[26] hey mom!

11K 1.5K 450
                                    

Mobil milik Taehyung kini masuk ke dalam pekarangan rumah Jisoo. Taehyung turun dari mobilnya lalu membukakan pintu untuk Jisoo. Pria itu menggandeng tangan Jisoo untuk masuk ke dalam.

Jisoo dan Taehyung berhenti saat melihat Rey yang sedang duduk di sofa menunggu kedatangan putrinya.

"Jisoo.." Jisoo tersenyum lalu menghampiri sang Ayah yang sudah melebarkan tangannya untuk membawa Jisoo dalam pelukannya.

"Terimakasih ya Taehyung sudah mengantar Jisoo." ucap Rey

Taehyung tersenyum sembari mengangguki kepalanya. "Kedatangan saya juga karena ada yang ingin saya bicarakan." ucapan Taehyung membuat Rey mengerutkan keningnya sembari melirik putrinya yang sedang senyum.

"Wah ada apa ini? kalau begitu duduk dulu kita langsung bicarakan." Rey mempersilahkan Taehyung untuk duduk terlebih dahulu, tentunya Taehyung langsung menurut dan duduk di sofa.

"Apa yang mau kamu bicarakan Taehyung?"

"Saya Taehyung mau meminta izin sama bapak untuk mempersunting putri bapak yaitu Jisoo. Saya nggak mau berjanji tapi saya bakal berusaha untuk buktikan bahwa saya bakal menjadi suami sekaligus imam yang baik buat Jisoo." ucap Taehyung, Rey hanya diam sesekali dia melirik Jisoo, putrinya itu terlihat gugup sekali.

Rey menghela nafasnya, lalu tak lama tangannya bergerak menepuk pundak Taehyung. "Saya percayakan putri saya sama kamu, Taehyung. Saya yakin kamu bisa menggantikan posisi saya, tolong jaga baik baik Jisoo ya? Jangan rusak kepercayaan saya sama kamu, tapi saya yakin kamu nggak akan melakukan itu kalau kamu sungguh sungguh menyayangi Jisoo."

"Saya akan menjaga dengan baik kepercayaan yang bapak kasih untuk saya, seperti saya bakal menjaga Jisoo sepenuh hati." Rey mengangguk, senyumnya tak lepas dari wajahnya. Dia melirik putrinya yang berada di sampingnya, putri kesayangannya yang sekarang sudah dewasa dan akan menjadi istri orang.

"Papa percaya, putri papa ini bisa menjadi istri dan ibu yang baik." ucap Rey, Taehyung mengangguk setuju mendengar itu.

"Jisoo udah buktiin semuanya, maka dari itu saya adalah orang yang beruntung sekarang bisa menjadi calon suami untuk Jisoo. Sifat keibuannya, sifat lembutnya, sifat baik hatinya buat saya bener bener jatuh hati dengan putri bapak."

"Papaa.." Jisoo memeluk Rey dengan erat menumpahkan tangis bahagianya yang sedari tadi dia tahan. "Jisoo sayang sama papa, makasih papa ngerawat Jisoo dengan tulus tanpa ada kata lelah walaupun kadang Jisoo bandel, Jisoo kekanakan, Jisoo pembangkang."

"Papa nggak pernah permasalahin itu, setiap anak memang akan seperti itu tapi lambat laun, semakin bertambah umur dia akan paham dan mulai belajar dewasa seperti Jisoo sekarang."

"Itu semua berkat papa, Jisoo banyak belajar dari papa.."

Rey mengusap punggung Jisoo saat melihat anaknya terisak karena tangisnya. "Udah jangan nangis malu sama calon suami di depan ini loh, jangan nangis lagi anak cantiknya papa."

Jisoo menggeleng, bukannya berhenti menangis dia malah semakin kencang tangisannya. "Nggak bisa berenti hiks.. malu hiks papaa.."

"Matanya sembab nanti kalau nangis begitu, jelek ntar di depan Taehyung."

Rey melirik Taehyung, "Mau gantiin nggak nenangin Jisoo?" tanya Rey sembari menunjuk Jisoo yang masih dalam pelukannya. Taehyung dengan senang hati mengangguk dengan cepat dia bahkan sudah hampir bangkit dari duduknya jika Rey tak menahan tangannya

"Belum nikah, saya becanda doang tadi. Ntar kalau halal baru boleh" ucapan Rey membuat Taehyung cengengesan sembari menggaruk belakang kepalanya, kalau sampai Rey tahu Taehyung sudah mencium bibir putrinya sepertinya nyawa Taehyung nggak akan aman sekarang.

HEY MOM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang