Satu

499 40 5
                                    

SANG DEWA AMBIS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SANG DEWA AMBIS





















Bel sekolah menggema ke seluruh penjuru sekolah, semua siswa dan siswi tampak mulai berhamburan berjalan menuju lapangan. Mereka semua berlari menuju barisan kelasnya masing masing.

Cowok dengan postur tinggi tegap sudah berdiri di pinggir lapangan bagian barisan kelasnya. Matanya mengedar mencari teman sekelasnya yang terlihat masih berlari dikejauhan.

"Cepetan lelet banget sih!" Teriaknya dengan wajah datar, ia menatap jengkel teman teman sekelasnya yang belum mengisi barisan juga.

Mereka yang sudah berlari lari dan sampai di barisan langsung menatap cowok itu dengan tidak suka.

"Biasa aja dong, pagi pagi nyolot" ucap salah satu siswi dengan lirikkan tajammya.

Namanya Raya cewek yang selalu tidak suka dengan cowok yang menjadi ketua kelasnya itu, alasan Raya tidak suka adalah karena wajah dinginnya, sok jeniusnya, dan ambisnya.

Semua tentang Langit Raya tidak suka.

"Semuanya baris yang rapi, lencang kanan gerak" ucapnya tanpa menggubris omelan Raya.

Raya mendengus dan langsung mengikuti yang lainnya ikut berbaris. Cowok yang ada di sebelah Raya melirik gadis itu sekilas kemudian tersenyum mengejek.

Raya menoleh ke cowok itu terus mukul lengannya dengan tenaga dalam.

"Njer sakit" ringis cowok itu sambil ngusap lengannya yang jadi sasaran empuknya Raya.

"Napa muka lo gitu hah! Ngejek gue!" Sungutnya.

"Ye perasaan lu, lagian si lu demen banget ngusik si dewa ambis, ngapain coba buang buang energen" ucapnya dengan kalimat akhir yang ngelantur.

"Lo kira gue terima diatur atur dia, dih ogah!" Kesal cewek itu sambil melipat tangan di depan dada kemudian menatap cowok yang berada didepan barisan khusus ketua kelas itu dengan mata tajamnya.

Cowok yang namanya Argan itu cuma geleng geleng kepala, dari sekian banyaknya siswa di kelas hanya Raya lah yang berani menentang dewa ambis itu. Sedangkan yang lain hanya mendukung gadis itu dari belakang, sebagian lagi menentang Raya karena dewa ambis adalah idola mereka, para ciwi ciwi.

Setelah selesai dengan upacara bendera yang benar benar menguras energi dan tenaga dikarenakan teriknya matahari yang menyengat. Semua siswa langsung berhamburan kembali ke kelas.

Raya menarik Argan yang hendak masuk ke dalam kelas.

"Mau kemana lu" ucap Raya sambil narik kerah seragamnya Argan

Argan menolehkan kepalanya dengan langkah yang terhenti.
"Ya mau masuk kelas lah peak" ucapnya sambil berusaha nepis tangan Raya yang masih narik kerah bajunya.

Sky And Sea | Lee Jeno (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang