34

26 4 1
                                    

Hallo apa kabar kalian? Maaf ya baru bisa up sekarang, kemaren-kemaren sih udah pengen up. Tapi mendadak males jadi ya udah sekarang aja semumpung niat.

Jangan lupa vote dan komen nya yaa❤

Dara membuka matanya, dia duduk di tepi kasur. Ia menguap dan mengucek-ngucek matanya, matanya beralih meliat jam dinding ya ada dikamar ini.

Jam menunjukan pukul 19.39 waktu setempat, dengan langkah gontai Dara mencoba untuk keluar dari kamar.

Mata Dara terbelalak seketika saat ia keluar dari kamar, bagimana tidak sekarang ia melihat rumah yang sangat mewah.

Didalam nya saja sangat indah dan mewah bagaimana penampilan luarnya, pikir Dara.

Ia menuruni tangga, Dara berjalan sesuai dengan kaki nya ingin melangkah kemana.

Jujur dia bingung ingin berjalan kemana, dia sama sekali tidak mengetahui dena rumah ini.

Sudah beberapa lama berjalan Dara berhenti di sebuah ruangan yang berisi piano didalamnya.

Dara dapat melihatnya karena dinding ruangan itu ialah sebuah kaca transparan.

Ia merasa sedikit lega karena sampai saat ini ia belum melihat sosok-sosok itu.

Seketika Dara mengingat Jora, bagaimana dengan dia. Apakah Jora masih setia menunggu nya dirumah sakit.

Andai Jora tau bila Dara terbangun ditubuh lain sudah pasti Jora sudah ada disisi nya sekarang.

Sekarang Dara sudah berada didalam ruangan itu. Ada meja minimalis yang berisi foto-foto Aldara.

Dara mengernyit kan dahinya, kenapa diantara sekian banyak foto yang terpajang diruangan ini. Hanya satu foto Aldara yang tersenyum saat lebar.

Sebenarnya Aldara ini seperti apa? Dia tidak pernah senyum? Atau memang dia nya aja yang lagi gak bahagia?

Tapi masa gak bahagia terus gitu pas lagi difoto, atau Aldara tipe orang yang dingin.

Aghh entahlah memikirkan itu semua membuat kepala Dara pening.

Sekarang ia beralih ke piano. Dara duduk dikursi yang tersedia, tangan nya bergerak untuk membuka penutup piano itu.

Dengan lihai tangannya bermain diatas piano itu menciptakan nada-nada yang indah.

Mulut nya pun tak tinggal diam, mulutnya menggumamkan sebuah nada mengikuti irama piano.

Dari arah pintu, Mommy nya melihat Dara dengan haru. Sudah lama ia tak mendengar anak nya ini bermain piano.

Mommy berjalan kearah Dara, setelah sampai dibelakang Dara. Ia mengelus surai panjang milik Dara.

Dara yang sadar atas kehadiran mommy nya dia berniat ingin menghentikan permainan nya.

"Lanjutkan nak, Mommy rindu irama piano kamu" ujar Mommy Aldara.

Dara kembali memainkan pianonya, entah sejak kapan keahlian ini ada ditubuhnya.

Mungkin ini adalah keahlian Aldara, jujur saja selama masih ditubuhnya,Dara tidak pernah sekalipun menyentuh piano.

D.A.R.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang