KISHA POV
Akhirnya hari ini tiba.
Malam yang menentukan segala pertanyaan kami tentang kebenaran yang disimpan Dira. Aku sendiri sebenarnya sedikit merasa ragu padanya, apalagi saat Dira berubah menjadi sangat tertutup ketika menjadi JOKER.
Aku ingin bertanya padanya tentang Juna, sepupu Kak Daniel. Apa benar dia menyembunyikan keberadaan cowok itu? Untuk apa? Dimana?
"Pagi-pagi udah melamun aja lo."
Aku menoleh pada Talhah yang baru saja datang dan meletakan tas punggung miliknya lalu duduk menghadapku, "Lagi mikirin buat malam ini?"
Aku melirik kanan dan kiri, waspada tidak ada yang menguping. "Eh, lo kenal Juna?"
Untuk sedetik, aku bisa melihat Talhah terkejut karena aku bertanya soal Juna. Tapi cowok itu dengan cepat menguasai ekspresinya kembali untuk bertanya, "Sepupu Kak Daniel, bukan?"
Aku mengangguk, "Iya. Yang ngilang itu."
"Kenapa emang?"
"Lo kenal?"
"Gue ngga kenal lah. Dia senior, kelas sebelas."
Aku semakin mendekatkan kepalaku untuk berbisik, "Terus, Juna dan Dira itu dekat, ngga?"
Talhah terlihat bingung dengan pertanyaanku, "Kenapa lo nanya ke gue? Tanya ke Dira langsung lah!"
Aku tidak menjawabnya. Talhah tidak tahu jika aku sedang menyelidiki tentang Juna, apalagi masalah tentang Dira yang dituduh menyembunyikan keberadaan Juna oleh Kak Reo dan Kak Daniel.
"Omong-omong, Sha." Talhah melipat kedua tangannya di mejaku. "Lo tau darimana sepupu Kak Daniel namanya Juna?"
Aku terdiam.
Kali ini bukan karena aku tidak mau menjawabnya, tapi karena aku tidak bisa. Bagaimana kalau aku berbohong dan cowok itu terus bertanya?
"Kenapa emang?" balasku bertanya akhirnya
Talhah bergeming dan menatapku lurus-lurus seolah benar-benar penasaran, "Karena selama ini nama Juna itu tabu. Dia ngilang selama menjadi seorang JOKER. Lo tau, kan?"
Aku mengangguk, "Iya, gue denger Kak Reo yang jadi KING nya, kan?"
"Nah, sebabnya apa, juga kita ngga tau. Jadilah masalah Juna itu tabu buat diobrolin, makanya gue heran kok elo nanya soal tuh cowok sekarang. Apalagi lo nanya hubungan Juna sama Dira, mana gue ngerti begituan."
"Tapi lo pernah ngeliat Juna itu kayak apa, kan?"
"Iyalah!"
"Juna itu kayak gimana menurut lo?"
Talhah mengangkat kedua bahunya, terlihat tidak tertarik membicarakan Juna. "Kayak cowok normal lainnya. Ngga ada yang menonjol."
Aku tidak tahu kalau Talhah itu sengaja atau tidak, yang jelas cowok itu tidak akan menjawab pertanyaanku soal Juna. Andai saja Talhah tahu kalau malam ini Dira akan diadili dan dipermalukan dihadapan semua orang sepertiku, apa dia masih tidak akan menjawab?
Tidak, tidak.
Aku tidak mungkin mengambil resiko itu. Bukannya mendapatkan jawaban, Talhah akan mengomeliku karena berniat untuk melindungi JOKER.
"Pertanyaan gue belom lo jawab, nih."
Aku menatapnya dengan pandangan bertanya. Pertanyaan yang mana?
Seolah tahu pikiranku, Talhah kembali mengulangi pertanyaanya. "Kenapa emang lo tanya-tanya soal Juna? Jangan bilang lo ngerencanain sesuatu?"
Aku mengibaskan tangan, "Cuman penasaran." Mataku melirik ke arah jam dinding untuk mengalihkan pembicaraan, "Mana nih si Dira? Lima menit lagi bel."

KAMU SEDANG MEMBACA
It's a game, baby!
RomanceBagaimana jika kebebasanmu direngut hanya karena sebuah permainan yang menjadi tradisi di sekolah barumu?