47. Jangan Pergi

3K 519 273
                                    

Kurang mantap apa coba sehari triple update😎
.
.
.
.
.

Beberapa bulan lalu, tepat di hari keberangkatan Jaehyun ke Kalimantan untuk bekerja seperti yang pria itu bilang, malamnya, Kirana mendapat telepon dari Viona. Sahabat Kirana tersebut menanyakan apakah Kirana dan Jaehyun berada di Solo juga, persis seperti yang Jason tanyakan padanya kemarin. Kirana jelas menjawab tidak, karena setahunya Jaehyun pergi ke Kalimantan untuk bertugas di sana. Namun Viona yang kebetulan hari itu berada di Solo karena ada keluarganya yang tinggal di sana, bersikukuh mengatakan jika dia melihat Jaehyun dan seorang wanita duduk berhadapan di sebuah kafe. Viona tidak bisa melihat jelas siapa wanita tersebut karena posisinya membelakanginya, dan lagi saat itu Viona segera ditarik keluar oleh sepupunya sebelum menghampiri Jaehyun dan si wanita. Yang Viona ingat, jika wanita tersebut memiliki potongan rambut sebahu.

Mendengar penjelasan Viona mengenai penampilan si wanita, Kirana langsung teringat dengan Shirin. Kebetulan Shirin juga memiliki potongan rambut sebahu saat Kirana bertemu dengannya terakhir kali. Naluri Kirana sebagai seorang wanita dan istri berjalan begitu saja, dia merasa ada kejanggalan di sini. Apalagi Jaehyun sudah berbohong padanya dengan mengatakan jika dia akan ke Kalimantan, bukan Solo. Kirana lalu menelepon Exy, sepupu Jaehyun yang tumbuh besar bersama suaminya saat di Solo dulu. Dia menanyakan soal Shirin pada Ibu dari Bulan tersebut. Exy terdiam, dia tak langsung menjawab. Namun Kirana mendesaknya yang membuat Exy akhirnya memberitahu jika Shirin adalah cinta pertama Jaehyun. Tapi Exy mencoba meyakinkan Kirana jika tidak ada hubungan istimewa di antara Jaehyun dan Shirin sekarang. Bahkan sejak dulupun hubungan itu tidak pernah ada karena Shirin selalu menolak pernyataan cinta Jaehyun.

Sampai sini Kirana masih berusaha mempercayai Jaehyun. Dia tidak membiarkan dugaan buruk mengenai suaminya menggerogoti pikirannya. Pun saat hari ulang tahun pernikahan mereka tiba setelah dua hari Kirana mendapat telepon dari Viona, Kirana masih tetap diam dan bersikap biasa saja saat Jaehyun pulang. Dia memeluk pria itu, menyambutnya, bahkan memberikan Jaehyun kabar baik mengenai kehamilannya meski di dalam hatinya Kirana menanti penjelasan Jaehyun. Kirana tidak ingin bertanya langsung, karena dia ingin melihat seberapa jujurkah Jaehyun padanya. Namun suaminya itu tak kunjung mengatakan sesuatu yang berkaitan dengan Solo, kota kelahiran Jaehyun sampai lima bulan lamanya.

Dan kemarin sore, berkat Jason yang meneleponnya, Kirana jadi tahu jika Jaehyun kembali berbohong padanya dengan alasan yang sama yaitu ada pekerjaan di Bandung yang harus di selesaikan. Padahal pada kenyataannya, Jaehyun kembali ke Solo tanpa memberitahu Kirana. "Jawab aku, ada apa di sana yang bikin kamu harus bohong sama aku?" desak Kirana.

"Ran..." Suara Jaehyun melemah.

"Kamu ngehargain aku sebagai istri gak sih Mas? Aku tahu aku masih labil, aku gak sedewasa kamu yang mungkin menurut kamu aku gak bakal bisa diajak bertukar pikiran. Tapi kamu juga gak bisa bohongin aku gini. Apalagi sampai dua kali berturut-turut dengan alasan yang sama." Kirana mengusap wajahnya dan menghela napasnya dalam. "Kamu tahu gak Mas? Terakhir kali aku bohong sama kamu itu waktu aku keguguran. Setelah kejadian itu, aku gak mau lagi bohong sama kamu. Karena aku sadar, kalau itu salah. Dan rumah tangga yang harmonis itu dibangun dengan kejujuran. Aku gak mau lagi nutupin sesuatu sama kamu. Tapi lihat? Apa yang kamu lakuin ke aku?"

"Aku tahu kalau kamu bohong dan gak ke Kalimantan, tapi aku diam. Karena aku pengen lihat kejujuran kamu terhadap aku. Tapi seminggu berlalu kamu masih gak bilang apa-apa, sebulan berlalu kamu juga tetap diam. Bahkan udah lewat lima bulan kamu masih bungkam seolah-olah kamu gak pernah bohong sama aku. Dan kemarin, kamu lagi-lagi bohong sama aku. Tahu gak penyebab aku kecelakaan kemarin? Penyebab anak kita hampir celaka? Itu karena kamu, kamu Papa yang gak bertanggung jawab." Perkataan Kirana benar-benar menusuk hati Jaehyun. Pria itu merasakan nyeri yang luar biasa hingga dia tidak bisa berkata apa-apa karena menyadari kesalahannya yang begitu besar.

"Kamu masih cinta Shirin?" tanya Kirana yang membuat Jaehyun mendongak menatap istrinya. Jaehyun menggeleng, tidak membenarkan tuduhan tersebut. "Tolong jawab jujur untuk kali ini Mas. Cukup dua kali kamu bohongin aku. Sekarang aku cuma mau kamu jujur walau jawabannya nanti gak akan sesuai sama ekspetasi aku, aku bakal terima. Selama dua kali kamu ke Solo, apa semua itu karena Shirin?"

"Kirana..."

"Jawab pertanyaan aku," tegas Kirana.

Jaehyun menghela napasnya. Dia mengangguk mengiyakan. "Iya, aku pergi ke sana dan ketemu Shirin."

Rasanya tubuh Kirana kehilangan tenaga mendengar jawaban Jaehyun. Namun seperti yang Kirana katakan tadi, dia akan menerima apapun jawaban suaminya. "Apa kamu punya hubungan spesial sama dia?" tanya Kirana lagi meski berat.

"Enggak mungkin," sangkal Jaehyun. Dia memegang kedua pundak Kirana. "Aku gak punya hubungan apa-apa sama Shirin. Aku benarkan kalau dia emang cinta pertama aku, tapi itu udah lama banget. Waktu aku SMA. Sekarang Shirin bukan siapa-siapa aku lagi. Tolong kamu jangan salah paham Ran. Aku berani sumpah kalau aku hanya mencintai kamu dan gak menjalin hubungan dengan perempuan manapun. Aku gak mungkin menyelingkuhi kamu."

"Cinta aku tapi kamu lebih pilih nyamperin Shirin ke Solo? Bahkan saat aku kesakitan kemarin, kamu gak ada di sisi aku. Itu yang dibilang cinta? Bukan, itu yang biasa diucapin sama buaya."

"Kirana, aku beneran gak punya hubungan apa-apa sama Shirin. Percaya sama aku. Aku mohon..." Tubuh Jaehyun meluruh ke lantai, pria itu menyatukan kedua telapak tangannya dan menggosok-gosokannya, pertanda dirinya sangat memohon. Dan perlahan, air mata Jaehyun menetes. "Aku akui aku ngelakuin kesalahan besar sama kamu, aku bikin kamu dan anak kita hampir celaka, aku udah nyakitin hati kamu selama berbulan-bulan ini, dan dengan gak tahu malunya aku bohongin kamu. Maafin aku Kirana, tapi aku ngelakuin itu semua bukan karena aku punya perasaan sama Shirin. Aku..aku..cuma nolongin Fida. Aku mohon maafin aku."

Melihat Jaehyun yang memohon sambil menangis seperti ini di depannya membuat Kirana tidak tega. "Bangun Mas," pinta Kirana.

Jaehyun menggeleng. Tangisnya semakin deras. Selain merasa bersalah, Jaehyun juga merasa sangat takut. Takut jika dirinya telah mengecewakan Kirana atas apa yang dia lakukan. Dan karena rasa takut serta bersalah itulah yang membuat Jaehyun tak segan untuk memohon sampai berlutut di depan istrinya. "Aku mohon maafin aku Ran."

"Bangun," pinta Kirana lagi.

Jaehyun masih bergeming.

"Mas Aji bangun, jelasin sama aku yang sebenarnya."

Kirana berdecak pelan karena Jaehyun masih saja berlutut di depannya, Kirana akhirnya memegang kedua pundak Jaehyun, membantu suaminya untuk bangun dan membawanya duduk di tepi ranjang. Wajah pria itu tertunduk, tak berani menatap Kirana. "Kamu mau kemana?" tanya Jaehyun pelan seraya menahan tangan Kirana yang akan pergi.

"Aku pikir kamu gak mau ngejelasin apa yang sebenarnya terjadi sama aku. Jadi ya mending aku pergi aja kan?"

Jaehyun menggeleng. "Aku bakal jelasin. Jangan tinggalin aku sendiri Ran." Jaehyun menatap Kirana tepat di mata istrinya. "Aku mohon, jangan pergi. Kamu dan anak kita gak boleh pergi..."
















Dari sini kita bisa tau kalau Mas Aji cengeng :( bukan cengeng sih, dia takut banget ngecewain Kirana. Makanya ampe berlutut gitu😭😭😭

Mari kita tunggu penjelasannya....

Nikah, Yuk! [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang