35

26 4 3
                                    

Hallo gaes aku kembali. Jangan lupa vote dan komen nya ya.

Hari ini adalah hari dimana Dara yang berada di tubuh Aldara kembali datang kesekolah.

Sesuai dengan perjanjian selama dua hari Dara beristirahat dirumah, melihat sosok-sosok itu.

Sesekali dia memanggil Gaza, terkadang dia juga berbincang oleh kedua orang tuanya, juga Arga.

Ia masih menyembunyikan kelebihan nya, dia tak ingin kelebihan nya membuat mereka yang berada di sekitar nya khawatir dan lain sebagainya.

Dara sekarang sudah berada didalam mobil bersama Arga. Senyum tak henti henti nya terbit di kedua bibir remaja itu.

Walau Dara belum tau bagaimana lingkungan sekolah seorang Aldara, dia juga ikut senang bisa datang kesekolah lagi.

Jujur saja, ini bisa sedikit mengurangi rasa kangen nya terhadap teman-temannya dan juga keluarga nya.

Tapi ada satu yang Dara khawatir kan, ia takut sosok-sosok disekolah Aldara menyeramkan.

Menurut Dara sosok-sosok disini lebih menyeramkan dari yang ada di Indonesia.

Dara lebih memilih melihat mbak kunti, dari pada harus melihat perempuan dengan baju yang dilumuri darah, dengan mata melotot.

Iya perempuan itu yang pertama kali Dara liat, dikediaman Aldara.

Selang beberapa saat mereka sampai di pekarangan sekolah yang cukup luas.

Dengan bangunan tiga tingkat, lapangan dan parkiran yang luas, lingkungan nya juga bersih dan sejuk.

Dara langsung pucat pasi, melihat hantu diparkiran ini.
Bagaimana tidak, hantu itu ialah sosok lelaki, dengan kepala yang tidak ditempatnya lagi. Kepala hantu itu berada di tangannya, ya kepala nya ditenteng gaess!

Dara berusaha tak perduli dan mengikuti Arga keluar dari dalam mobil.

Hal pertama yang ia dapat adalah tatapan takjub dan tidak percaya dari siswa-siswi di SMA ini.

Arga bilang disekolah ini lebih dominan dengan siswa dari Indonesia.

Pantas saja Dara melihat mereka seperti wajah-wajah lokal dan juga blasteran.

Arga menggandeng tangan Dara menuju kelas nya, disepanjang koridor banyak yang menyapanya dan tersenyum hangat kepadanya.

Mata mereka memancarkan kerinduan yang amat mendalam, jadi seperti ini kehidupan Aldara.

Banyak disayangi orang-orang sekitar nya walau sifat nya yang terkadang cuek, dingin dan bodoamatan.

"Al!!" teriakan itu berasal dari belakang Dara dan Arga.

Arga dan Dara berhenti dan memutar tubuh mereka melihat siapa yang memanggil Aldara.

Dara melihat seorang gadis cantik, dengan wajah putih, mata hazel, rambut panjang nya yang berwarna coklat kemerah-merahan sedang berlari kearahnya.

Saat gadis itu sudah berada di dekatnya, dengan semangat ia menubrukan badannya memeluk Dara, lebih tepat nya memeluk tubuh Aldara.

"Gue kangen lo Al" ujar nya dengan bahasa Indonesia tetapi dengan logat Inggris nya.

Dara hanya diam, dia tidak tau ingin merespon apa. Dia saja tidak tau siapa gadis yang sedang memeluknya ini.

"Lo kok diem?" tanya gadis itu melepaskan pelukannya.

"Lo gak kangen gue?" tanya nya dengan wajah sedih.

"Maaf lo siapa?" Dara balik bertanya dengan nada tidak enak hati.

Gadis itu menatap Arga, paham dengan maksud gadis itu, Arga mengangguk dan tersenyum.

"Gak apa-apa lo lupa ama gue, nanti juga inget sendiri" ujar nya dengan nada sedikit tidak rela.

"Tapi saat lo inget gue, jangan benci gue ya Al" sambung gadis itu.

Ini kenapa,tidak Arga, tidak gadis ini pasti mengucapkan 'kalo lo udah inget semuanya jangan benci gue ya'.

Lah emang kenapa, ada kejadian apa sebelum Aldara kecelakaan dan dinyatakan koma.

"Nama lo siapa?" tanya Dara berusaha ramah.

"Starla, sahabat lo" jawab Starla dengan senyumnya.

"Oke sahabat nya Al" ujar Dara sembari membalas senyuman Starla.

Starla hanya terkekeh melihat tingkah laku sahabat nya ini, jujur Aldara tak pernah bersikap seperti ini sebelumnya.

Jika Starla bicara saja cuma di jawab iya, gak, hmm, dan lainnya atau hanya sekedar dibalas gelengan, anggukan dan senyum tipis.

"Yukk ke kelas" ajak Starla menggandeng Dara. Meninggalkan Arga yang masih cengo ditempat nya.

"Woy kok gue ditinggal!!" teriak Arga dan menyusul Starla dan Dara.

Ya begini lah mereka,didepan orang tua berbicara menggunakan aku-kamu, sedangkan saat tidak berada dihadapan orang tua, mereka menggunakan kosa kata lo-gue, biar gak canggung ucap Arga kala itu.

"Welcome back Aldara!!" teriak seluruh kelas saat Dara menginjakkan kakinya dikelas.

Dara tersenyum haru, sebegitu penting ya Aldara. Sampai sampai kedatangan nya kembali disambut dengan hangat dengan semua orang.

"Aldara gue rindu" seorang gadis tersenyum dan memeluk Aldara.

Dara membalas pelukan gadis itu, setelah beberapa lama gadis itu melepaskan pelukannya.

Dara tersenyum sangat manis untuk menghargai sambutan teman-teman sekelasnya.

Tentu saja hal itu membuat mereka semua tertegun, bagaiamana bisa seorang Aldara tersenyum selebar itu?

Ini kejadian yang langkah di SMA mereka.

"Al lo senyum?" pertanyaan konyol itu meluncur begitu saja dari mulut seorang lelaki tampan yang berada dikanan Dara.

"Iya,emang gak boleh?"

Mereka semua tersenyum, mereka fikir setelah koma Aldara masih saja sama dengan sifat lamanya.

Mereka ikut senang melihat Aldara yang sekarang, yang bisa tersenyum lepas kearah mereka.

To be continue......

D.A.R.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang