Happy

90 11 3
                                    

Suasana hening menyelimuti dua sejoli yang terlihat tegang sembari menatap layar laptop masing masing, hari ini adalah pengumuman lulus seleksi jalur undangan. Terlihat Sea yang sedari tadi hanya diam sambil matanya lurus menatap layar laptop, sedangkan Langit terlihat sedikit santai dari pada Sea.

"Udah belum..?" Tanya Sea sambil menoleh pada Langit.

Langit menatap gadis itu dengan wajah sedikit datar, Sea sudah mengulang pertanyaan tadi sebanyak sepuluh kali kalau Langit tidak salah hitung.

"Kan belum jam nya sayang.." tambah cowok itu sembari menghela nafas dan meyandarkan punggungnya didekat sofa.

Sea kembali fokus menatap layar laptopnya.

Hingga jam menunjukkan pukul 13.00, Sea dengan cepat membuka website dan memasukkan namanya dilaman yang sedari tadi sudah ia buka. Terlihat website itu berputar putar, dan hasilnya pun keluar.

Sea membaca namanya dengan garis tulisan biru, dan ada bacaan selamat disana, bukankah Sea harus berteriak kesenangan sekarang, tapi tidak, ia ingin melihat hasil Langit terlebih dahulu. Sea melempar tatapannya pada Langit, mata cowok itu tampak fokus menatap layar laptopnya.

"Gimana..?" Tanya Sea.

Langit tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya, membuat jantung Sea sedikit mencelos. Dan dengan gerakan cepat Sea menggeser duduknya untuk melihat layar laptop milik Langit. Dan disana terlihat garis tulisan merah dengan tulisan, anda dinyatakan tidak lulus jalur snmptn.

"Sky.." Sea menatap Langit dan langsung memegang kedua tangan cowok itu.

"Gapapa Se, kan aku bisa coba sbm, kamu tenang aja ya.." ucap Langit dengan senyum yang terlihat dipaksakan.

Jauh dilubuk hati Langit, sebenarnya ia ingin sekali bisa lulus jalur undangan, setidaknya ia tidak perlu belajar lagi mati matian untuk sbm.

"Kamu gimana..?"

"Ah pacar aku pasti luluskan, selamat ya sayang.." Langit memeluk Sea dengan erat, dibalik pelukkan itu, Langit memejamkan matanya sejenak.

Sea mengelus punggung Langit pelan, gadis itu sangat berharap hari ini mereka sama sama lulus dan akan merayakan kelulusannya bersama sama.

"Kok bisa ga lulus sih, padahal kan kamu nilainya bagus, terus sering ikut olimpiade.." gerutu Sea yang terlihat masih tidak terima sebenarnya.

"Saingan aku pasti banyak, yang lebih dari aku juga banyak Se, udah kamu ga perlu khawatir, aku ga bakal nyerah hanya karena hasil ini, aku yakin buat ujian nanti pasti aku bisa.." ucap Langit dengan senyum lebarnya.

Sea mengangguk, gadis itu kemudian mendaratkan kecupan di kening Langit.

"Kamu pasti bisa!" Seru Sea memberi semangat.

Langit terkekeh kecil dan kembali memeluk tubuh Sea, kali ini pelukkannya begitu erat, sambil cowok itu ngedusel diperpotongan leher Sea.

"Mau temenin aku ga..?" Ucap Langit tiba tiba.

"Ke..?" Tanya Sea.

Langit hanya diam sembari tersenyum kecil.

~

Satu bucket bunga mawar putih Langit letakkan diatas makam milik mamanya, cowok itu berjongkok sembari mengusap nisan bertuliskan nama sang mama.

Sea ikut bersama Langit, gadis itu berjongkok juga disebrang Langit, tangannya mencoba membersihkan sekitaran makam dengan menyingkirkan dedaunan kering yang jatuh dimakam mama Langit.

"Sky kangen banget sama mama.." batin Langit.

Sungguh rasanya Langit sangat ingin mengeluarkan keluh kesahnya, tapi saat ini cowok itu berusaha tahan karena ada Sea didepannya.

Sky And Sea | Lee Jeno (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang