38. Still the same

81 15 27
                                    

Spam coment ya, ga vote juga gapapa :)

Happy reading :)













Sea baru saja sampai rumah sekitar pukul tujuh malam, gadis itu tadi memilih menghabiskan waktu dirumah Raya bersama Argan dan Andin, Sea ingin melupakan masalahnya dengan Langit yang membuatnya sedih.

"Sea pulang.." gadis itu melangkah masuk setelah membuka pintu utama, tapi saat hendak melanjutkan jalan lagi langkahnya terhenti karena Biru tampak berdiri dihadapannya sekarang ini.

"Kak-"

"Darimana kamu, jam segini baru pulang.." sela Biru, pertanyaan terkesan mengintimidasi Sea.

Sea menatap kakaknya itu sebentar, kemudian Sea memilih untuk tetap tenang dan menghela nafas samar.
"Dari rumah Raya, Sea tadi main.." balasnya.

"Ga usah bohong kamu, pasti kamu ketemuan sama Langit kan, jujur..!" Seru Biru.

"Sea harus jujur gimana lagi, Sea emang dirumah Raya, dan ga ada Langit sama sekali..!" Tekan gadis itu, padahal Sea berusaha untuk biasa saja menjawab pertanyaan Biru, tapi tiba tiba emosinya sedikit naik.

"Kakak ga mau kamu dekat dekat sama Langit lagi, dia cuma bawa pengaruh buruk buat kamu, jadi sekarang kamu ga usah berhubungan sama dia lagi.."

"Kenapa kakak ngelarang Sea, Langit sama sekali ga ngasih pengaruh buruk ke Sea, kakak ngomong apa sih.." Sea sedikit tidak terima.

"Kamu bantah kakak!"

"Kalau apa yang kakak suruh ga masuk akal, Sea ga bakal terima kak.." Sea menatap Biru sedikit curiga, "jangan jangan kakak kan, yang nyuruh Langit buat ngejauhin Sea, jujur sama Sea kak..!"

"Kamu ngomong apa sih.."

"Jujur!"

"Iya! Emang kakak yang ngelakuin itu, buat apa, karena demi keselamatan kamu, dia ga baik buat kamu, cuma buat kamu celaka..!" ucap Biru dengan lantang.

"Langit ga gitu kak.."

"Apa yang ga gitu Sea, penculikan yang terjadi sama kamu, gimana kakak bisa ga khawatir, keluarga mereka berbahaya kamu harus ngerti, kakak ngelakuin ini demi kamu.." Biru memegang pundak Sea, menatap mata sang adik yang mulai berkaca kaca.

"Tapi Langit ga salah sama sekali, dia ga tau apa apa kak, kakak juga harus ngerti posisi Langit, Sea ga akan jauhi Langit, ga akan.." gadis itu mundur dari Biru.

"Sea!"

"Langit butuh Sea, cuma Sea yang Langit butuhin sekarang ini, kakak ga akan ngerti itu..."

"Terus kalau kamu bernasib sama kayak Reina, kamu bisa jadi Sea yang dibutuhi sama Langit, ga kan.."

"Kak-"

"Kamu harus dengerin kakak, setiap hari kakak akan pantau kamu, pulang dan pergi sekolah kakak akan jemput, apapun yang kamu lakukan sekarang semua kakak yang awasi.." tekan Biru.

"Kak!"

"Sekarang kamu masuk ke kamar..!" Titah Biru sedikit meninggikan nada bicaranya.

Sea menatap Biru tidak percaya, gadis itu segera berlalu dari kakaknya dan berjalan menaiki tangga, sembari menangis tersedu sedu, Sea juga sedikit membanting pintu kamarnya.

Biru menghela nafas samar, sebenarnya lelaki itu juga tidak ingin melakukan ini, melarang Sea, dan keras pada adik kesayangannya itu, tapi Biru sama sekali tidak punya pilihan lain, hanya cara ini yang bisa ia lakukan untuk melindungi Sea.

Sky And Sea | Lee Jeno (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang