12. Man from Hell

3.5K 296 48
                                    


dah sebulan gak update apa-apa.. apa kabar?







Book yang satu ini bakal terfokus sama masa lalu Byan dulu, skaksksk. Sekalian adaptasinya dia sama kehidupan baru.

Man, gak main-main loh perjuangannya anak yang seperti dia di luaran sana.. kita yang masih punya rumah haryus sangat bersyukur, hmm.



Knp Areen malah (?)




.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Nanti kalo klen dh bosen Byanice kabarin, aku mau menghilang selamanya skjkdjskdjskd

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Liana sudah mengatur ulang jadwal Byan untuk bertemu dengan Julian. Dan jadwal itu bertepatan dengan tanggal merah di mana suaminya biasanya meliburkan diri. Karena pasti ketiga anak bujang mereka juga meliburkan diri dan memilih berada di rumah sepanjang hari.

"Papah ikut ya maaaa.."

"KETAAN lagi ada di rumah semua, pah. Lagian gak lama, tanggal merah gini biasanya gak ngantri-ngantri banget kayak hari kerja biasanya." Andrew tetap melangkah mengikuti ke mana pun istrinya melangkah. Seakan tak terbebani dengan fakta ia sudah ditendang jauh-jauh dari list pengantar Byan hari ini.

*KETAAN : Keenan Genta Sean

"Papah! Jangan kayak anak kecil gini dong." Liana berteriak kesal, ia akan mandi tapi bocah besar yang terperangkap dalam tubuh orang tua itu masih mengikutinya.

"YA. Endru."

"Papah juga mau temenin Byan. Siapa tau mamah kerepotan handle sendirian. Papah rela kok gendongin Byan. Dari kemaren kan papah kerja terus maaah.. kan mamah sendiri yang bilang Byan gak suka ke sana.."

If Byanice was adoptedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang