06 | masa kelam

4.8K 679 30
                                    

"Masih sakit?"

Rose mengangguk dan mengeratkan cengraman nya pada tangan kekar jeffrey.

"Sedikit"

"Jalan-jalan dulu yuk, kata dokter harus di bawa jalan, biar jalan lahirnya cepet kebuka"

Akhirnya jeffrey menuntun rose untuk jalan-jalan di taman rumah sakit. Sebenarnya jeffrey gak tega ngeliat rose kesakitan gini, apalagi beban yang ia bawa dua kali lipat. Udah di rayu buat operasi, tapi dia keukeh buat melahirkan normal.

"Mas jeff-

Jeffrey menoleh saat istrinya kembali meringis kesakitan.

"Aku gendong yah?"

Tidak ada jawaban dari rose, jeffrey yang khawatir pun langsung menggendong rose masuk kembali ke kamar rawat.

"Masih bukaan tujuh"

"Pokonya kalo kontraksi lagi jangan ngeden yah? takut robek soalnya". Lanjut dokter.

Rose pun mengangguk kecil sambil menggigit bibir kecilnya. Tangannya dari tadi tak lepas mengenggam erat tangan jeffrey. Gak tau kenapa padahal dari tadi tuh dari bawah ada yang ngedesek mau keluar, pinggang nya juga udah sakit banget pengen tuker pinggang aja rasanya. Sakitnya udah dari tadi, tapi pembukaan nya pun belum sempurna membuat gadis itu kembali resah.

"Sabar yah". Jeffrey mengelap keringat rose yang sedari tadi mengucur di pelipisnya, pria itu juga mengecup singkat kening rose.

"Shhh"

Lagi-lagi Rose kembali meringis.

"Mereka nendang tadi". Kata rose sambil mengelus perut buncitnya.

Jeffrey pun tersenyum, tangan nya itu mengelus perut rose sayang, untuk sekedar menyapa si kembar.

"Kalian mau cepet-cepet keluar hm? mau cepet ketemu papah yah?". Jeffrey pun mengecup perut Rose. Lagi-lagi anaknya kembali menendang.

"Ahh mas jangan diajak main gitu, dia nya nendang aku yang sakit"

"Maaf yah sayang, aku juga mau gantiin posisi kamu tapi kan gak bisa"

Setelahnya Rose kembali kontraksi, gadis itu pun kembali meringis bahkan menangis saat kontraksi nya berubah menjaadi lebih intens. Jeffrey tak henti-hentinya memperi kata semangat pada rose, dia bahkan rela tangannya di cengram keras hingga kuku-kuku rose membekas di tanganya.

"Kamu kuat, mereka juga kuat, fokus sama persalinan kamu, jangan mikirin yang aneh-aneh yah, ayok semangat mama dari anak-anak aku kuat"

Dan akhirnya setelah kurang lebih dari 30 menit anak-anak mereka lahir dengan selamat, sayangnya--

"DOK PENDARAHAN DOK"

.....

Jeffrey, lelaki itu kini menangis. Tangan nya bergetar saat mengambil handphone di saku celananya.

"Mih jeff mohon, jeff perlu bantuan". katanya sembari menangis.

Rose membutuhkan banyak kantong darah untuk saat ini, sementara stok darah A di rumah sakit sedang tidak ada. Mau gak mau dia menelpon kedua orang tuannya demi keselamatan istrinya.

Setelah selesai operasi dan menunggu rose bangun dari komanya, laki-laki itu kini memasuki ruangan bayi dimana anak nya terlelap disana. Jeffrey pun tersenyum kecil saat melihat anak laki-laki nya menggeliat di dalam bedongan. Jeffrey sangat tidak menyangka saat tau anaknya lahir sepasang, karena selama ini jeffrey dan rose sengaja untuk tidak mengetahui jenis kelamin si kembar.

EPIPHANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang