30

47 12 67
                                    

Update lagi ah🙂
Nggak apa-apa kan?

Kurasa kalian tau bagaimana cara menghargai sebuah karya

Setelah masuk kedalam gerbang tinggi itu mata Dara disuguhkan pemandangan yang sangat indah.

Sekarang didepan nya ada bangunan besar selayaknya istana. Dengan pohon-pohon tinggi menjulang disekitar nya.

Jalan menuju bangunan itu lumayan berjarak disepanjang jalan itu dihiasi oleh bunga-bunga indah nan wangi.

Pohon pohon bonsai yang menejukan mata. Dara sangat betah disini ini seperti gambaran dongeng-dongeng yang sering ia baca sewaktu kecil.

Dengan senang hati Dara berjalan dan sesekali dia berlari kecil.

Ada bunga yang sangat menarik dimatanya warna itu berwarna biru muda bentuk nya seperti bunga mawar. Tetapi batangnya tak dipenuhi duri selayaknya mawar itu sendiri.

Dara berjalan kearah bunga itu dan sedikit membungkuk untuk mencium aroma bunga tersebut.

Wangi bahkan sangat wangi Dara tak pernah mencium aroma seperti ini selama hidupnya.

Bahkan parfum nya yang bisa terbilang mahal tak se wangi ini.

"Dara" suara itu menghentikan kekaguman Dara pada tempat ini.

Dia berbalik dengan senyum yang merekah dibibir mungil nya. Sangat menggemaskan.

"Gaza!" teriak Dara dan langsung berlari tanpa sadar dia menubruk dada bidang lelaki itu dan memeluk nya.

"Haha kau ini Dara" Gaza tertawa melihat tingkah Dara yang seperti anak-anak.

"Kenapa kamu bisa ada disini Ra?" tanya Gaza melepas pelukan itu.

Senyum Dara yang tadi nya sangat lebar kini perlahan luntur menjadi lekuk yang mengarah kebawah.

"Loh loh kok langsung cemberut" ujar Gaza.

"Hua... Hiks.. Hiks.. " bukannya menjawab Dara malah menangis sambil merengek seperti anak kecil yang tak dibeli kan mainan oleh orang tua nya.

"Kenapa nangis hm?"

"Ak—aku koma Za, ter—terus aku keluar dari tubuh aku. Ka—kata Jora biar aku bisa balik lagi ketubuh ku, aku harus minta tolong ama kamu" jawab Dara sambil menangis.

"Kamu kecelakaan kan?" tanya Gaza lagi.

"Iy—iya. Aku ditabrak saat mau nyebrang kesekolah"

"Tapi kata Jora kecelakaan aku disebabkan oleh kaum kamu" sambung Dara.

"Memang" jawab Gaza enteng.

"Terus kenapa kamu nggak berhenti in dia saat dia mau nyelakain aku. Katanya kamu mau jagain aku" ujar Dara

"Aku udah mau nolong kamu tapi aku ditahan ama kaum iblis Ra. Karena mereka tau aku bakal nolongin kamu jadi mereka jebak aku biar aku nggak bisa keluar dari sini"

"Kenapa mereka nyelakain aku Za? Aku salah apa?" tanya Dara.

"Pake nanya lagi"jawab Gaza mendorong dahi Dara pelan.

Dara mengerjapkan matanya berkali-kali dia bingung.

" Kenapa sih?aku kan nggak tau "ucap Dara polos.

" Ya gara-gara kamu nolongin mereka lah"

"Mereka?"

"Sosok yang kamu bantu untuk kembali ke Sang Pencipta" jawab Gaza dan ditanggapi anggukan dan gumaman dari Dara.

"Sebesar itu kesalahan yang aku buat Za?" tanya Dara.

"Iya Ra"

"Terus aku bisa apa?"

"Kamu harus perbaiki semuanya"

"Gimana?"

"Berhadapan langsung dengan mereka. "

"Tapi nanti kalau mereka nyelakain aku lagi gimana?" tanya Dara was was.

"Aku ada sama kamu"jawab Gaza mantap.

" Tap—"

"Shutt.... Kau harus selesaikan masalah ini agar kau bisa bertemu keluarga dan teman-temanmu. Apa kau tak merindukan mereka?"

"Oke demi mereka aku akan berhadapan dengan mereka" Akhir Dara.

"Baiklah mari kita menemui mereka. Mereka telah menunggu mu Dara"

"Menunggu ku?"

"Ya semua ini sudah direncanakan agar kau bisa menjelaskan alasan dibalik kau menolong sosok-sosok itu." ujar Gaza.

Dara sedikit terkejut siapa yang tak terkejut jika kedatangan nya dinantikan oleh para makhluk-makhluk imortal itu.

Gaza mulai melangkah kan kaki nya. Dara mengikuti Gaza dari belakang was was jika ada yang menyerang nya.

Setelah masuk kedalam gedung itu mata Dara kembali disuguhkan oleh pemandangan yang menyejukkan mata.

Disana didalam ruangan itu terdapat meja meja berderet seperti kursi-kursi dibioskop.

Ditengah tengah nya terdapat satu kursi dan berhadapan dengan meja yang khusus seperti diruang hakim.

Apa dia akan dihakimi selayaknya pelaku kejahatan. Ah ini sangat memusingkan.

Tapi ada dua sosok yang familiar. Kedua sosok itu adalah Irana dan Kheysa.

Mereka tersenyum kearah Dara dan dibalas senyum senang oleh Dara.

"Mereka juga akan membantu mu melalui masalah ini" ujar Gaza.

Ucapan Gaza membuat Dara tersenyum. Setidaknya dia tak melewati masalah ini sendiri.

"Hai mahkluk mortal yang membuat seluruh alam imortal kacau balau"suara perempuan itu menyapa Dara dengan nada remeh.

Dara memutar tubuh nya menghadap arah pintu yang ia masuki tadi dan melihat....

To be continue....

Maaf part nya pendek sengaja biar kalian perasaran wkwkwk.

Pantengin terus ya gaess

D.A.R.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang