39

27 2 1
                                    

Hai aku kembali:)
Tetap update walau gak ada yg baca hehe

Indonesia, 10.47 WIB

Ruangan putih itu sangat sunyi, orang orang didalam nya hanya sibuk dengan lamunan masing-masing.

Hanya terdengar suara mesin EKG yang berbunyi dengan stabil. Wanita yang terbaring di bangsal rumah sakit itu, masih setia memejamkan matanya.

"Kapan ya Dara bisa sadar?" Ratu memecahkan keheningan diruangan itu.

Febby, Intan dan Vana mengalihkan atensi nya kearah Ratu yang tengah menatap kearah tempat tubuh Dara berbaring.

"Gak tau, yang pasti gue kangen banget sama dia, kangen suara nya, senyum nya" jawab Vana yang sekarang menatap nanar tubuh Dara.

Setiap hari mereka berempat menyempatkan diri untuk datang kerumah sakit hanya untuk melihat keadaan sahabat nya itu.

"Apa lagi Afnan sampe sekarang gak bisa dihubungi" ujar Febby.

"Iya semenjak Dara dinyatakan koma dia udah gak ada kabar lagi" sambung Intan.

Mereka berempat serempak menarik nafas lelah.

Bunyi nyaring dari mesin EKG membuat atensi ke empat wanita itu teralihkan, mata mereka terbelalak karena garis yang ada alat itu tak se normal tadi.

Mereka mendekat dengan wajah khawatir, tiba-tibat tubuh Dara kejang-kejang. Mereka berempat panik.

Febby yang paling bisa berfikir dengan waras di situasi seperti ini langsung lari keluar ruangan untuk memanggil dokter.

"Hiks... Ra lo kenapa?" ucap Intan yang sudah menangis.

Selang beberapa lama kemudian dokter dan suster sampai diruangan Dara.

"Seperti nya detak jantung pasien melemah.Adik-adik harap menunggu diluar agar kami lebih fokus menangani pasien" ucap salah satu suster.

Dengan berat hati mereka keluar meninggal kan Dara yang tengah berjuang antara hidup dan mati.

"Kenapa ini? Kenapa kalian diluar semua? Intan kenapa kamu nangis nak?" pertanyaan beruntun itu keluar dari mulut Lina yang baru kembali dari kantin bersama sang suami.

"Jantung Dara melemah tante" jawab Vana.

Lina yang mendengar itu langsung membekap mulutnya dan menangis.

Edo yang tak tahan melihat kondisinya sang istri, langsung menarik nya kedalam pelukan.

"Dara, Pa Dara!! Hikss-"

"Sttt... Kamu tenang ya Dara itu kuat dia pasti baik baik aja" Edo berusaha menenangkan istri nya yang kacau.

Ega dan Aska yang baru sampai pun dikejutkan dengan keadaan kedua orang tua dan para teman adiknya.

"Ini kenapa? Kenapa nangis? " panik Aska.

"Itu Bang, jantung Dara melemah" ucap Febby lemas.

Seketika tubuh mereka berdua melemas. Mendengar bahwa adik kesayangan mereka kini tengah di ambang kematian.

Mereka murka, ya mereka murka pada diri mereka sendiri. Karena lalai menjaga Dara.

Didalam ruangan Dara, dokter dan suster dengan cekatan memeriksa keadaan Dara.

"Detak jantung pasien semakin melemah, Dok" lapor salah satu suster.

Suara putus-putus dari mesin EKG itu menandakan bahwa nyawa Dara benar-benar sudah diujung tanduk.

D.A.R.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang