7. Mas Aji

3.3K 530 36
                                    

Happy weekend!!
.
.
.
.
.

Jaehyun menggeleng setiap kali barang Kirana di masukkan ke dalam kamarnya. Entah sudah berapa kali orang suruhannya bulak-balik luar-kamar utama untuk memindahkan barang Kirana. Dari mulai pakaian yang sampai berkoper-koper, puluhan tas bermerk, hingga sepatu serta sendal yang Jaehyun sendiri malas untuk menghitung ada berapa banyak yang Kirana miliki. Untungnya Jaehyun memiliki kamar yang besar, dan barang miliknya tidak terlalu banyak, jadi kamarnya masih muat untuk menampung barang-barang Kirana.

"Masih belum kelar?" tanya Jaehyun pada orang yang sedang memindahkan barang Kirana.

"Belum Pak. Di luar masih ada tiga koper lagi. Sebentar lagi selesai," jelas orang itu kemudian kembali melakukan tugasnya.

Jaehyun mengangguk paham. Dia membaringkan tubuhnya di ranjang lalu menghela napasnya dalam-dalam sambil memperhatikan sekeliling kamarnya yang kini tampak penuh. Sepertinya Kirana memang seorang shopaholic. Dan ini pertama kalinya Jaehyun bertemu dengan seorang wanita yang memiliki minat tinggi pada berbelanja seperti Kirana.

"Pak, ini barangnya sudah selesai di pindahkan."

"Oh iya terimakasih Pak. Nanti biar saya aja yang rapihkan." Setelah menyelesaikan tugasnya, orang itu pamit undur diri. Menyisakan Jaehyun dengan kepalanya yang mendadak pening karena tidak tahu harus merapihkan barang Kirana mulai dari mana. Tidak mungkin dia membiarkan tas-tas serta sepatu istrinya bergeletakan di lantai. Apalagi Jaehyun tahu jika barang-barang yang Kirana miliki semuanya bukan barang yang murah. "Itu barang-barang kamu udah di pindahin. Tapi belum di masukin ke dalam lemari," ujar Jaehyun saat melihat Kirana keluar dari kamar mandi. Tadi begitu pulang dari mal, Kirana mengeluh sakit perut dan langsung berlari ke kamar mandi.

Kirana menghela napasnya melihat barangnya yang bergeletakan tidak beraturan. Ini yang membuatnya malas jika berpindah-pindah tempat tinggal. Kirana harus menyusun semua barangnya dari awal lagi. Padahal dia paling tidak bisa jika disuruh merapihkan. Kirana dengan malas duduk di lantai lalu mulai membuka kopernya satu persatu. "Om bisa minta tolong gak?" tanya Kirana.

Jaehyun langsung memejamkan matanya begitu mendengar Kirana memintainya tolong. Tak lupa pria itu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, berusaha menghindari Kirana. Karena Jaehyun tahu, Kirana tidak akan bisa merapihkan semuanya sendiri. Tadi pagi saja wanita itu mengaku jika dia tidak bisa melakukan pekerjaan rumah.

Kirana mendengus. "Ooom," rengeknya.

Jaehyun masih bergulung di dalam selimutnya. Tak merespon panggilan Kirana.

"Mas Jaehyuuunnn." Kirana berdiri, dia menggoyangkan tubuh Jaehyun yang tidur memunggunginya. "Saya tahu kok Mas belum tidur. Ayo bangun, tolongin saya."

Masih tak ada jawaban.

Kirana menghela napasnya. Dia lalu mengambil tempat di samping Jaehyun, lalu memeluk suaminya dari belakang. Membuat Jaehyun kaget dan membuka matanya sedikit. "Mas Aji, bangun yuk. Bantuin Kirana rapihin barang," bisik Kirana dengan nada manja. Berharap Jaehyun akan luluh dan mau menolongnya. Ternyata cara yang Kirana lakukan berhasil, Jaehyun kini membalik tubuhnya berhadapan dengan Kirana. Wanita itu tersenyum. "Mau ya bantuin saya? Saya gak yakin kalau ngerapihin semua ini sendiri bakal kelar satu hari."

"Tadi kamu panggil saya apa?" tanya Jaehyun.

"Mas Aji. Kenapa? Nama lengkap Om itu Jaehyun Gunawan Adji Pangestu kan?"

Nikah, Yuk! [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang