31. First and last

122 22 21
                                    

Langit membawa Sea ikut bersamanya ke mansion milik keluarga Calandra sahabat sang kakak, Sea awalnya menolak tapi Langit bilang ada mamanya disana sehingga Sea akhirnya mau ikut bersama Langit.

"Ga usah takut, ada aku.." senyum Langit sembari memegang tangan Sea erat, gadis itu hanya tersenyum tipis menetralisir kegugupannya.

"Ma.., Langit pulang..!" Suara Langit sedikit berteriak.

"Eh Langit, siapa tuh.." Devan tiba tiba lewat, lelaki itu tampak penasaran dengan gadis yang dibawa Langit, ini untuk pertama kalinya setelah ibu Langit, wanita masuk ke mansion ini.

"Cewek gue lah.." ucap Langit, wajahnya dipasang angkuh. Ingin rasanya Devan menampol wajah adiknya Angkasa ini, tapi Devan urungkan karena ia masih waras.

"Sombong amat..!" Kesal Devan yang langsung pergi meninggalkan mereka berdua, Devan sempat memberi Sea senyuman yang dibalas oleh Sea juga.

"Kamu ini.." Sea memukul bahu Langit cukup keras.

Langit langsung memegangi bahunya dan menatap nyalang pacarnya itu, "kok aku dipukul sih.." kesal Langit menatap tajam gadis itu.

"Pengen mukul aja!" Balas Sea tak kalah meninggi, gadis itu membuang mukanya dari Langit, dan menatap sekeliling ruangan.

"Ayo tempat mama.." Langit menarik Sea, membawa gadis itu ke halaman belakang siapa tahu mamanya ada disana.

Dan benar, wanita itu berada disana tampak ia tidak sendiri ada kakaknya juga, keduanya tampak berbincang santai dekat kolam ikan yang ada di halaman belakang. Sea menarik Langit, gadis itu tampak ragu menghampiri mama Langit.

"Kenapa..?" Tanya Langit saat Sea menghentikan langkahnya.

"Hem.."

"Tenang aja kan ada aku sayang.." Langit tersenyum lebar sembari menatap teduh mata gadisnya.

Sea mendelik pada Langit, cowok itu terlihat santai saja sambil menarik Sea masuk ke area halaman belakang tempat mama dan kakaknya duduk.

"Ma.."panggil Langit.

Wanita itu yang semula fokus berbicara dengan Angkasa menoleh, senyumnya mengembang saat melihat Langit, tapi sedetik kemudian sedikit penasaran dengan gadis yang bersama putranya, apalagi tangan Langit tampak menggenggam erat tangan gadis itu.

Sea dengan cepat melepaskan tangan Langit, gadis itu tersenyum tipis ke arah wanita yang ia yakini adalah mama Langit.

Angkasa menatap gadis yang bersama Langit, tapi Angkasa seperti pernah melihat gadis itu tapi Angkasa lupa dimana. Lelaki itu masih setia duduk ditempatnya.

"Kamu sama siapa Langit, cantik sekali.." puji mama Langit terang terangan, wanita itu berjalan menghampiri keduanya.

"Pacar-"

"Sea tante.." potong gadis itu cepat, ia langsung berdiri didepan Langit dan mengulurkan tangan untuk menyalim tangan wanita itu.

Mama Langit tersenyum tipis, dan membalas uluran tangan Sea, wajahnya terlihat senang melihat gadis itu.

"Temen sekolah ya.." tebak mama Langit.

Sea mengangguk, ia sedikit menghalangi tubuh Langit, cowok itu sudah ingin meyahuti saja sedari tadi, tapi Sea menghalangi tubuhnya, tidak membiarkan Langit buka suara.

"Berani banget lu bawa cewek ke nyokap, ngalahin gue aja.." suara Angkasa, lelaki itu mendekat ke arah ketiganya, berdiri dari duduknya.

Langit mengambil tempat disamping Sea, tampak cowok itu memasang wajah datarnya ke arah Angkasa.

Sky And Sea | Lee Jeno (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang