Reo tersenyum melihat dua orang yang diundangnya sudah datang ke House of cards. Apalagi salah satu dari mereka membalas tatapannya dengan senyuman di wajahnya. Meski samar-samar karena gelap, Reo juga yakin kalau Kisha juga berada di sebelah Daniel dengan gelisah.
"Mereka udah datang ya, Yo?" tanya Radith melirik dari belakang Reo
"Ngapain sih buat kayak ginian, Yo. Ngerepotin aja. Gue punya kesibukan tau," keluh Violet
Reo menoleh,"Masa lo mau ketinggalan tontonan seru?"
Violet mengangkat bahu, Radith dan Edo mangut-mangut setuju. Tidak rela untuk kehilangan tontonan seru. Kapan lagi mereka ada pengadilan seperti ini? Orang yang berani menentang Reo bahkan bisa dihitung jari.
Selain guru dan kepala sekolah tentunya. Mungkin yang sampai sekarang yang baru terlihat bisa menantang Reo dengan santai hanya Violet, Kisha dan Daniel. Sedangkan Radith dan Edo tidak dihitung karena keduanya jelas sahabat cowok itu.
"Turun yok."
Reo berjalan menuju tangga, tapi tiba-tiba ia berhenti ketika merasa tangannya ditarik oleh seseorang. Ia menoleh untuk melihat siapa yang menahannya dan memarahinya, tapi tertegun sesaat melihat siapa yang menahannya.
"Kak, ini salah paham! Kita bisa bicarakan ini baik-baik!" ucap Kisha sedikit berbisik
"Wih, JOKER langsung nyosor aja nih!" seru Radith menyindir
"Lahap bos!" timpal Edo
Reo mengangkat tangannya, isyarat untuk membuat keduanya diam. Ia ingin mendengar apa alasan Kisha tentang 'salah paham' yang dimaksud olehnya.
"Jadi? Salah paham apa maksud lo?"
Kisha mengigit bibirnya,"Emm... Kakak manggil kita kemari, Saya dan Kak Daniel buat... pengadilan kan?"
"Tuh lo tau!" celetuk Edo. "Lo liat aja entar kalo penasaran!"
"Do, diem dulu deh. Gue peringatin lo sebelum kena ganyang duluan nih," sahut Radith yang membuat Edo langsung tahu diri
Kisha kembali fokus pada Reo yang belum membuka suara, takut dengan apa yang akan dikatakan oleh cowok itu. Ia sudah nekat berlari meninggalkan Daniel untuk menyusul Reo agar bisa meluruskan kesalahpahaman yang terjadi.
"Meluruskan atau ngga, lo dan dia," Reo menunjuk ke arah Daniel yang masih menatapnya dengan menantang. "Udah ngebantah gue."
"Tapi ini ada alasannya-"
"Lo menolak kita, itu sama aja membantah. Ingat ngga?" sahut Edo
"Iya, saya ingat kak. Tapi kan saya bilang-"
Kisha memutus kalimatnya saat merasakan tangannya ditarik dari belakang oleh seseorang dan ia kehilangan keseimbangan, namun ditahan oleh tubuh tegap yang kemudian membuat Kisha menelan ludah.
Daniel memegang tangan Kisha, namun pandangannya menatap lurus menantang Reo yang membalas tidak mau kalah membalas tatapannya. Sedangkan Radith dan Edo berjaga di sisi Reo, seakan takut cowok rival KING mereka akan langsung menyerbu tiba-tiba.
"Lo ngga bisa bicara ama mereka. Biar gue ama tangan gue, baru mereka ngerti."
"Tapi kak, saya yang membantah mereka. Bukan kakak. Jadi biar saya yang tanggung jawab-"
"Sshh, berisik lo. Diam aja di meja sana," Kata Daniel mendorong Kisha menjauh
Reo yang melihat itu langsung berdecak tidak suka,"Bisa ngga, lo ngga kasar ama cewek gue?"
Cengiran langsung terbentuk di wajah Daniel,"Sayangnya dia ngga nganggap lo ceweknya."
"Kayak lo dianggap aja ama dia," balas Reo

KAMU SEDANG MEMBACA
It's a game, baby!
RomanceBagaimana jika kebebasanmu direngut hanya karena sebuah permainan yang menjadi tradisi di sekolah barumu?