Haruto baru saja menyelesaikan pengambilan nilai pjok nya tadi. Sekarang dia dan Jeongwoo serta Junghwan lagi di dalam kelas mengistirahatkan diri dulu. Kedua temennya lagi main handphone, sedangkan Haruto cuman mainin bola basket.
"Oper Har!" teriak Jeongwoo, dia duduk di pojokkan sambil mengangkat tangannya bersiap buat mengambil bola dari Haruto.
Haruto tersenyum miring lalu melemparkan bolanya kearah Jeongwoo, tapi sayangnya itu malah meleset karena lemparan Haruto yang terlalu tinggi dan menyebabkan..
Prang!
Ketiganya langsung terkejut, begitu juga dengan beberapa siswa yang berjalan masuk ke kelas. Mereka pada shock melihat kaca jendela yang pecah karena bola basket yang di lempar sama Haruto.
"Anjir!" umpat Jeongwoo, dia langsung loncat dari tempat duduknya dan menghampiri Haruto.
"Goblok maneh!" katanya setelah berdiri di samping Haruto yang wajahnya sudah berubah jadi santai, padahal habis mecahin kaca kelas.
"Itu gimana woy?" tanya Junghwan, bukan dia yang berbuat tapi dia yang lebih panik sekarang.
Haruto mengangkat bahunya acuh, "Yaudah lah mau gimana lagi?" katanya terus beralih melihat kearah salah satu siswa di kelasnya, "Lo, bilangin guru kacanya pecah. kalau di biarin ntar ada yang kena lagi"
Siswa yang di suruh hanya menurut, dia langsung keluar dari kelas buat menyampaikan ke guru mereka kalau kaca di kelas mereka pecah. Dan nggak lama, Siswa itu balik lagi tapi kali ini bersama dengan kepala sekolah
Jeongwoo udah tremor saat melihat kepseknya udah menatap mereka dengan tatapan ingin mencekik, sedangkan Haruto dengan santainya dia malah mendekati Bu Joy, sang kepala sekolah.
"Bu, kaca nya pecah tuh.."
"Saya juga tahu Haruto! Dan itu pasti karena ulah kamu lagi dan lagi kan?" Haruto mengangguk.
Joy menghela nafasnya pasrah, "Ikut saya ke kantor sekarang." katanya lalu pergi meninggalkan kelas di susul dengan Haruto di belakangnya.
Kini Haruto sudah duduk di kursi kantor bersama dengan Bu Joy.
"Saya harus telpon Daddy kamu Haruto." ucap Joy sambil mencari nama Taehyung di kontak handphonenya.
"Udahlah bu, nggak usah telpon Daddy. Saya yang ganti, berapa emang?"
"Hussst!" Joy menaruh telunjuknya di depan bibir mengisyaratkan Haruto untuk diem tenang. "Kamu diem aja, ini harus di laporkan ke orang tua kamu Har."
Haruto berdecak sebal, "Percuma! Daddy lagi kerja jadi nggak bakal dateng pasti."
Namun bukan Joy namanya kalau dia berubah pikiran, dia tetep nelpon Taehyung. Haruto pasrah saja, ini bukan masalah dia bakal di marahin sama Daddynya tapi ini masalah guru gurunya yang pasti bakal genit kalau Taehyung dateng ke sekolah.
Terutama kepala sekolahnya ini yang jatuh cinta banget sama Taehyung.
Cuman Yeonjun, Hyunjin, dan Haruto yang bisa membuat semua guru guru perempuannya senang pas mereka membuat masalah, karena tentunya mereka bakal menelpon Taehyung bahkan itu masalah kecil sekalipun.
Wajah Joy mendadak berubah senyum, "Halo selamat pagi Pak Taehyung.."
Lihatkan gimana sok manisnya kepala sekolahnya berbicara dengan Daddynya? Astaga, Haruto sampai nggak habis pikir.
"Pagi bu Joy, ada perlu apa ya bu?"
"Ah begini pak Taehyung, saya mau menyampaikan kepada bapak kalau Haruto membuat masalah di sekolah, pak Taehyung bisa kesini? kami harus bicara penting."
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY MOM
FanfictionPertemuan yang tidak pernah terduga antara Jisoo dan Taehyung, si duda beranak tiga. Di balik pertemuan mereka yang di duga hanya sebuah kebetulan ternyata sudah di rencanakan Tuhan sejak awal untuk mengungkapkan satu persatu fakta yang telah di kub...