"I-ibu..."
Ibu menoleh ke arah Eunwoo dan menatapnya dengan mata yang menyipit. Raut wajahnya terlihat tak suka melihat kedatangan Eunwoo.
Ibu lantas memeluk pria asing tersebut, yang nampak masih sadar dan tidak mabuk. "Ayo sayang kita pindah ke kamarku aja..." ucapan Ibu terdengar sedikit tidak jelas karena berada di bawah pengaruh alkohol.
Kemudian Ibu berdiri sambil dibantu oleh lelaki asing tersebut dan berjalan sempoyongan menuju kamarnya.
"Ibu, dia siapa?"
Langkah ibu terhenti di depan kamar, bersamaan dengan Eunwoo yang sudah menyelesaikan pertanyaannya. Ibu berbalik dan kembali menatap Eunwoo yang masih terlihat kebingungan.
"Dia calon ayah kamu. Gimana? Ganteng 'kan?" Pria itu nampak sedikit malu mendengar pujian dari Ibu. Tapi yang dikatakan ibu memang benar. Pria itu sangat tampan dan terlihat masih muda. Ditambah dengan kemeja hitam serta rambut hitamnya yang tertata rapi, membuatnya terlihat semakin menawan.
Ah, pantas saja ibunya tertarik dengannya.
Eunwoo mengerutkan alisnya, menatap sang ibu tak percaya. "A-apa? Calon ayah?"
Melihat ekspresi putranya yang sepertinya tak setuju dengan ucapannya, membuat Ibu semakin geram. "Kenapa? Gak terima? Kamu mau larang ibu buat nikah sama dia? Emangnya kamu siapa ngatur-ngatur ibu?"
"Bukannya ngelarang, tapi apa Ibu nggak inget sama kelakuan ayah Dong Wook yang ninggalin Ibu gitu aja?"
Eunwoo menundukkan kepalanya, kemudian melanjutkan ucapannya kembali dengan nada yang lirih, "aku cuman nggak mau Ibu sakit hati lagi..."
Ibu tertawa kecil sembari mengeratkan pegangannya ke lengan pria di sebelahnya. "Udah nggak usah didengerin dia, mending kita ke kamar aja."
Pria itu mengangguk dan melemparkan senyum sinis kepada Eunwoo, kemudian membuka pintu kamar Ibu.
"NGAPAIN KAMU DIEM DISITU?! KE KAMARMU SANA!!!" Bentak Ibu yang sedang tersulut emosi melihat Eunwoo tak kunjung pergi.
Eunwoo segera masuk ke dalam kamarnya. Kemudian mengunci pintu itu rapat-rapat. Tubuhnya ia jatuhkan dari kursi roda, lalu ia menekuk lututnya dan menyandarkan punggungnya di ranjangnya.
Eunwoo menarik rambutnya kasar saat ingatan tentang buruknya perilaku ayah tirinya kepadanya dan ibunya terlintas begitu saja di pikirannya.
"Hiks... hiks... hiks..."
Anak itu menenggelamkan wajahnya di antara kedua lututnya dan menumpahkan semua air mata yang ia tahan disana.
Bukannya Eunwoo melarang ibunya kembali dekat dengan pria lain. Hanya saja, ia takut jika pria itu kembali menyakiti hati ibunya. Ia tidak ingin ibunya dikhianati lagi. Ia tidak ingin ibunya menangis tersedu-sedu sepanjang malam hanya karena ditinggal oleh seorang pria seperti dulu lagi. Sudah cukup ayah kandungnya dan mantan ayah tirinya saja yang seperti itu. Jangan lagi.
Dan...
Ia tak ingin ibu kembali menyalahkannya atas rusaknya hubungan ibunya dengan pria yang dicintainya. Ia masih ingat betul perkataan Ibu yang menuduhnya sebagai penyebab ayah kandungnya dan ayah tirinya meninggalkan Ibu karena malu memiliki anak cacat seperti dirinya.
"INI SEMUA SALAH KAMU AYAHMU PERGI NINGGALIN IBU! KARENA AYAH KAMU MALU PUNYA ANAK KAYAK KAMU!!!"
Bahu Eunwoo bergerak naik turun bersamaan dengan isakan yang keluar dari mulutnya. Ia benar-benar takut jika semua itu terjadi. Tapi apa daya, percuma ia berbicara dengan sang ibu, karena pasti ibunya tak mau mendengarkan perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fraternity | Jaehyun ft. Eunwoo ✔
FanfictionKetika orang lain membenci Eunwoo, 'Dia' datang membawa kasih sayang. Ketika orang lain memukuli Eunwoo, 'Dia' datang untuk melindunginya. Ketika Eunwoo sudah hampir menyerah dengan hidupnya, 'Dia' datang untuk memberikan semangat dan kata penenang...