Selamat Pagi!!!!!
.
.
.
.
."Spada!!!" Kirana yang sedang memotong-motong buah di dapur merotasikan bola matanya malas saat mendengar suara Kiara yang melengking mengisi rumah. Kiara dengan santainya mengambil potongan apel dan duduk di kursi meja makan.
"Gak ada sopan-sopannya ya lo masuk rumah orang," kata Kirana.
Kiara tersenyum meremehkan. "Ngomel-ngomel mulu lo. Dasar emak-emak," cibir Kiara. "Mana ini keponakan ganteng gue? Kok batang hidungnya gak kelihatan?"
"Masih tidur sama Bapaknya di kamar."
"Habis ngasih jatah ya lo semalem?" tanya Kiara tiba-tiba. Kirana tidak kaget lagi jika dia mendengar pertanyaan itu, karena dia sendirilah yang membiarkan warna merah ke unguan di lehernya terlihat jelas. Alasan Kirana berani mengeksposnya dan tidak perlu repot-repot menutupinya seperti biasa karena di rumah tidak ada asisten rumah tangga, satpam, dan supirnya. Kirana memberikan mereka waktu untuk berlibur hari ini.
"Ya lah, gue kan punya suami yang harus gue penuhi tuh haknya. Lo mah apa? Sama Ken aja masih gak jelas," kata Kirana.
"Ini yang lo bilang gak jelas?" Kiara menunjukkan jari manis tangan kanannya yang terdapat sebuah cincin di sana.
Kirana terbelalak kaget. Dia menarik kursi lebih dekat dengan sang kakak untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. "Kapan lo dilamar? Kok gak ada ngomong apa-apa ke gue?" tanya Kirana.
"Baru semalem. Belum dilamar secara resmi sih. Ken semalem ngajak gue dinner, terus tiba-tiba dia ngasih cincin sambil bilang kalau mau nikahin gue."
Kirana memukul pundak Kiara sebagai tanda dirinya ikut senang. "Ahay dapet juga gue Kakak ipar. Mana ganteng lagi," kata Kirana kegirangan.
"Gantengan mana sih Mam sama aku?" Jaehyun hanya dengan memakai celana pendek berwarna hitam, datang ke dapur sambil menggendong Kin yang sepertinya baru bangun.
"Mama," panggil Kin seraya merentangkan lengannya, meminta digendong Kirana. Dengan segera sang mama meraih tubuh kecil Kin dan memangkunya.
"Iiii keponakan Onty. Yuk sama Onty mau gak?" tanya Kiara yang dibalas gelengan Kin. Anak berusia dua tahun itu memilih menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Kirana. "Ih sombong banget ah males. Gak Onty beliin mainan lagi lho."
"Baru bangun dia Ra. Makanya begitu," kata Jaehyun ikut mencomot potongan apel di atas piring. Perut Jaehyun tiba-tiba saja dicubit Kirana yang membuat Jaehyun memekik kesakitan sedangkan Kin tertawa. "Aduh kenapa sih Mam?"
"Haha Papa di tubit Mama (Haha Papa di cubit Mama)." Kin menunjuk Jaehyun dengan tawa yang belum berhenti.
"Diem ndut jangan ketawain Papa," kata Jaehyun.
"Kamu pakai baju dulu sana!" titah Kirana.
"Iya iya." Jaehyun meninggalkan dapur untuk memakai baju sebelum dia mendapat cubitan yang ke dua kalinya dari Kirana.
"Kin, ikut Onty yuk?" bujuk Kiara. Kedatangannya kesini memang sengaja ingin mengajak Kin bermain di hari libur kerjanya. "Nanti Onty beliin mainan yang Kin mau."
"Tuh di ajak Onty Kiara. Mau ikut gak? Om Jes juga lagi di rumah Oma lho, nanti Kin main sama Om Jes. Mau?" tanya Kirana. Dibandingkan dengan Kiara, Kin lebih dekat dengan Jason. Padahal Kin dan Jasonpun jarang bertemu karena Jason yang kuliah jauh di Solo. Mungkin karena mereka sesama lelaki dan satu frekuensi yaitu sama-sama menyukai karakter Shinchan yang akhirnya membuat mereka lebih dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah, Yuk! [END✔]
FanficKetika Jaehyun diajak menikah oleh seorang wanita yang lima belas tahun lebih muda darinya