4

142 57 5
                                    

Author comeback gaess.... Nih aku mau update cerita lagi, karena belakangan ini aku jadi semangat ngetik lagi. Walaupun tetep ngerjain tugas yang numpuk nya tinggi bener dahh.....
  Jangan lupa follow, vote, and koment ya gaess... Selamat membaca👋

  Satu mobil polisi berada di halaman rumah mewah itu. Kedua orang tua Michelle menangis melihat anaknya digiring ke mobil polisi tersebut.

"Makasih Dara" Kata Michelle saat dia melewati Dara.

Dara hanya mengangguk kecil. Setelah mobil itu pergi Dara berhadapan dengan Irana.

Irana tersenyum dengan sangat manis, dan Dara baru menyadari emang benar Irana rada-rada mirip ama Jennie nya blackpink.

"Makasih Dara, semoga kamu selalu sehat" Irana tersenyum dan perlahan -lahan tubuh nya mulai melebur menuju atas.

Dara hanya tersenyum dia merasa tidak rela melepaskan Irana tapi ya mau gimana lagi ini udah takdir Sang Pencipta.

Dara jadi teringat Jora, dia membayangkan bagaimana jika sahabat nya itu yang pergi ke atas.

Apakah Dara ikhlas. Melihat Jora melebur diiringi oleh angin. Ahh entahlah rasa nya sangat berat jika hal itu terjadi.

Tak lama setelah itu Dara pamit pulang kepada orang tua Michelle yang masih berduka.
                        •••
"Assalamu'alaikum" Ucap Dara ketika memasuki ruang keluarga nya.

"Waalaikumsalam" Ucap Ega dan Lina ibunda Dara.

Dara menyalami tangan Bunda dan tangan abang nya Ega.

"Kok baru pulang dek? " Tanya Ega.

"Tadi ada tugas kelompok bang,jadi aku ngerjain dulu sama teman-teman kelasku" Jawab Dara berbohong

"Ohh, ya udah kamu naik, mandi, udah itu makan siang ya" Ucap Lina

"Iya bun" Jawab Dara

"Eh.. Iya bang Aska mana? " Tanya Dara saat dia menyadari bahwa Ayah dan kakak pertama nya tidak ada.

Ayah nya pasti kerja, tapi entah kakak nya. Atau mungkin bang Aska ada jam kuliah siang ini.

"Aska ada keperluan ama teman-teman nya" Jawab Bunda.

"Ohh.... Ya udah aku naik dulu"

Ega dan Lina hanya mengangguk dan kembali ke aktifitas masing-masing.

Saat masuk kekamar Dara langsung mendorong pintu dengan keras.

"Ehh ayam.. Ayam.. " Jora langsung latah.

"Semenjak kapan lo jadi latah? " Tanya Dara heran dia menutup pintu dan duduk di tepi ranjang nya.

"Gue nggak latah... Lo aja yang ngagetin, emang nya lo kenapa sih?" Tanya Jora

"Jor... Lo bakal ninggalin gue nggak? " Tanya Dara

"Kan gue udah meninggal Ra" Jawab Jora

"Itu gue udah tau Jora... Maksud gue pergi ke atas" Dara menunjuk ke arah langit-langit kamarnya.

Jora hanya mengedikan bahu nya. "Gue nggak tau" Jawab Jora.

"Jangan tinggalin gue ya Jor... Lo sahabat gue dari kecil" Ucap Dara berlinang air mata.

"Gue nggak akan ninggalin lo Ra. Gue merasa tugas gue itu melindungi lo sampai lu dipanggil ama Sang Pencipta" Kata Jora sepenuh hati.

"Kalau lo masih hidup gue pengen banget meluk lo Jor"

Jora tersenyum manis kearah Dara. Dia pun merasa seperti itu, andai... Andai... Dia masih hidup Jora pasti akan memeluk Dara dengan erat.

Andaii... Mereka masih dialam yang sama.

"Ya udah sekarang lo mandi udah itu lo makan siang" Kata Jora.

"Iya. Tapi, nanti malam gue mau ngobrol ama lo tentang hantu yang gue temuin disekolah. "

"Oke " Jawab Jora.
                     •••
Keadaan meja makan hanya diisi oleh dentingan sendok dan piring.

"Hari ini  bunda dapet kabar dari temen arisan kalau anak nya itu masuk kantor polisi. Karena, dulu waktu SMA anaknya membunuh sahabat nya sendiri" Bunda memulai percakapan.

"Hah? Yang bener bun. Nama anak nya siapa, siapa tau Ega kenal" Sambung Ega

"Namanya Mi... Mic... Michelle. Nah iya Michelle" Jawab Bunda

Dara langsung tersedak mendengar nama itu

"Kamu kenapa Ra? " Tanya Bunda khawatir.

"Kamu ngeliat hantu ya? " Tanya Ega was-was.

"Ngg.. Nggak kok aku nggak apa-apa. Ya udah Dara keatas deluan ya.. Dara mau ngerjain PR dulu. " Ucap Dara.

Ega dan Lina hanya mengangguk dan kembali makan.

   To be continue....

Jangan lupa apa gaess?
Jangan lupa vote and koment 😊

Bye... Author pamit dulu ya👋👋

D.A.R.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang