"Neng ryu tau gak? A ekal ke neng ryu tuh kaya gol meleset, SAYANG SEKALI PEMIRSAAA"
Haekal loncat-loncat kegirangan karena merasa gombalannya itu berhasil. Sementara nana dan rendi memukul mejanya heboh. Sungguh teman yang supportive.
Sementara ryujin tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Bukan sekali dua kali haekal melontarkan gombalan-gombalan cinta kepadanya. Ryujin sudah terbiasa.
"Berhasil! gak sia-sia aing minjem buku 99 cara menaklukan hati wanita punya maneh". Kata haekal menunjuk nana yang tengah tersenyum bangga.
Haekal melemparkan pandangannya pada jeno yang tengah duduk sambil membaca bukunya. Anak laki-laki itu enggan bergabung. Haekal yakin pasti jeno tengah menahan cemburu.
"Hareudanggg". Kata haekal melirik jeno.
Jeno yang merasa tersindir pun mengangkat kepalanya menatap haekal dengan tatapan malas. Sementara laki-laki dengan kulit sawo matang itu tersenyum puas sambil menaik-naikan aliasnya.
Akhir-akhir ini haekal sering melihat jeno yang tengah berbincang singkat dengan papanya ryujin. Haekal yakin pasti jeno tengah mengambil hati om jeffrey agar merestui hubungannya dengan ryujin nanti. Gak bisa nih! haekal gak mau kalah. Dia harus deket sama papanya neng ryu juga.
"Neng ryu kapan bisa diajak jalan-jalan lagi?"
"Kapan aja bisa kok". Jawab ryujin.
Haekal tersenyum puas. Lampu hijau ada dimana-mana, pikirnya.
"Yaudah pulang sekolah bareng aku yah? nanti aku ajak main ke sungai lagi mau gak?"
"Gak bisa. Ryujin udah janji ke rumah gue"
Belom semoat ryujin membuka mulutnya, jeno langsung memotong percakapan mereka berdua.
"Ngapain neng ryu ke rumah maneh?"
"Mau bikin kue bareng mama gue"
"Emang beneran neng ryu?". Tanya haekal meminta penjelasan.
Ryujin pun mengangguk pelan. Jujur ryujin sebenernya gak enakan.
"Yaudah kalo gitu ekal ikut bikin kue aja bareng kalian". Ucap haekal santai.
Jeno pun melototkan matanya.
"IDE BAGUS"
.....
Sepulang sekolah, ryujin yang di bonceng haekal langsung melesat ke warung untuk membeli bahan-bahan yang di perlukan nanti. Sementara jeno yang hendak keluar dari gerbang sekolah dibuat berhenti karena seseorang yang meneriaki namanya.
Jeno menoleh dan dapat dilihat lia yang tengah berlari kearahnya.
"Kenapa?". Tanya jeno dengan ekspresi kaku.
Sementara gadis cantik itu tampak gugup dan menggaruk kepalanya.
"Itu...aku boleh ikut ke rumah kamu gak? tadi udah ngomong sama ryujin kata dia ikut aja, cuma umi gak bisa ikut soalnya dia ada eskul pmr hari ini, jadi aku bingung pulang bareng siapa. Kalo kamu gak keberatan boleh gak aku nebeng? tapi kalo kamu keberatan gapapa kok aku—
"Naik"
Lia mengerjapkan matanya. Ragu-ragu, gadis itu naik ke jok motor butut milik jeno.
"Pegangan ya lia". Ucap jeno yang tengah menatap lia dari kaca spionnya.
Lia pun mengangguk kaku, dan berpegangan pada tas milik jeno. Akhrinya mereka berdua pergi meninggalkan area sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY
Fanfiction[COMPLETED] jaerose ft. jeno ryujin Jeno dan Ryujin ada karena kecelakaan, Jeffrey dan Rose menikah karena kesalahan, Mereka tak bertemu karena keadaan. Sampai dimana Jeno dan Ryujin di pertemukan kembali tetapi tidak saling mengenal satu sama lain...