Double update
.
.
.
.
.Mamanya Kin : Sepertinya gymnya tidak berhasil Pak, soalnya sudah dua tahun oknum bernama Kin Ryszard Gunawan ini perutnya masih tetep buncit
Papa Aji : Baiklah, kalau begitu kita ganti metode lari keliling komplek tiap pagi
Mamanya Kin : Hahahaha boro-boro lari tiap pagi, kerjaan Kin sama kamu tuh sama banget. Makan, tidur, makan, tidur
Papa Aji : Gantengnya juga sama kan tapi?
Mamanya Kin : Jelas gantengan Kin
Papa Aji : Mam😡
"Mam!" Kirana yang sedang berbaring di sofa di ruang keluarga lantai atas sambil bertukar pesan dengan suaminya, melihat Kin berlari kecil ke arahnya sambil menggendong Marco. Tubuh Marco yang besar, membuat Kin kesulitan saat membawa kucing tersebut. Dia hampir saja tersandung karpet karena tidak bisa melihat jalan akibat pandangannya tertutup tubuh Marco.
"Jangan lari-lari dong Kin," kata Kirana seraya turun dari sofa dan menghampiri putranya yang sudah menginjak umur dua tahun. Kirana tidak lagi kuliah, dia sudah lulus meski tidak mendapatkan gelar cum laude, namun nilai-nilainya termasuk bagus. Setelah lulus kuliah, Kirana tidak bekerja. Dia hanya menjadi ibu rumah tangga yang fokus merawat suami dan anaknya.
"Mam, Ako tadi cakal Kin (Mam, Marco tadi cakar Kin)," adu Kin lalu menurunkan Marco dan menunjukkan tangannya yang lecet. Kin memang belum lancar dalam berbicara dan masih cadel, tapi orang tuanya mengerti apa yang Kin katakan.
"Kok bisa? Kin apain? Marco gak bakal cakar kalau Kin gak nakal," tanya Kirana. Dia melihat tangan putranya berdarah. Namun Kin tidak menangis. Dia memang anak yang kuat, jarang sekali menangis karena terjatuh atau terluka. Kin hanya akan menangis apabila hal yang diinginkannya tidak di dapatkan dan saat dia melihat Papanya memeluk sang Mama. Sejak bayi, Kin tidak berubah. Dia masih posesif terhadap Kirana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah, Yuk! [END✔]
FanfictionKetika Jaehyun diajak menikah oleh seorang wanita yang lima belas tahun lebih muda darinya