DOUBLE UPDATE!
.
.
.
.
.Seharusnya Jaehyun pagi ini berangkat ke luar kota untuk mengurus pekerjaannya selama dua hari. Tetapi Kirana mendadak mengeluh sakit perut padanya. Hingga membuat Jaehyun khawatir, mengingat Kirana memang baru keguguran sampai akhirnya Jaehyun meminta Dafid yang menghandle pekerjaannya terlebih dahulu. Padahal tanpa Jaehyun tahu, Kirana hanya membohonginya. Kirana tidak merasakan sakit perut sama sekali, namun dia tidak ingin membiarkan Jaehyun pergi darinya. Kirana masih dihantui oleh mimpinya semalam yang menurutnya sangat menyedihkan sampai membuat dirinya menangis begitu bangun tidur.
Kirana merasa jika mimpi tersebut terasa sangat nyata, hingga membuat Kirana menyadari jika kehadiran Jaehyun sangat berharga untuknya. Lewat mimpi itu, Kirana bisa memahami perasaannya kini terhadap Jaehyun. Dia telah jatuh cinta pada pria yang umurnya belasan tahun lebih tua darinya. Kirana juga merasa jika dia tidak akan bisa hidup jauh dari suaminya. Semua sikap Jaehyun yang selama ini dia tunjukkan pada Kirana, berhasil membuat Kirana menaruh hati padanya. Namun Kirana merasa belum siap untuk mengatakannya langsung pada Jaehyun. Kirana ingin menunggu waktu yang tepat. Dan itu tidak tahu kapan.
"Sarapan dulu ya." Jaehyun masuk ke dalam kamar sambil membawa nampan yang berisikan semangkuk bubur dan teh hangat untuk Kirana, lalu dia duduk di samping istrinya yang sedang bersandar di kepala ranjang. "Biar aku suapin." Jaehyun menyodorkan sesendok bubur ke depan mulut Kirana yang langsung diterima oleh wanita itu.
Kirana tersenyum tipis melihat Jaehyun memperlakukannya seperti ini. Pria itu memang selalu bisa membuat Kirana merasa jika dirinya adalah seorang ratu karena Jaehyun benar-benar memperlakukannya secara istimewa. Padahal Kirana hanya berpura-pura sakit. Kirana pernah mendengar, jika wanita akan menjadi ratu jika bertemu dengan laki-laki yang tepat. Dan Kirana menyetujuinya sekarang. Dia ratunya, dan Jaehyun pangerannya. "Om?" panggil Kirana.
Jaehyun mendongak, melihat istrinya. "Kenapa? Perut kamu makin sakit? Kita ke dokter aja ya Ran?" tanya Jaehyun beruntun.
Kirana menggeleng. Dia lalu memeluk Jaehyun yang tengah memegang mangkuk bubur. "Makasih," ucap Kirana. "Jangan tanya buat apa, pokoknya makasih."
Jaehyun menaruh mangkuk bubur tersebut di nakas. Dia membalas pelukan Kirana dan meletakkan kepalanya nyaman di atas bahu Kirana. Jaehyun tidak tahu apa yang terjadi pada istrinya, sejak tadi Kirana bersikap aneh. Menangis tiba-tiba, memeluk Jaehyun tiba-tiba, dan sekarang berterimakasih secara tiba-tiba juga. Meskipun Jaehyun tidak tahu alasan mengapa Kirana bersikap demikian, tapi Jaehyun merasa senang. Jaehyun pikir sepertinya Kirana semakin dekat padanya. "Iya aku gak akan nanya. Makannya lanjutin dulu ya."
Selesai menyuapi Kirana, Jaehyun bersiap-siap untuk pergi ke kampus Kirana dan mengurusi cuti Kirana untuk beberapa hari ke depan. Jaehyun ingin Kirana benar-benar istirahat sampai keadaan wanita itu pulih. "Mas, pokoknya habis ngurusin izin aku, langsung pulang ke rumah. Jangan kelamaan di kampus, soalnya dosen cewek di sana pada genit-genit. Apalagi sama cowok ganteng," ujar Kirana sambil memperhatikan suaminya yang tengah mengenakan kemeja. Tanpa sadar, sejak mendapatkan mimpi itu Kirana berubah menjadi posesif pada Jaehyun.
Jaehyun terkekeh pelan. "Iya. Mau aku beliin sesuatu gitu gak pas pulangnya?"
"Mau cheese cake di Young kafe." Yaitu nama kafe di mana tempat pertama kali Jaehyun dan Kirana bertemu.
"Ada lagi?"
"Jangan lama-lama. Udah itu aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah, Yuk! [END✔]
Fiksi PenggemarKetika Jaehyun diajak menikah oleh seorang wanita yang lima belas tahun lebih muda darinya