46. Persiapan

91 11 14
                                    

🌌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌌













Hari ini merupakan pengumuman untuk para siswa kelas 12, dimana penguman lulus dibacakan. Terlihat beberapa siswa mulai memadati mading sekolah sembari menunggu staf tata usaha datang membawa hasil yang akan ditempelkan dimading.

"Aku takut.." ucap Sea sembari menatap kerumunan orang yang ada didepannya. Langit yang ada disamping gadis itu melirik sekilas dan tersenyum tipis.

"Apa cobak yang ditakutin.." gumam Langit terlihat santai.

Sea mendongak melihat wajah Langit yang terlihat menarik senyum mengejek, tangan Sea dengan cepat mencubit perut cowok itu. "Kalau ga lulus gimana..!" Dumel Sea dengan wajah juteknya.

"Yah tinggal ngulang.."

"Sky!" Teriak Sea.

"Eh- iyaiya becanda, ga malu ih diliattin.." ucap Langit menunjuk beberapa orang yang berada didepan mereka saat ini melihat ke arah keduanya, karena Sea yang berteriak tadi.

"Kamu sih.." Sea menggeser tubuhnya sedikit menjauh. Kesel Sea tuh sama Langit.

"Gitu aja ngambek, aduh duh.." Langit dengan cepat ikut bergeser dan merangkul pundak Sea, gadis yang pundaknya dirangkul itu hanya memutar bola matanya dengan malas sembari memasang wajah asemnya.

"Sea Langit.." teriak Raya.

Gadis itu berjalan mendekati keduanya, tidak sendiri ternyata Raya bersama gerombolan bagian Langit dan juga pasangan yang asik berpegangan tangan, siapa lagi kalau bukan Argan dan Andin.

"Dicariin juga.." dumel Handra menatap Langit.

"Ngapain lo nyari gue.." balas Langit tak kalah nyolot.

"Heran ya, padahal dulu kemana mana, sebelum ada pawang, kita aje yang ditunggu, sekarang mainnya tunggal.." Rendi membalas ucapan Langit dengan sengit.

"Bahlul emang si Langit.." tambah Narendro.

"Maaffin Langit ya temen temen.." ucap Sea dengan senyum lebarnya.

"Kok kamu minta maaf sih.." Langit menatap Sea.

Sea hanya diam, masih menatap Langit tidak bersahabat.

"Aduh Sea, kamu mah ga perlu minta maaf, ga salah kamu, itu tuh.." tunjuk Narendro, jari telunjuknya mengarah pada Langit.

Langit menghela dengan kasar, malas menanggapi celotehan teman temannya, cowok itu memilih menatap lurus ke arah mading yang terlihat dikerumuni banyak siswa siswi.

"Btw dua hari lagi pengumuman jalur undangan kan..?" Tanya Andin.

"Eh iyaya.." balas Rendi.

"Cuman itu harapan gue satu satunya, kalau ga dapat jalur undangan, ga tau deh gue bakal nyoba utbk atau ga.." ucap Handra frustasi.

Sky And Sea | Lee Jeno (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang