Sudah sekian lama gak update, akhirnya update juga. Pasti pembacanya berkurang drastis nih entar, tpi gkpp author nulis demi author sendiri.
Author bikin target nih gaes, InsyaAllah cerita ini bulan November harus udah end.
Jadi ini detik-detik mau habis wehehe, do'ain ya semoga bisa lancar nulis nya dan bisa capai targetnya.
Selamat membaca💗
"Kita harus melenyapkan nya, karena dia. Felix dan Gaza rela menentang Sang Pencipta, entah sesepesial apa manusia itu. Sampai-sampai mereka mati-matian membelanya" ujar salah satu wanita yang berada diruangan yang serba hitam itu.
Tak sepenuhnya hitam, disini banyak buku-buku yang tersusun rapi, seperti perpustakaan. Tapi hawa disini berbeda, lebih kearah yang tidak baik.
"Bagaimana bisa kita melenyapkan nya? Sedangkan dua malaikat aneh itu selalu menjaganya" jawab lelaki yang tengah duduk dimeja yang tersedia diruangan itu.
"Saya tau apa yang harus kita lakukan" senyum mematikan muncul dibibir wanita itu, lelaki yang bersama nya bergidik ngeri melihat senyuman itu.
"Apa rencana mu, Berlin?" tanya lelaki itu, yang kini berada dihadapan Berlin.
"Kita akan—"
"Apakah itu akan berhasil?" tanya lelaki itu sedikit ragu.
"Kau meragukan ku?" Berlin balik bertanya dengan sengit.
"Bu—bukan begitu maksud ku, Berlin"
"Sudahlah, kau ikuti saja rencana ku" Lelaki itu hanya mengangguk pasrah.
•••
Setelah kembali dari menemui Felix dan Gaza, Dara menjadi murung. Tatapan nya yang kosong membuat teman-teman nya bingung.
"Al? gak apa-apa?" pertanyaan itu keluar dari mulut Starla, yang khawatir dengan kondisi sahabat nya ini.
Dara masih melamun, tatapan kosong itu masih tersaji, tanpa disadari setetes air mata meluncur dengan bebas.
"Al lo kenapa nangis?!" Panik Arga.
Dara tersentak, dan buru-buru menghapus air matanya. Agar teman-teman nya tak melihat itu. Tapi sayang seribu sayang, teman-teman nya sudah melihat air mata itu.
"Al pamit ke toilet dulu" tanpa menunggu persetujuan teman-teman nya, ia langsung berlalu pergi meninggalkan kelas.
Wajah khawatir terpampang jelas di wajah ketiga manusia yang tengah menatap kearah hilang nya sosok Aldara.
Mereka sedang perang batin, mereka seolah bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya terjadi?
•••
S
esak
Satu kata itu yang bisa menggambarkan suasana hati Dara sekarang. Dia sangat kehilangan sosok Jora.
Dia berdiri di depan wastafel dan membasuh mukanya. Dia menatap pantulan dirinya di kaca wastafel itu.
"Gue mau balik ke tubuh gua lagi hiks.. Gue kangen orang tua dan kakak-kakak gue hiks... "
Entah lah kesedihan itu seolah merambat, sekarang pikiran Dara bercabang antara rindu keluarga dan juga ketidakrelaan
ditinggal sosok Jora.Air mata itu masih setia meluncur di pipinya. Tanpa permisi air mata itu terus saja berjatuhan.
Membuat sang empu, semakin dilanda sesak.
Saat dirasa sudah bisa mengendalikan diri, Dara keluar dari toilet untuk kembali ke kelas.
Tetapi saat diperjalanan dia mendengar suara yang sangat dikenalnya.
Dia mendekat kearah suara itu, dia melihat dua orang yang kini tengah berhadapan entah tengah membicarakan apa.
Tapi nampak dari raut wajah mereka, mereka sedang gelisah.
Dara mencoba mendekat lagi dengan cara mengendap- endap, agar bisa mendengar percakapan dua orang itu.
"Apa jangan-jangan dia udah tau yang sebenarnya? Apa dia bakal benci kita lagi?" tanya seorang gadis dengan mata yang siap menumpahkan air mata.
"Gue gak tau, tapi dia amnesia permanen. Sangat sulit buat dia inget semuanya lagi" jawab lelaki yang bersama gadis itu dengan tenang. Walau bisa dilihat dengan jelas raut wajah lelaki itu tengah resah.
Amnesia permanen? Gue? Batin Dara.
"Gue takut dia tau hubungan kita, gue takut dia tau sebenarnya kita udah pacaran sekarang" ujar gadis itu lagi.
Dia itu siapa? Apa bener mereka lagi bahas gue? Batin Dara terus bersuara menimbulkan opini opini.
"Dia gak akan tau lo tenang" ujar lelaki itu, dan menarik gadis itu kedalam dekapannya.
"Gue takut hiks—gue takut Aldara kecewa sama gue hiks—. Gue takut dia inget, saat sebelum kejadian itu. Dimana dia ngeliat lo nembak gue, didepan mata nya sendiri dan itu yang bikin dia kecelakaan".
Deg!!
Benar dugaan Dara, bahwa yang tengah dibicarakan oleh dua sejoli ini ada dirinya. Lebih tepat nya, tubuh yang ditempati raganya.
" Sekarang kita balik ke kelas ya?"pertanyaan lelaki itu membuat sang gadis mengangguk.
Mereka pun mulai meninggalkan tempat itu, tanpa sadar bahwa orang yang mereka bicarakan. Sudah mendengar semuanya.
"Be—berarti Aldara kecelakaan gara-gara ngeliat mereka jadian? Berarti Aldara suka sama—"
"Aghhh—" Dara memegang kepalanya yang berdenyut sakit.
Bayangan demi bayangan kini terbentuk dalam benaknya. Keringat bercucuran di dahi dan juga leher nya.
"Lo mau jadi pacar gue?" ujar lelaki itu sambil berlutut dan menyerahkan sebuket bunga pada seorang gadis yang tengah mengenakan pakaian pesta itu.
Tamu-tamu yang menyaksikan itu terbawa suasana. Sehingga mereka serempak bertepuk tangan dan mengucapkan kata 'terima' berulang kali
"Terimaa, terimaa, terimaa," Sorakan itu memenuhi ruangan ini.
Tanpa disadari ada seorang gadis diambang pintu sedang memegang kado, dan menatap nanar kejadian yang ada di depan matanya.
"Gue mau jadi pacar lo" jawab gadis itu menerima buket yang sudah di depan matanya.
Lelaki tadi bangkit dari posisi berlutut nya, dan langsung memeluk gadis yang sekarang resmi menyandang sebagai kekasihnya.
Brak...
Atensi semua orang teralih kearah pintu masuk saat mendengar suara benda jatuh, dimana ada seorang gadis dengan mata berkaca-kaca.
Kado yang digenggaman nya kini sudah tergeletak di lantai. Dia membekap mulut nya dan belari sekuat tenaga meninggalkan tempat itu.
Lelaki yang menyadari siapa gadis itu, langsung melerai pelukan nya.
"Aldara!!"
"Aghh, sakit" Sekelebat bayangan itu terlintas dibenak Dara yang kini masih setia memegangi kepala nya.
"Kenapa? Kenapa bisa gue inget kejadian sebelum musibah menimpa Aldara. Kenapa gak setelah gue balik ketubuh gue nanti, baru Aldara mengingat semua ingatannya" ujar Dara saat sakit kepala nya mulai mereda.
Pertanda apa ini? Batin Dara terus bertanya-tanya.
To be continue....
Maaf gaes part nya pendek, karena otak ku udah lama gak nulis alur cerita.
Maaf ya kalo makin kesini makin gaje part nya
KAMU SEDANG MEMBACA
D.A.R.A
Horror[ON GOING] cerita ini menceritakan tentang. bagaimana seorang remaja wanita yang memiliki kemampuan melihat yang seharusnya tidak bisa dilihat oleh manusia biasa. Karena kemampuan nya itu dia terjebak oleh makhluk imortal, yang berusaha membahayakan...