✨ᴮᵃᵇ ˢᵃᵗᵘ✨

13K 327 29
                                    

Hihi halo jangan lupa vote dan komentarnya ya
♥╣[-_-]╠♥


"Ampun kak! Arghh ... jangan tendang gue! Gue lagi hamil!"

"Lo punya otak nggak?!"

"Temen lo yang ngga ada otak! Dia yang perkosa gue sampe hamil bangsat!"

"Itu karena lo yang keenakan!"

Nala meringis, hatinya sakit ketika abangnya sendiri menampar dan menendangnya dengan kuat. Padahal saat ini Nala sedang hamil.

Bayu murka, bagaimana bisa adiknya hamil duluan sebelum menikah. Membuat malu keluarga!

"Lo!" Bayu menarik rambut Nala dengan kuat, meremasnya kemudian menyeret ke arah bak mandi.

"Kak perut gue sakit! Kak gue mohon lepasin arghhh ...."

"Bakalan gue lepasin asal Lo ngegugurin anak haram itu!"

"Nggak! Gue nggak bakalan ngelakuin itu. Lo mau bunuh gue'kan? Bunuh!"

"Gue lebih baik ngebunuh lo dari pada ngeliat papa malu didepan seluruh keluarga kita!"

Nala tertawa, sekarang dirinya siap untuk mati. Apalagi yang ia harap? Bayu, Abang yang sangat ia sayangi sekarang malah ingin melihatnya mati.

Bayu memukul Nala seperti orang kesetanan, berulang kali menenggelamkan kepala Nala ke dalam bak mandi. Pikirannya menguar mengingat bagaimana temannya memakai adiknya itu.

"Anjing! Lo mau bunuh Nala?!" Nayaka mendorong Bayu dengan keras. Menarik langsung  Nala yang sudah lemas dan hampir tidak sadarkan diri karena kekurangan oksigen dan air yang sudah memasuki paru-parunya.

"Lo nggak usah ikut campur!" Bayu menarik tangan Nayaka yang hendak membawa Nala keluar kamar mandi.

Nala pingsan, melihat itu Nayaka memukul kepala belakang Bayu hingga lelaki itu tumbang.

"La bangun La!"

Nayaka cepat-cepat memasukkan Nala ke dalam mobil. Jantung lelaki itu berdetak kencang.

Wajah Nala pucat pasi, bibirnya sudah membiru dan suhu tubuh yang dingin.

"Lo harus selamat! Gue ngga mau tau pokoknya lo harus selamat La!"

Nayaka membawa Nala kerumah sakit terdekat.

"Dokter! Dokter!"

Para perawat langsung membawakan bangsal dan merebahkan Nala dengan cepat.

"Saya mohon, selamatkan dia! Saya mohon!"

"Mohon tenang, kami akan memeriksa kondisinya."

Nayaka memaki, menarik rambutnya asal. Bagaimana bisa Bayu melakukan hal ini! Apa kesalahan Nala sampai-sampai lelaki itu kesetanan dan hampir membunuh adik satu-satunya itu?!

Ponsel Nayaka berdering, namun tak ia hiraukan. Otaknya masih terfokus akan Nala yang sekarat. Sudah hampir satu jam, akan tetapi dokter masih belum keluar.

Nayaka benar-benar tak ingin mendengar kabar buruk saat ini. Hatinya berharap agar gadis itu selamat.

"Lo harus selamat La, harus!"

Ponsel Nayaka kembali berdering, lelaki itu pasrah dan melihat ponselnya.

Ternyata itu dari Nirina, calon tunangan  Nayaka.

"Sayang kamu dimana?!"

"Gue sibuk."

"Sibuk apasih kamu, sampe-sampe ngga ada waktu buat aku?!"

"Bukan urusan Lo."

"Ka, aku itu calon tunangan kamu! Kamu harus nurut sama aku!"

"Baru calon."

"Ka! Kamu harus--"

Tut!

Nayaka mematikan telpon secara sepihak, ia muak mendengarkan ocehan gadis itu. Jika bukan karena menghargai papanya yang berteman baik dengan orang tua Nirina, mungkin Nayaka sudah sejak lama mengatakan jika Nirina mempunyai pacar dan berselingkuh darinya kemudian membatalkan rencana pertunangan itu.

Nayaka sangat membenci perselingkuhan, jika sudah tidak cinta mengapa hubungan itu harus diteruskan?  Tidak bisakah memilih salah satu saja? Dari pada menyakiti kedua belah pihak. Padahal awal pertunangan Nayaka sudah berjanji akan membuka hati untuk Nirina dan akan mencintai gadis itu, akan tetapi baru sehari pertunangan di umumkan Nayaka langsung mengetahui jika gadis itu mempunyai pacar. Ahh entahlah hubungannya terlalu rumit.

Beruntungnya, Nayaka mempunyai papa yang sangat mengerti dirinya.

"Kamu juga belum punya pacarkan Ka? Jadi apa salahnya nerima pertunangan ini. Kalau kamu punya seseorang yang kamu sukai, kamu boleh nolak pertunangannya. Ini hidup kamu, papa serahkan semuanya ke kamu. Jadi, jangan merasa tertekan."

Andai saja lelaki itu mempunyai seseorang yang menyukainya ... ah atau seseorang yang ia sukai? Seperti Nala? Ia suka gadis-gadis seperti Nala. Akan tetapi Nayaka  sadar Nala sendiri adalah adik dari sahabatnya sendiri.

Aarghh ... sepertinya tidak akan ada gadis yang menyukai Nayaka. Ya ... karena teman-temannya bilang sendiri Nayaka tipe cowok yang susah didekati. Otomatis para gadis-gadis akan berpikir dua kali untuk mengejarnya.

Dan juga--huftt! kenapa Nayaka harus mikirin jodoh dalam keadaan genting seperti ini sih?!

Nala sedang sekarat Nayaka tolol!

Harusnya--, "Mas? Mas?"

Nayaka tertegun, ternyata sedari tadi dokter sudah memanggil dirinya. Ternyata menghalu membuat waktu menjadi singkat juga.

"Pasien dan bayinya sudah melewati masa kritis, anda boleh menjenguknya sekarang. Pastikan pasien merasa baik karena kandungannya yang baru menginjak satu bulan terlalu sensitif mengalami keguguran. Apalagi baru-baru ini ia mengalami kekerasan."

"Jangan sampai pasien mengalami depresi, saya permisi dulu."

Nayaka mematung, lelaki itu langsung masuk kedalam ruangan Nala dirawat.

"La ...."

"Jangan kesini, mending lo pergi aja kak. Gue cewek murahan, gue cewek ngga bener, makanya gue sampek di perkosa sama kak Azran. Gue-gue barang bekas, gue udah kotor! Gue pelacur!" Nala berteriak histeris.

"Hidup gue hancur karena bayi ini! Gue mau mati! Gue mau mati!"

Nayaka mendekap Nala erat, berusaha agar gadis itu berhenti memukul perutnya.

"Gue kotor, semuanya gara-gara anak ini!" Nala melihat ada pisau buah diatas nakas, pikirannya langsung ingin mengakhiri hidupnya dengan pisau. Nala mengambil pisau itu sedangkan Nayaka berusaha keras untuk merebutnya.

"La!" Nayaka panik,  sedangkan darah segar langsung mengalir dan jatuh kelantai.

Bersambung ...


Maap kalau ada typo, tandain aja ya
♥╣[-_-]╠♥

Bingung mau nambah followers Ig Tiktok tapi harganya mahal? Jangan khawatir kalian bisa cek Ig: azzahra_followers, harganya murah-murah dan permanen. Atau bisa langsung wa aku ya 083128418025 maaci🥰

Save Me || TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang