38. Pasar Malam

3.1K 516 203
                                    

DOUBLE UPDATEEEEEE!!!
.
.
.
.
.

"Mam, udah belum siap-siapnya?"

Kirana yang sedang memoles wajahnya di depan meja rias, memutar bola matanya malas saat Jaehyun yang berdiri di ambang pintu kamar memanggilnya demikian. Sejak hari dimana mereka bermain skateboard, Jaehyun terus memanggil Kirana dengan sebutan Mam atau Mama. Mungkin jika Bulan yang memanggilnya dengan sebutan itu, Kirana tidak masalah. Tetapi untuk Jaehyun, dia masih merasa aneh dan tidak terbiasa yang akhirnya membuat Kirana geli sendiri.

"Mas, panggil nama aja kenapa sih?" tanya Kirana sambil menutup tempat bedaknya setelah digunakan.

"Kok Bulan boleh manggil kamu Mama, tapi aku engga?"

"Ya geli aja. Kan kalau kata kamu Bulan masih kecil, jadi tolong dimaklumin kalau dia manggil aku begitu? Kalau kamu?"

"Lho harusnya kamu maklumin aku juga. Kita suami istri, masa gak-"

"Yaudah iya terserah kamu," sela Kirana. Dia lalu menggandeng tangan Jaehyun. "Ayo berangkat sekarang. Aku udah siap." Malam ini Jaehyun dan Kirana akan pergi ke pasar malam. Lebih tepatnya datang ke sebuah festival yang rutin diadakan setiap tahun oleh pemerintah Jakarta, yaitu festival jalan Jaksa. Dimana di acara tersebut, ada banyak pedagang kaki lima yang berjualan, lalu ada live music yang dibawakan oleh band-band lokal Indonesia dan banyak lagi kegiatan menyenangkan lainnya. Kebetulan, besok Kirana sudah mulai berkuliah kembali, jadi sebelum dirinya sibuk, dia meminta pada Jaehyun untuk pergi ke sana.

Jaehyun mengecup kening Kirana sekilas. "Ayo."

Sesampainya di lokasi, dengan saling bergandengan tangan dan Kirana sedikit bergelayut manja pada Jaehyun, keduanya berkeliling-keliling melihat sekitar. Meski hanya pasar malam, Kirana senang pergi kemari. Dia bisa menemukan makanan-makanan yang jarang sekali dirinya temui di hari-hari biasa. "Mas, mau itu." Kirana menunjuk salah satu gerobak penjual kue rangi yaitu kue yang terbuat dari tepung beras yang diatasnya dituangkan gula merah cair, yang memang sekarang ini sudah jarang ditemukan.

"Yaudah ayo ke sana."

Jaehyun membeli satu porsi dan memakannya bersama Kirana di kursi yang tersedia di sana. "Habis ini makan soto solo yuk Ran? Kangen aku udah lama gak makan itu."

Kirana mengangguk. "Boleh."

Destinasi tempat makan selanjutnya adalah warung soto solo. Jaehyun sebenarnya merindukan kampung halamannya. Setiap kali dia pulang ke Solo, pasti yang dimakannya adalah soto khas daerah tersebut. Menurut Jaehyun, rasa soto yang berada di Jakarta, dengan soto yang di Solo sangat berbeda. Dia lebih menyukai soto khas kampung halamannya. "Kalau aku udah gak sibuk, kamu aku ajak ke Solo mau gak? Kan selama kita menikah, kamu belum pernah Mam pergi kesana. Waktu kita nikah aja, keluarga aku yang datang kesini, itupun gak semuanya. Jadi ya niatnya aku mau ajak kamu buat ngenalin ke keluarga besar aku di Solo," tanya Jaehyun selagi pesanan sotonya dan Kirana datang.

Kirana yang tengah mengunyah kerupuk, mengangguk-nganggukan kepalanya. "Tapi aku takut masa," ujar Kirana.

"Takut kenapa?"

"Takut aja. Namanya ketemu keluarga suami. Takut kalau aku gak diterima dengan baik di sana."

"Jangan mikir gitu dong. Mereka pasti suka sama kamu. Kamu baik, gak pelit-"

Nikah, Yuk! [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang