35. Incident

103 19 35
                                    

"Kak Biru..."

"Kak..!"

Sea menuruni anak tangga sembari memanggil nama Biru, sampai tiba gadis itu berada dibawah tidak ada sahutan juga dari kakaknya, Sea memilih berjalan ke arah kamar Biru.

"Kakakmu ga ada Sea.." suara bunda menghentikan langkah Sea, gadis itu berbalik menoleh pada bundanya.

"Loh kemana bun..?" Tanya Sea, padahal tadi saat pulang sekolah ia masih melihat mobil kakaknya digarasi.

"Ga tau bunda, tapi tadi buru buru, mungkin ke rumah sakit.." jelas wanita itu, Sea tampak memajukan bibirnya, padahalkan ia ingin minta ditemani oleh Biru.

"Pergi sendiri aja deh.." gumam gadis itu, dengan cepat Sea mengambil langkah naik ke kamarnya lagi, gadis itu mengambil jaket di kamarnya dan bergegas turun lagi ke bawah.

"Loh mau kemana..?" Tanya bunda saat melihat putrinya menuruni anak tangga dengan jaket yang sudah dipakainya.

"Mau beli cemilan bun didepan.."

"Udah malam loh sayang, makan buah aja nih bunda potongin.." ujar bunda Sea.

"Bentar aja bun, lagian masih jam tujuh masih ramai pasti, Sea pengen beli cemilan udah habis, ya ya.." gadis itu memegang lengan bundanya, dengan mata berbinar memohon agar diizinkan keluar sebentar.

Bunda Sea tersenyum sembari mengusap pipi anak gadisnya, akhirnya wanita itu mengangguk memberikan izin pada Sea, "ada uang ga mau jajan..?" Tanyanya tertawa kecil.

"Ada nih, bunda mau tambahin.." kekeh Sea.

Wanita itu mengeluarkan dua lembar uang seratus ribu, dan memberikan pada Sea, "bunda titip susu kotak ya, sisanya buat Sea.." ujarnya.

Gadis itu dengan senyum lebarnya menerima uang dari bundanya, setelah itu Sea segera melangkah keluar rumah tak lupa Sea mengantongi ponselnya disaku jaket yang ia pakai.

Gadis itu menyusuri jalanan komplek menuju kedepan, kebetulan jarak minimarket depan dengan rumah gadis itu tidak terlalu jauh jadi Sea santai saja berjalan sendirian walau jalan komplek tampak sepi.

"Malam pak.." sapa Sea pada satpam komplek yang tengah duduk dipos jaganya.

Lelaki itu keluar, dan menatap Sea ikut tersenyum, "mau kemana nona, malam malam begini sendirian..?" Tanya lelaki itu, ia segera membukakan Sea gerbang.

"Mau ke minimarket depan bentar pak, terima kasih pak.." ujar gadis itu tersenyum ramah.

Sea kembali berjalan lagi, tapi saat ditengah perjalanan Sea merasa ada yang mengikutinya, gadis itu begitu yakin orang dibelakangnya tengah mengikuti langkahnya dari saat Sea keluar gerbang tadi, Sea segera mengeluarkan ponselnya dari saku..

Gadis itu mengetik dengan cepat dan tak lupa menyalakan lokasi pada ponselnya, Sea mengirimi pesan pada Langit, Sea kembali memasukkan ponselnya disaku, meletakkan ditempat paling aman.

Tapi tiba tiba saja, bahu Sea dipegang oleh seseorang, gadis itu meneguk salivanya dengan susah payah, dan dengan takut menoleh untuk melihat orang yang ada dibelakangnya, tapi sebelum Sea berhasil melihat orang itu.

Pandangan Sea sudah gelap, kepalanya seperti ditutup kantong besar, Sea memberontak berusaha melepaskan diri, namun sayang sedetik berikutnya orang itu menyuntikkan sesuatu ditubuh Sea, gadis itu seketika melemah dan tak sadarkan diri dalam kegelapan.

"Cepat.." samar samar Sea mendengar orang yang menahan tubuhnnya bersuara, dia tidak sendiri mereka berdua, Sea mendengar suara keduanya.

"Sky.." Hingga akhirnya Sea tidak sadarkan diri sepenuhnya.

Sky And Sea | Lee Jeno (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang