24 | menginap

4.7K 658 52
                                    

Ternyata kabar jeffrey adalah ayah dari jeno— anak si janda kembang pun langsung beredar luas. Maklum, sekarang saja tembok ada kupingnya. Apalagi kalau di desa ada berita hot sedikit, lima menit setelahnya berita tersebut sudah menjadi trending topik nomor satu.

Jeffrey jadi sering berkunjung ke rumah rose untuk sekedar berkumpul dengan keluarga kecilnya walau terkadang pekerjaannya yang menumpuk membuat dirinya tidak bisa berlama-lama berada disana.

Kebetulan sekarang hari sabtu. Semalam, jeffrey lembur agar pekerjaannya cepat selesai. Pria itu ingin cepat-cepat menghabiskan akhir pekan tanpa terganggu dengan pekerjaanya.

"Kira-kira acara pernikahannya kapan?".Tanya ryujin pada kedua orang tuanya. Jeffrey dan rose saling melempar pandangan lalu keduanya sama-sama tersenyum.

"Secepatnya dong". Kata jeffrey.

Jeno yang baru keluar dari kamar pun langsung duduk di samping ryujin dan bergabung dengan obrolan keluarga yang menurutnya cukup menarik.

"Emang semuanya udah disiapin?"

Jeffrey mengangguk mantap.

"Aman ryu, semua udah papa serahin ke om juan". Katanya bangga.

Rose yang mendengar itu pun langsung menatap jeffrey bingung.

"Kita gak bikin acara besar-besaran kan?"

"Bikin dong"

"Gausah yah jeff, ini kan bukan pernikahan pertama kita juga, aku malu..."

Jeffrey tersenyum dan mencubit pipi rose gemas.

"Ih apaan nih cubit-cubit?!"

Ryujin menatap sang papa dengan tatapan seram. Jeffrey pun terkekeh pelan.

"Gausah malu yah, kan waktu pernikahan pertama kita gak ada pesta sama sekali rose, cuma akad abis itu selesai"

"Aku cuma pengen ngebahagiain kamu kok, walaupun ini bukan pernikahan pertama kita seenggaknya kita punya kenangan pesta pernikahan yang kita impikan". Lanjut jeffrey.

Rose pun tersenyum hangat. Tangan wanita itu menangkup wajah pria yang sebentar lagi akan menjadi suaminya untuk kedua kalinya.

 Tangan wanita itu menangkup wajah pria yang sebentar lagi akan menjadi suaminya untuk kedua kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jeffrey, kebahagian aku cukup bareng kamu dan anak-anak aja kok"

Jeno yang melihat interaksi kedua orang tuanya pun tersenyum lega. Dirinya tak perlu ragu lagi dengan keseriusan dan ketulusan sang papa.

"Bener pah, gak perlu pesta mewah yang penting kita bisa kumpul sama-sama lagi". Ucap jeno mencoba meyakinkan papanya.

.....

"Bonyok lo beneran deh jen, bisa-bisanya mereka romantis-romantisan di depan kita". Ucap ryujin sambil sibuk dengan ponselnya.

"Itu orang tua lo juga"

EPIPHANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang