KOMENNYA JANGAN FORGET GAK MAU TAU! BIAR ASEM SEMANGAT UPDATE!
.
.
.
.
.Kirana terusik dari tidurnya saat merasakan ada sesuatu yang kenyal dan lembab menempel di keningnya. Ketika dia membuka mata, Kirana menemukan Jaehyun tengah mengecup keningnya. Saat tatapan keduanya bertemu, mereka saling melemparkan senyuman. "Pagi Mam," sapa Jaehyun yang bangun beberapa menit lebih awal dari Kirana. Begitu bangun, dia langsung mencium kening sang istri.
"Pagi," balas Kirana lalu memeluk Jaehyun dan menyimpan kepalanya di dada bidang suaminya yang tertutup piama.
Jaehyun mengelus surai Kirana yang berada dipelukannya. "Hari ini jadwalnya kamu USG lagi kan Mam?" Kandungan Kirana kini sudah menginjak bulan ke tiga. Perutnya terlihat lebih besar dibandingkan saat mengandung Kin dulu meski di usia kehamilan yang sama.
Kirana mengangguk. "Kamu temenin aku kan?" tanyanya.
"Iya, aku udah ambil cuti hari ini buat nemenin kamu."
"Pulang dari rumah sakit kita ke supermarket. Stok susunya Kin udah mau habis."
"Mama..." suara Kin yang baru saja terbangun di baby cribnya memanggil Kirana. Kin masih belum mau tidur di kamarnya sendiri, sekalipun mau harus ada Jaehyun atau Kirana disampingnya.
Kirana terpaksa mengurai pelukannya dari sang suami. Dia bangun dan mengambil Kin untuk dipindahkan ke tengah-tengahnya dan Jaehyun. Tapi Kin menolak, dia tidak mau lepas dari pelukan Kirana yang akhirnya membuat Kirana harus duduk bersandar sambil memeluk putranya yang terlihat masih mengantuk. Kin mengusek-ngusekkan wajah bantalnya di dada Kirana. "Ndut, kasian itu Mamanya lagi bawa dedek-dedeknya Abang. Sini sama Papa," kata Jaehyun berusaha mengambil Kin, namun putranya berpegangan erat pada tangan Kirana.
"Ndaaaak!" tolak Kin.
"Gak apa-apa Mas. Biarin Kin manja-manjaan sama aku dulu. Habis ini intensitas manja-manjaan sama Mamanya pasti berkurang." Kirana mengecup kepala Kin. Meski baru bangun tidur, tapi bau minyak telon khas bayi tidak hilang dari tubuh Kin. "Abang mau makan apa hari ini?" Kirana dan Jaehyun sepakat memanggil Kin dengan sebutan Abang agar putra mereka tidak kaget lagi saat kedua adiknya lahir ke dunia. Karena sampai sekarang, jika Kirana atau Jaehyun membahas soal adik pada Kin, anak itu belum bisa menerimanya. Namun pelan-pelan, dengan bahasa yang mudah dimengerti, Jaehyun dan Kirana berusaha menjelaskannya pada Kin.
"Au teyoy (Mau telor)," kata Kin. Dia mendongak, menatap Kirana. "Oyeh ya Mam (Boleh ya Mam)?"
Kirana mengangguk. "Boleh dong. Yaudah, Abang tunggu sini sama Papa. Mama mau goreng telur dulu buat sarapan."
Kin menggeleng. "Kin ituuutt (Kin ikut)," rengeknya.
"Jalan ya tapi?" bujuk Kirana.
Kin mengangguk dengan lucunya.
"Papa juga ikut dong," kata Jaehyun.
Kirana menggeleng melihat tingkah suami dan anaknya. "Gak anak gak bapaknya, semuanya gak bisa lepas dari mamanya," komentar Kirana yang hanya dibalas cengiran oleh Jaehyun. Ketiganya lalu turun ke dapur. Kin di kursi meja makan khusus bayinya duduk dengan tenang sambil memperhatikan Kirana yang tengah memasakkan telur untuknya. Setiap kali Kirana bergerak ke kiri atau kanan, kepala Kin dan arah matanya mengikuti sang mama, membuat Jaehyun yang duduk di depan putranya terkekeh karena gemas dengan tingkah Kin. Dan, sebuah ide jahil muncul di kepala Jaehyun. Pria itu bangkit dari duduknya kemudian memeluk Kirana dari belakang yang membuat Kin berteriak. "Pa, kebiasaan deh ngusilin anaknya," kata Kirana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah, Yuk! [END✔]
Fiksi PenggemarKetika Jaehyun diajak menikah oleh seorang wanita yang lima belas tahun lebih muda darinya