau kamu punya masalah, selesaikan baik-baik! Jangan kayak gini, Eunwoo!"

Eunwoo semakin memberontak. Separuh tubuhnya sudah melayang bebas di udara. Jika dia menunduk sedikit saja dan melepaskan pegangan tangannya dari pagar pembatas, tubuhnya pasti akan tercebur ke dalam sungai yang dalam itu.

"Kalau kamu mau bunuh diri, oke silahkan aja. Tapi jangan kira setelah itu beban kamu bakal hilang gitu aja. Kamu belum tentu mati dengan tenang dan kembali ke atas dengan mudah. Kamu juga nggak bakal bisa hidup lagi. Dan asal kamu tau, Tuhan nggak suka sama orang yang mati karena bunuh diri!"

Fraternity | Jaehyun ft. Eunwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang