"Yeonjun, makan malam dulu."
Yeonjun menoleh ke meja makan, ada Jisoo yang berdiri menuangkan air putih ke gelas Haruto sama Hyunjin yang sedang asik makan disana sambil memainkan handphonenya.
"Jun ayo makan, katanya lo tadi laper." celetuk Hyunjin.
"Gua udah nggak selera. Lo makan aja." balas Yeonjun lalu pergi begitu saja tanpa peduli sama panggilan dari Jisoo.
Jisoo menghela nafasnya sambil menggeleng kepala, selain gengsi yang tinggi ternyata Yeonjun itu keras kepala.
"Dia mau kemana malam malam begini?" tanya Jisoo membuat Haruto melirik sebentar kearah dia.
Cowok itu menggidikkan bahu, "Nggak tau, dia kemana aja yang penting ga dirumah. Soalnya ada tante Jisoo, bikin emosi."
"Tau tuh, di kira gampang apa bujukkin Yeonjun."
Jisoo tidak peduli dengan ucapan Hyunjin dan Haruto, dia tidak masalah kalau Yeonjun mau marah dengannya tetapi yang bikin Jisoo tidak tenang adalah Yeonjun keluar malam malam begini mau kemana?
Takut jika terjadi sesuatu di jalan sama Yeonjun, mengingat suasana mood cowok itu lagi tidak baik, bisa saja dia malah balap balapan di jalan itu bahaya. Tapi yang hanya bisa Jisoo lakukan cuman berdoa semoga Yeonjun baik baik saja di jalan.
"Habisin makanan kalian, nggak usah keluar kemana mana." ucap Jisoo lalu meninggalkan mereka untuk menuju kamar Taehyung, soalnya dia belum membereskan baju baju milik majikannya untuk ke Belanda besok.
Haruto memperhatikan punggung Jisoo yang sekarang sudah menaiki tangga, "Dih? siapa dia nyuruh nyuruh kita?"
"Tau tuh, yang pembantu siapa dah?"
.
.
.
Jisoo sudah mulai mengisi baju baju Taehyung setengah koper, tapi rasanya badan dia sudah terasa pegel di tambah lagi rasa kantuknya juga. Rasanya Jisoo ingin melemparkan badannya ke kasur sekarang tapi dia teringat dengan pekerjaannya yang belum selesai.
"Sadaar Jisoo, kerjaan lo belum selesai!" ucapnya sambil menampar kedua pipinya.
Setelah membuat dirinya kembali sadar, Jisoo melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
"Jisoo?"
"Mas Taehyung?"
Keduanya saling memandang, tapi pada akhirnya Taehyung memutuskan untuk mengalihkan pandangannya kearah lain. Dia melepaskan jas hitamnya yang melekat di badannya lalu duduk di salah satu sofa.
"Maaf saya ngerepotin kamu Jis."
"Ah?" Jisoo menoleh kearah Taehyung yang sedang melepaskan jam tangannya lalu berganti melepas satu kancing bajunya bagian atas, melihat itu Jisoo menelan salivanya.
Nikmat Tuhan mana yang kau dustakan
"Jis?"
"Ah? I- iya mas Taehyung.."
"Nggak, nggak repot kok. Malah saya minta maaf karena nggak sempet tadi buat beresin pakaian mas buat ke Belanda besok. Jadinya baru saya beresin sekarang"
Taehyung tersenyum kearah Jisoo sembari menyenderkan badannya di sofa. Walaupun Taehyung terlihat senyum, Jisoo masih bisa melihat raut wajah lelahnya bapak dari ketiga anak itu.
"Nggak apa apa, saya tau kamu pasti capek ngurusin anak anak. Kamu lihat kan mereka nakalnya kayak apa?"
Jisoo mengangguk, "Anak anak umur kayak gitu emang masa masa nakalnya, perlahan juga mereka bakal mengerti." ucapan Jisoo sedikit membuat hati Taehyung merasa tenang, dia tidak tahu kenapa setiap Jisoo yang menjaga anak anaknya dia merasa tenang dan tidak khawatir ini itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY MOM
FanfictionPertemuan yang tidak pernah terduga antara Jisoo dan Taehyung, si duda beranak tiga. Di balik pertemuan mereka yang di duga hanya sebuah kebetulan ternyata sudah di rencanakan Tuhan sejak awal untuk mengungkapkan satu persatu fakta yang telah di kub...