Part 11 : Belanja Bulanan

5.3K 497 16
                                    

Brisia masih terus berceloteh tentang berbagai hal yang dia sukai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brisia masih terus berceloteh tentang berbagai hal yang dia sukai. Tidak peduli dengan Dimas yang unresponsif. Dia yakin, meski Dimas tidak peduli, pasti ada beberapa hal yang akan tersangkut dalam ingatan pria berhidung mancung ini. Karena pada dasarnya, tidak ada orang yang benar-benar tidak peduli.

"Mau bicara terus atau turun?" tanya Dimas saat mobil sudah terparkir dan Brisia masih membeberkan berbagai kandungan skincare yang tidak cocok untuknya.

"Maunya di mobil berduaan terus sama kamu," goda Brisia yang otomatis membuat Dimas berjengit. Tanpa menunggu Brisia, suaminya itu segera mematikan mesin mobil dan keluar.

"Mas, tungguin dong!" seru Brisia yang tidak digubris.

"Makanan kesukaan kamu apa?" tanya Brisia ketika sudah berhasil menyamai langkah Dimas. Tangannya menyelip di lengan bawah suaminya untuk digandeng.

"Gue bukan pemilih makanan," jawab Dimas sambil menepis lengan Brisia.

"Tapi katanya kamu nggak bisa makan pedes."

"Udah tahu kenapa nanya," balas Dimas sambil melihat-lihat jejeran sabun mandi. Tangannya bergerak mengambil sabun cair refil yang sudah berjasa membersihkan tubuhnya selama empat tahun.

"Kamu pake skincare apa? Aku nggak lihat ada skincare kamu di kamar."

Sejak kedatangan Brisia, meja tempat Dimas meletakkan jam tangan, dasi dan parfum langsung penuh. Berbagai tabung-tabung yang tidak Dimas tahu apa isinya mendadak memenuhi mejanya itu. Dia bahkan hanya menghembuskan napas pasrah saat melihat standing mirror baru yang bisa bikin silau.

"Gak pake." Dimas bergerak mengambil sampo yang sudah merawat rambutnya selama dua tahun ini.

"Oh kamu pakai sampo ini. Aku pernah ditawari endorse-" Ucapan Brisia terhenti ketika Dimas tidak lagi mendorong trolly belanjaan dan malah menatapnya. "Kenapa?"

"Stop bicara nggak jelas dan ambil keperluan mandi lo," tegas Dimas.

Brisia tertawa singkat sambil menutup mulutnya. "Sorry sayang, perawatan mandi aku semuanya sudah dapat dari endorse. Tinggal odol gigi aja yang ambil punya kamu," jelas Brisia yang jika ada perusahaan odol gigi mendengar ini pasti akan langsung mengendorsenya.

Dimas tidak membalas. Dia langsung berjalan ke koridor selanjutnya yang memajang aneka susu pasteurisasi. "Kayaknya aku harus beliin skincare buat kamu," celoteh Brisia sambil menatap Dimas dengan senyum riangnya. Yang ditatap malah tiba-tiba berhenti. "Kenapa sayang?"

"Tuh!" tunjuk Dimas dengan dagunya ke salah satu merk susu. "Tadi lo bilang suka minum susu ini kan tiap pagi? Cepetan ambil."

Brisia menatap fresh milk yang selalu dia minum tiap pagi lalu beralih menatap wajah masam Dimas. Benar kan apa yang dia bilang. Tidak ada orang yang benar-benar tidak peduli. Buktinya Dimas ingat susu kesukaannya.

Drama QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang