47. Prom Night

88 13 17
                                    

"Bunda ini bagus banget.." Sea menatap pantulan dirinya didepan cermin dengan senyum merekah. Gaun yang sedang ia kenakan tampak begitu pas ditubuhnya dan begitu cantik.

"Bunda seneng banget akhirnya kamu bisa pakai gaun punya mama kamu, bunda selalu jaga barang barang punya mama kamu, biar nanti bisa kamu pakai lagi.." wanita itu tersenyum hangat sembari menatap sang putri.

Sea menghampiri bundanya dan memeluk wanita itu begitu erat, Sea benar benar sangat bersyukur bisa mendapatkan ibu sambung seperti wanita yang sekarang ini ia peluk. Rasanya Sea benar benar tidak merasakan kehilangan kasih sayang ibu kandung karena kehadiran bundanya.

"Makasih ya bunda, Sea sayang banget sama bunda.." ucap Sea mengeratkan pelukkannya.

Cklek!

"Sea temen kam-"

"Ada apa ini.." Biru menatap bunda dan adiknya yang saling berpelukkan, lelaki itu langsung masuk menghampiri keduanya.

"Kamu ini main masuk masukk aja.." omel bunda menatap horor putranya.

Yang dimarahin hanya tertawa kecil, segera Biru ikut bergabung memeluk keduanya. Sea mencoba mendorong Biru agar tidak ikut ikutan, tapi nihil karena kakaknya itu sudah sangat erat memeluk tubuhnya dan bunda.

"Ini bunda ga bisa nafas, ya ampun.."wanita itu mengeluh sembari berusaha melepaskan pelukkan kedua anaknya.

"Kak Biru sih, rusuh banget..!" Dumel Sea dengan raut wajah kesal.

Dan akhirnya acara pelukkan itu selesai karena Bunda yang mencubit perut Biru hingga lelaki itu melepaskan pelukkannya.

"Sakit bun.." sewot lelaki itu.

"Hahaha rasain.." Sea terlihat senang.

"Ye, itu noh temen temen lo dah dateng.."

"BIRU.." peringat sang bunda.

"Sea itu temen temen kamu udah dateng, nyariin kamu.." ucap Biru lemah lembut, tapi wajahnya terkesan dipaksa.

"Iya kakak ku.." Sea tertawa kecil dan mengusap wajah Biru dengan kasar, segera gadis itu memblesat keluar dari kamar bundanya.

Sea berjalan ke area ruang tamu untuk menemui sahabatnya yang kata Biru sudah datang. Dan benar, ada Raya dan juga Andin yang sedang duduk di sofa ruang tamu, mereka terlihat masih memakasi baju rumah.

"Hai.." sapa Sea sembari berjalan ke arah keduanya.

Raya dan Andin menoleh, tapi saat melihat Sea yang mengenakan gaun keduanya seketika membuka mulut begitu takjub, gaun yang Sea pakai terlihat sangat anggun.

"Sea, cantik banget gaun nya.." puji Andin yang masih melihat setiap detail Gaun yang Sea kenakan.

"Bagus ya, ini gaun almarhum mama.." ucap Sea tersenyum tipis, gadis itu senang karena gaun ini bisa ia kenakan dihari specialnya.

"Bagus banget Se.." ucap Raya takjub.

"Ayo kita ke kamar aku aja, buat siap siap.." ajak Sea pada keduanya.

Raya dan Andin mengikuti Sea naik ke atas menuju kamarnya, mereka tak lupa membawa tas yang sudah mereka bawa, isinya sudah jelas dapat kalian tebak tentunya.

"Andin paling jago make up kan, jadi Andin bakal jadi kang make up nya.." ucap Raya, mata gadis itu berkedip jahil ke arah Andin.

Andin mengerucutkan bibirnya, "jadi kalau aku make up in kalian berdua, terus nanti yang make up in aku siapa..?" Tanya gadis itu.

"Ya kan lo jago, ya lo make up sendiri lah, kita bantuin doa deh.." tawa Raya membalas gerutuan Andin.

Andin hanya memutar bola matanya dengan malas, segera gadis itu mengeluarkan beberapa alat make upnya. Tapi Andin sempat tercekat saat melihat beberapa alat make up diatas meja rias Sea.

Sky And Sea | Lee Jeno (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang