The Truth (1)

4K 297 66
                                        

KISHA POV

Cowok ini Juna?

Aku ingat kalau Kak Reo memang pernah kasih lihat foto Juna kemarin, kalau tidak salah. Tapi foto itu dari posisi samping dan tidak terlalu jelas karena diambil secara candid. Tapi sekarang aku bisa melihatnya dengan jelas karena orangnya berdiri tepat di depanku.

Aku tidak melihat kemiripan dari segi wajah dengan sepupunya, Kak Daniel. Tapi mungkin sifat mereka sama. Itu artinya aku harus berhati-hati padanya untuk berbicara.

Tunggu dulu, jika Dira berada di sini dan berbicara normal dengan Juna... itu artinya dugaan Kak Reo dan Kak Daniel benar. Dira tahu dimana Juna dan menyembunyikannya. 

Sialan. Setelah ini aku harus minta maaf pada mereka.

"Kok diem, sih?" tanya Juna yang menarik tangannya kembali. "Yaudah kalau gamau kenalan."

"Lo mau apa bawa gue kesini?" 

Juna masih tersenyum ramah, "Awalnya kita cuman mau bawa Dira, tapi karena lo ngusik soal PANITIA... mau ngga mau kita juga harus bawa elo."

Mereka tau aku mencari tahu soal PANITIA? Yah, hal itu ngga heran lagi karena sekarang aku tahu siapa yang melaporkannya.

Aku melirik Dira yang masih berdiri dalam diamnya, "Jadi... lo berdua itu PANITIA? Bukannya PANITIA ngga bisa menjadi pemegang kartu?"

"Lo bener. PANITIA ngga bisa menjadi menjadi pemegang kartu tapi pemegang kartu bisa menjadi PANITIA."

Aku tidak pernah berpikir sampai sana dan aku yakin, tidak pernah ada orang yang berpikir sampai sana. Kalau aku tahu soal itu, aku akan mencurigai semua orang yang pernah menjadi JOKER. Lain lagi masalahnya kalau mereka membungkam orang yang mengetahui soal rahasia besar PANITIA ini.

"Tapi, bukannya Dira baru saja menjadi JOKER? Dia menyembunyikan lo, berarti selama ini dia seorang PANITIA, bukan?"

"Salah, Sha." Dira tiba-tiba berbicara dengan nada akrabnya yang biasa. "Gue ngga pernah jadi bagian dari PANITIA. Sekarang pun juga, gue belum menjadi PANITIA."

"Tapi lo di sini!" sahutku tidak sabar. "Lo tau soal Juna dan rahasia PANITIA. Apa yang membedakan lo sama mereka?"

Juna mengangkat tangannya untuk menginterupsi, "Kalau soal itu, biar gue yang jelasin."

Aku mengangkat alis, menunggu penjelasan darinya. Cowok ini terlihat tenang dan dapat mengontrol diri dengan baik, berbeda dengan Kak Daniel yang meledak-ledak. Ternyata mereka memang tidak mirip sama sekali, aku tidak bisa membayangkan cowok seperti Juna berada di posisi JOKER dulu.

Bagaimana Kak Reo memperlakukannya?

"Gue tadi bilang, kan? Kalau awalnya gue kayak elo. Gue ngga tahan jadi JOKER, jadi gue cari tahu soal PANITIA diem-diem dan agak nentang KING, meski ga separah elo."

Kurasakan wajahku memerah. Cowok ini tahu Kak Reo memperlakukanku seperti apa selama menjadi JOKER? Padalah itu memori paling memalukan seumur hidupku!

"Dan gue dibawa kesini, kayak elo sekarang ini." Juna menuding orang-orang di belakangnya dengan dagu. "Mereka beberapa PANITIA yang tahun ini bertugas. Ada orang yang lo kenal?"

Aku memperhatikan sekumpulan orang-orang yang berada di belakang Juna selama ini. Ada cowok dan cewek, beberapa tidak kukenal tapi beberapa diantara mereka ada yang tidak asing. Termasuk sosok cowok yang sedang menaik-turunkan alisnya sambil tersenyum tanpa rasa bersalah padaku.

Kak Chandra itu PANITIA?!

Dan di sebelahnya... aku tidak mungkin salah mengenali wajah itu. Apalagi dengan kacamata yang menjadi khasnya. Bagaimana mungkin aku tidak sadar mereka berada di ruangan ini tadi?

It's a game, baby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang