04 | sebuah kisah

4.6K 680 26
                                    

Jeffrey tersenyum memandang gadisnya yang tengah bekerja paruh waktu di sebuah kafe dekat kampus mereka. Roseanne Arabella— gadis yang biasa di panggil rose itu mampu mengambil perhatian Jeffrey Arion, sang pangeran kampus.

"Kamu udah selesai?". tanya jeffrey saat melihat rose datang menghampirinya.

"Udah jeff, bentar yah aku ganti baju dulu"

Jeffrey mengangguk dan tersenyum ke arah gadisnya itu.

Selesai berganti pakaian kini mereka berjalan beriringan menuju kampusnya itu. Jeffrey dan Rose adalah mahasiswa semester tiga, mereka juga satu jurusan yang sama. Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, banyak yang mendukung, banyak juga yang membenci dengan hubungan mereka.

"Alah padahal rose cuma anak panti, gak pantes banget bersanding sama jeffrey"

Begitu kira-kira celaan dari para netizen kampus. Tenang aja, rose udah kebal kok. Dia juga kadang ngerasa gak pantes buat jeffrey, tapi laki-laki itu meyakinkan dia kalau rose itu pantas buatnya.

Karena satu kelas, jeffrey dan rose juga duduk bersebelahan. Mereka juga sering menjadi satu kelompok. Kalau orang-orang yang deket sama jeffrey dan rose pasti memandang keduanya kagum.

"Udah visual nya menampar, pinter pulak"— biasanya si juan sering ngomong gini sih.

Bukan cuma juan doang yang iri, theo—kating mereka pun ikut iri. Pokonya kalian harus kenal deket deh sama jeffrey maupun rose. Biar kalian iri juga.

"Rose, shtt rosie"

Rose pun menoleh saat jeffrey memanggilnya.

"Kenapa?"

"Manggil doang"

Jeffrey tersenyum manis, lelaki itu pun makin menyempatkan kursinya.

"Kok mepet-mepet sih?"

Jeffrey cuma tersenyum.

Juan yang liat itu gak tinggal diem, dia langsung dorong badan jeffrey menjauh dari rose. Kini gantian juan yang duduk di samping rose.

"Jangan ngebucin mulu bro, gue aja lah yang di tengah-tengah biar jadi pembatas"

"Biasanya yang di tengah-tengah setan"

"kurang ngajar"

Juan memukul lengan jeffrey keras.

"Cari pacar dong ju, biar lo gak gangguin kita berdua mulu"

"Rosie, lisa nya aja belom mau sama gue"

"Yah sabarrr". Jeffrey dan Rose serentak teriak.

tiba-tiba handphone jeffrey berbunyi, ternyata notif chat dari dika.

|Bu lala di depan lo begoooo

Jeffrey pun mengangkat kepalanya saat dosen killer itu menatap dia garang.

"Hehe ibu"

Kali ini juan yang berbicara, jeffrey dan rose cuma bisa mematung di tempatnya.

"Kalian keluar dan gak usah ikut kelas saya, sekarang!

cuma watku itu. Jeffrey cuma lagi mengenang masa-masa indahnya bareng mamanya ryujin. Sebenernya Jeffrey masih sangat menyayangi istrinya. Tapi karena suatu desakan, Jeffrey pun meninggalkan rose dengan bayi laki-laki yang tak lain adalah kembaran putrinya.

EPIPHANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang