Bonus

94 10 8
                                    








Beberapa orang terlihat keluar dari ruang kelas tepat setelah dosen yang masuk kedalam kelas mereka tadi keluar. Sea terlihat berjalan beriringan bersama seorang gadis disampingnya.

"Kalau gitu aku diluan ya Se, udah dijemput papa.." ujar Karin tersenyum ke arah Sea.

Sea menganggukkan kepalanya dan membalas Senyum Karin. Setelahnya keduanya berpisah sambil melambaikan tangan satu sama lain. Setelah Karin pergi, Sea memutuskan pergi ke kantin kampus, rasanya perutnya sedikit keroncongan karna kebetulan memang sudah jam makan siang.

"Anak gadis kalau jalan jangan sendirian.." ucap seseorang yang tiba tiba merangkul bahu Sea dari belakang. Suaranya sangat familiar ditelinga Sea, gadis itu langsung menoleh.

"Argan.." Sea menghempas tangan cowok yang merangkul bahunya tadi. Argan yang seratus delapan puluh derajat berubah dari Argan anak SMA setahun lalu. Dengan kacamata yang setia bertengger ditelinganya, dan jangan lupa fashion cowok itu terlihat semakin casual, dan dewasa sekarang ini.

Sudah satu tahun ternyata.

"Ga bareng Andin..?" Tanya Sea saat melihat Argan sendirian.

"Masih dikelas kayaknya, oiya buk dokter mau ke kantin..?" Tanya Argan sembari tertawa diakhir kalimatnya.

Sea dengan cepat langsung mencubit perut Argan, "apaan sih Gan.." kesal Sea karena dipanggil ibu dokter.

Argan yang mendapat cubitan hanya tersenyum kecil.

"Kamu mau ke kantin juga..?" Tanya Sea. Mereka berdua masih berjalan melewati koridor kampus.

Argan mengangguk.

Sampailah mereka dikantin kampus yang keliatan tidak terlalu ramai, hanya beberapa orang yang duduk berkelompok disalah satu meja.
Mata Sea tak sengaja menangkap sosok Raya, gadis itu terlihat duduk sendirian dengan layar laptop dimeja tepat didepannya.

"Tuh Raya bukan sih.." ucap Argan menunjuk gadis yang duduk dikursi sendirian, bersama arah pandang Sea.

"Iya, samper yuk.." Sea berjalan ke arah meja Raya, disusul Argan.

"Sendirian aja.."

Suara Sea berhasil menghentikan aktivitas Raya yang semula mengetik, gadis itu menoleh ke arah Sea dan Argan yang mengambil duduk didepannya.

"Hai.." sapa Raya.

Sea dan Argan menatap gadis itu sambil geleng geleng kepala, terlihat wajah Raya yang sangat capek, ditambah kantung mata yang jelas sangat keliatan.

"Udah berapa hari lu begadang, parah banget komuk lu Ray.." Argan menggelengkan kepalanya lagi.

"Tau ah, pusing gue.." Raya mendorong laptopnya dan merebahkan punggungnya disandaran kursi, rasanya kepalanya mau meledak sekarang juga.

Argan dan Sea jelas mengerti, bagaimanapun mereka juga merasakan apa yang Raya rasakan. Mereka sama sama Mahasiswa yang dikejar deadline.

Cling!

Sea merogoh ponselnya yang berdering ditas yang ia bawah, Sea membaca nama si penelpon.

"Sky.."

"Kamu dimana..? Udah balik..?" Tanya cowok itu disebrang sana.

"Belum, ini masih dikantin kampus dekat perpus, bareng Raya sama Argan.." balas Sea.

"Pulang bareng aku ya Se, sekalian ada yang mau aku bilang.."

"Kamu masih kelas..?" Tanya Sea.

"Aku lagi rapat Se, lima belas menit lagi aku kelar, kamu tunggu disana aja ya.." ujar Langit.

Sky And Sea | Lee Jeno (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang