Up lagi, biar cepat selesai.
Aku tau kalian orang baik, kalian pasti tau gimana caranya menghargai sebuah karya
Happy Reading....
Kini semua orang berkumpul di ruangan yang memiliki nuansa putih itu, menunggu seseorang yang tidak juga kunjung membuka matanya.
Jika di tanya mereka lelah atau tidak, tentu saja hal itu yang mereka rasakan. Dokter bilang ia akan sadar sebentar lagi, tapi sudah lewat dua hari, ia tetap tak kunjung sadar.
"Kapan ya Dara buka matanya" ujar salah satu dari mereka, memecah keheningan.
"Gue juga gak tau, tapi gue berharap. Secepatnya" jawab perempuan yang kini duduk di sebelah bet tempat tubuh Dara terbaring.
Salah satu diantara mereka melangkahkan kaki nya, mendekat ke arah tubuh Dara.
"Dek, kapan lo sadar. Gue udah kangen banget sama lo" ujar Aska sedih.
Mereka yang berada di ruangan itu menatap Aska dengan sendu, mereka pun sama. Sama-sama mengharapkan Dara segera sadar.
Aska menggenggam tangan Dara dengan lembut, dan bergerak mencium kening sang adik.
"Cepat bangun dek, di sini kita masih nungguin lo" ujar nya di sela kecupan itu dan tanpa sadar air mata nya terjatuh dan mengenai kelopak mata Dara.
Tak lama Aska merasakan gerakan digenggaman nya, ia pun menunduk untuk melihat genggaman itu.
"Tangan Dara gerakkk!!" ujar nya heboh, dan menarik semua atensi mereka yang ada di ruangan itu.
Mereka semua mendekat ke arah tempat Dara berbaring.
"Sayang, ayo buka matanya" ujar Lina sambil menahan tangis nya.
Akhirnya, yang mereka nanti nanti terjadi. Mata yang sudah lama tertutup itu, kini telah terbuka dengan sempurna.
Mata itu bergerak kesana kemari seperti sedang berfikir, siapa mereka semua? dan dimana dia sekarang.
"Dokter!!" Teriak Edo menggema.
Dokter dan suster yang mendengar itu,langsung berlari ke arah ruangan Dara.
Ia langsung memeriksa keadaan Dara, pasiennya yang sempat tidak bernafas lagi, kini sudah membuka matanya.
"Keadaan ananda Dara, sudah sangat baik. Tidak ada yang perlu di cemaskan" ujar dokter itu tersenyum.
"Terimakasih dokter, terimakasih" ujar Ega dengan tulus.
Dokter itu hanya mengangguk dan tersenyum tulus, "kalau begitu, kami permisi" ujar nya dan beranjak pergi, meninggalkan mereka yang kini dilanda kebahagiaan.
Keempat sahabat Dara kini telah menangis dengan bahagia sambil memeluk satu sama lain, ini yang mereka tunggu-tunggu.
"Kalian siapa?" suara itu menghentikan tangis bahagia mereka.
Semua mata kini tertuju kepada Dara, yang sedang menatap mereka semua dengan raut bertanya.
"Maksud kamu apa sayang??" tanya Lina mengusap rambut Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
D.A.R.A
Horror[ON GOING] cerita ini menceritakan tentang. bagaimana seorang remaja wanita yang memiliki kemampuan melihat yang seharusnya tidak bisa dilihat oleh manusia biasa. Karena kemampuan nya itu dia terjebak oleh makhluk imortal, yang berusaha membahayakan...