Hi *emotsenyumbahagiatapisedihjuga
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membacaaaa~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Byan terbangun dan tak menemukan siapa pun di dalam kamar besarnya. Byan merasa gelisah. Kantuknya yang tadi masih tersisa kini lenyap begitu saja. Ia takut berdiam sendiri.
Kakinya menapak lantai kamar yang dingin karena pendingin ruangan bersuhu rendah. Matanya melotot awas memperhatikan sekitar. Tangannya menggapai apapun yang bisa dijangkaunya.
Ia akan melindungi dirinya sendiri. Ya Byan akan—
'Cklek' pintu penghubung terbuka.
"Kamu udah bangun, sayang?" Momma datang! Senyum sehangat mentari menyapanya.
Liana tergerak maju untuk menggapai Byan yang sudah berdiri di sebelah tempat tidurnya. Wajah bantalnya sangat menggemaskan karena kedua matanya mencoba terjaga menjadi sangat bulat.
"Untung Momma tau kamu akan bangun sepagi ini.." Liana mengangkat Byan agar duduk di tepi kasurnya. Liana mengusap wajah Byan yang terlihat begitu tegang di pagi hari.
"Kenapa? Kamu takut momma gak ada?" Byan mengangguk jujur. Liana terkekeh, meraih sebuah gelas berisikan air putih di atas nakas untuk diberikan kepada Byan.
"Minum dulu." Byan menurut, menengguk airnya seperti orang kehausan.
Byan menghembuskan napasnya tergesa, menyerempet rusuh. Menyerahkan gelas setengah kosong ke arah ibunya. Liana menerimanya dengan senang hati. "Pelan-pelan dong." Peringatnya dengan senyum. Byan menunjukkan gigi-giginya kecil. Gigi susu Byan sudah terganti beberapa.
"Nah, sekarang mau coba bangunin papah? Papah masih tidur loh, padahal jam kurang 7 nanti sudah harus ke kantor biar gak terlalu macet." Liana membenarkan kaus tidur Byan yang jatuh dari bahunya, baju kebesaran itu masih menjadi masalah rupanya. Byan menatapnya ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
If Byanice was adopted
Ficción GeneralBagaimana jadinya jika Byan adalah seorang anak yang diadopsi? Cast: Anaies family x Momma Liana