17. Olimpiade

111 19 29
                                    

Sea terlihat mondar mandir sedari tadi, ia meremat kedua tangannya kuat kuat berusaha menahan gugup. Melihat beberapa perwakilan dari sekolah lain tadi berhasil membuat nyali Sea sedikit menciut, mereka terlihat seperti anak anak pintar dari sekolahan elit, walau sekolah Sea tak kalah elit tapi gadis itu tetap gugup.

"Sea" suara seseorang membuat gadis itu menoleh dan mendapati kakaknya yang berjalan ke arahnya, terlihat juga seorang wanita ikut bersamanya.

"Kak Biru" ucap Sea.

"Hai kak Naya" sapa Sea dengan senyum tipisnya.

Naya memperhatikan Sea yang wajahnya terlihat tegang, dan dahinya penuh dengan keringat.

"Sea gugup ya.." tebak Naya memegang pundak Sea.

"Aaah kak Biru, Sea takut" Sea langsung menghambur ke pelukkan kakaknya dan merengek seperti anak kecil.

Biru tertawa kecil dan mengelus kepala Sea berusaha menengkan adiknya yang gugup, Naya yang melihat interaksi kedua saudari itu tampak ikut tersenyum.

"Hei, malu dong di liat kak Naya" ucap Biru menunduk untuk melihat Sea, gadis itu menggeleng tak peduli.

"Sea, denger kakak, yang terpenting kamu harus fokus, jangan mikirin menang ya.." ucap Naya berusaha ikut menenangkan Sea.

"Denger itu kak Naya, jangan pikirin menang" ucap Biru mengusak surai adiknya.

Sea mendengus kasar, bagaimana ia tak memikirkan menang jika satu orang terus mendesaknya dan mengancamnya untuk memenangkan olimpiade apapun caranya.

"Iya kak" ucap Sea mulai melepaskan pelukkannya pada Biru.

"Kakak tau Sea pasti bisa, semua yang kakak ajari pasti bisa Sea tangkep yakan" senyum Naya.

Sea mengangguk dan ikut mengulas senyum, walau di dalam lubuk hatinya ia benar benar masih sangat gugup dan takut.





Beberapa peserta tampak mulai memasuki ruangan untuk memulai ujian Olimpiade yang di gelar di dalam sebuah gedung tertutup. Sea terlihat melambaikan tangannya kepada ketiga sahabatnya yang ikut hadir untuk menyemangatinya walau dari luar gedung.

"Hai, kita ketemu lagi" suara cowok berhasil mengalihkan perhatian Sea yang sekarang sudah beralih menatap cowok yang menepuk pundaknya pelan tadi.

Sea tersenyum tipis di bibir dan sedikit mengangguk.

"Bukankah ini kali pertamamu..?" Tanya Kaivan, mereka mengobrol sembari berjalan memasuki gedung.

Sea menganggukan kepalanya yang membuat Kaivan mengangguk sekilas.

"Kalau gitu semangat Sea" ucap Kaivan dengan senyum mengembangnya, Sea ikut tersenyum.

"Kamu juga semangat ya" ucap Sea yang menyemangati Kaivan juga.

Kaivan memasang senyum lebarnya dan berlalu dari Sea menuju kursinya.

Satu setengah jam berlalu dan beberapa peserta mulai keluar dari gedung itu, tampak Sea yang keluar bersama yang lainnya.

"Gimana Se, susah soalnya..?" Tanya Raya yang sudah berdiri bersama Argan dan Andin di hadapan Sea.

Sea menghela nafas untuk beberapa saat, ia tersenyum simpul dengan wajah lebih tenang daripada saat masuk tadi.

"Soalnya bisa aku jawab kok, semoga aja hasilnya baik ya" ucap Sea dengan senyuman tipis di bibir.

"Ini pengumuman hasilnya sekarang ya..?" Tanya Argan.

"Katanya sih 2 jam bakal ada pengumuman hasilnya" sahut Sea.

Mereka mengangguk, Raya merangkul Sea dengan senyum mengembang di bibirnya "Sea hebat, gimana kalau kita ajak makan bakso di depan" ucap Raya dengan semangatnya.

Sky And Sea | Lee Jeno (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang