astagah ternyata sebulan yg lalu terakhir apdet ><
enjoy~
....
"Byan dataang~" suara kecil yang dikeluarkan lewat speaker itu memenuhi kediaman Anaies. Byan menyapa seperti biasa di depan sebuah interkom yang seharusnya dipakai John untuk memantau siapa yang datang. Tapi Byan yang kepalanya saja belum terlihat pada interkom itu sudah menyebarkan virus cerianya sesaat sebelum masuk.
Robert memperhatikan itu sejak tadi, dari Byan yang masih mengenakan jersey sepak bolanya berlari keluar dari mobil lalu berjinjit di depan interkom sebelum menekan tombol bicara, dan mengatakan kalimat kepulangannya di sana.
Byan tertawa dan akhirnya masuk saat John membukakan pintu dengan tampang jenakanya. "Selamat datang di rumah nona Byan~" sapanya menunduk sedikit.
Byan ikut menunduk sebelum melangkah lebih jauh. John menggeleng-geleng di ambang pintu, sambil mengambil alih tas Byan dari Robert.
"Ice pack segera siap." Itu kalimat yang John sampaikan padanya di pertemuan kedua mereka hari itu. Pertemuan pertama singkat mereka pagi hari tadi saat sang nyonya besar akan berangkat dengan supir pribadinya, mereka berjabat sebentar saling melontarkan kalimat sapa dan John dengan lugas mengatakan 'mari bekerja keras bersama untuk nona kecil'.
Robert belum mengatakan tentang lebam Byan..
Tanpa ingin memperpanjang kebodohannya Robert mengangguk paham lalu segera menyusul Byan yang berjalan menggemakan hentakan sandal karakternya dengan senandung kecil dan sebelah tangan yang menelusuri pegangan tangga.
Byan melirik ke arahnya saat pantofel Robert ikut beradu lantai marmer itu. Byan ingin bertanya namun tubuhnya yang deras keringat mau tak mau mendorong dirinya agar lebih cepat membersihkan diri.
Dan Robert berhenti mengikuti Byan setelah Byan sampai di kamarnya karena para maid sudah mengambil alih pekerjaanya.
Ia akan turun untuk mengurus yang lainnya.
...
"Kok om di sini, omm?" Byan bertanya, kepalanya tengleng ke samping menunjukkan ia bingung. Ia selesai mandi dan sudah berpakaian bersih, tinggal menunggu per-lotion-an yang harus dipakainya rutin sedang di siapkan oleh bing-bing yang sejak tadi membantunya. Ya, bing itu adalah panggilan khusus yang Byan sematkan untuk para maid yang bertugas di sekitarnya.
Berawal dari kata bibi, menjadi bing karena Byan merasa mereka seperti sesuatu yang blink-blink, bekerja bersamaan dan bergerak gesit kesana-kemari dengan seragam senada mereka.
Mommanya sedikit sulit memahami awalnya, namun karena Byan terlihat nyaman saat memakainya dan justru para maid pun senang mendengarnya, panggilan itu akhirnya diperbolehkan.
Robert mencoba tersenyum, Byan terlihat sangat santai menyikapi orang baru padahal dari apa yang sudah diperingatkan tentang latar belakang juga segala macam hal tentang Byan, Robert kira mereka akan sulit bekerja sama.
Beberapa maids yang kembali dengan berbagai macam produk 'skincare' milik Byan membuat pertanyaan itu mengambang, Byan digiring untuk duduk di salah satu bangku dalam lemari pakaiannya yang sebesar kamar Robert. Lupakan tentang itu, mereka bahkan masih di dalam walk in closet ini.
Byan mendesah tak rela, satu bersatu bagian tubuhnya yang terlihat dipakaian lotion bergantian, mommanya memberi banyak sekali petuah, apa lagi mengenai perawatan semacam ini. Byan bagian dari tim sepak bola sekarang, berada di luar ruangan dapat membuat kulitnya rusak karena terpapar sinar matahari terus menerus, makannya ia harus seperti ini setiap selesai mandi. Juga, Byan tahu ini untuk kebaikan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If Byanice was adopted
General FictionBagaimana jadinya jika Byan adalah seorang anak yang diadopsi? Cast: Anaies family x Momma Liana