21

44 18 14
                                    

Halloo gaess apa kabar?
Maaf aku baru up lagi sekarang
Soalnya aku lagi sibuk dan ada satu permasalahan yang buat aku hiatus sementara.

"Hoamm" Dara membuka matanya masih dengan keadaan mengantuk

(Anggap aja itu nguap ya gaes)

"Dek bangun kamu nggak mau sekolah apa!!? " teriak Ega dari depan pintu.

"Iya ini udah bangun Bang!" Jawab Dara berteriak dan membersihkan tempat tidurnya.

Pintu terbuka dan menampakan Ega yang tengah berdiri disana

" Buru-buru mandi di dek, ari lanceuk anjeun ngabersihkeun ranjang anjeun"ujar Ega

(Buruan mandi dek, biar abang aja yang beresin tempat tidur kamu)

Dara mengangguk dan segera mengambil handuk serta seragamnya.

Ia berjalan dan membiarkan abang nya membereskan tempat tidur nya.

Setelah selesai membersihkan tempat tidur Dara, Ega duduk ditepi ranjang adiknya dengan memainkan ponsel.

Beberapa lama setelah nya Dara keluar dari kamar mandi dengan seragam yang telah melekat ditubuhnya.

"hatur nuhun kaka"ujar Dara berjalan menuju meja rias nya.

(Makasih abang)

"Iya sama-sama"

"Kamu berangkat bareng abang aja ya, abang tunggu dibawah" ujar Ega sambil mengusap kepala Dara dengan sayang.

"Leres bang" Jawab Dara

(Iya Bang)

Setelah selesai tacap Dara segera membereskan buku pelajaran hari ini setelahnya dia turun menuju meja makan untuk sarapan bersama.

"halo geulis Dara parantos sumping"sapa Dara dan duduk dikursi yang tersedia.

(Hallo Dara yang cantik telah tiba)

"enya éndah lamun ditingali tina liang jarami hahaha" ujar Aska

(Iya cantik kalau dilihat dari lubang sedotan hahaha)

"Ishh abang mah gitu. Nggak bisa gitu muji Dara biar Dara seneng" ujar Dara cemberut

"Kan kamu emang nggak cantik" ujar Aska kembali tertawa terpingkal-pingkal melihat ekspresi wajah adiknya.

"Bun lihat abang" adu Dara pada Bunda nya.

"tong kasieun teuing ka lanceukna"tegur Lina sambil mengisi nasi di piring suami nya.

(Jangan gitu kasihan adik nya bang)

"Iya Bun. Abang kan cuma becanda, adik abang mah paling cantik" ujar Aska

"Ya iya lah anak Ayah gitu loh" sambung Edo

Dara tersenyum melihat suasana keluarga nya yang selalu ceria, receh, dan akur.

D.A.R.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang