Tiga

193 28 3
                                    

Langit dan Sea sudah berada di kantor tata usaha, cowok itu udah berdiri didepan lemari dengan Sea yang hanya diam sambil memperhatikan pergerakannya.

"Nih" Cowok itu memberikan sebuah kunci ke Sea.

Sea mengulurkan tangan ngambil kunci yang dikasih Langit, cewek itu mengerutkan dahi sambil melihat kunci ditangannya. Bibir Sea terkatup rapat sambil menatap kunci dengan beribu pertanyaan dipikirannya, ini kunci apa..?.

"Itu kunci loker" kata Langit sambil matanya ngeliattin cewek yang nunduk itu.

Sea menghela nafas ga perlu repot repot nanyak, pertanyaannya udah kejawab dengan sendirinya.

"Ikut gue" ucap cowok itu yang langsung berjalan keluar dari pintu tata usaha.

Sea mengikuti langkah Langit yang ada di depannya, mereka terhenti di sebuah tempat yang itu dekat sama gedung olahraga dan ga jauh dari kantin. Ada lemari besar dengan banyak pintu kecil yang di yakini sama Sea itu loker yang cowok itu maksud tadi.

"Kuncinya nomor berapa" tanya Langit dengan nada dinginnya.

Sea buru buru ngecek nomor di kunci itu.

"Dua puluh tiga" sahut Sea cepat.

Langit langsung menyusuri dan ngelewati beberapa loker dan berhenti tepat di nomor yang di sebut sama Sea tadi.

"Ini loker lo, ingat lo liat disana ada tulisan A1 berarti ini bagian loker kelas kita" tunjuk Langit ke tulisan paling pojok di atas Loker.

Sea mengangguk mengerti terus cewek itu nyoba buat buka lokernya dan kuncinya pas.

"Urusan buku paket lo bisa minta sama sekretaris kelas".

Sea mengangguk lagi.

Setelahnya hening mereka sama sama diam satu sama lain.
"Ada yang mau lo tanya lagi.." tanya Langit akhirnya.

Sea menggeleng sambil menatap mata Langit dengan senyum tipis di bibirnya.

"Thanks" ucapnya.

Langit ga menanggapi dan langsung balik arah buat jalan ninggalin Sea ke kelas.

"Eh wait" panggil Sea sambil melipat bibir rapat, ngapain lagi si Sea :(

Cowok itu langsung balik arah terus ngeliatin Sea tapi lagi lagi tatapannya itu bikin Sea mau nampol muka ganteng Langit, iya nih Sea akui Langit ganteng terus pesonanya huwaa mau punya satu yang kayak gitu.

"Hm, nama lo Langit kan" tanya Sea gugup.

Langit hanya menatap Sea tanpa bibirnya kebuka buat jawab pertanyaan cewek itu. Ini Langit bisu atau tuli sih, batin Sea greget.

Tangan cowok itu sekarang terangkat buat nunjuk name tag nya yang ada disebelah kanan di depan dada.

"Bisa baca kan" dingin Langit.

Sea mengangguk sambil membaca nama panjang Langit yang tertera di name tag itu.

Langit Abizar Wicaksono

Mata Sea beralih ke tangan cowok itu yang terbalut kain putih yang Sea yakini itu kain kasa. Sea melangkah sedikit mendekat.

"Tangan lo kenapa" tunjuk Sea pada tangan Langit yang masih terangkat memegang name tagnya.

Langit dengan cepat menyembunyikan tangannya dan mundur satu langkah menjauh dari cewek dihadapannya itu.

"Bukan urusan lo!" Ketus Langit menatap dingin ke Sea.

Bibir Sea terkatup rapat matanya redup menatap mata tajam Langit.

"Ga ada yang penting kalo gitu gue balik ke kelas".

Sky And Sea | Lee Jeno (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang