Part 12

1.8K 200 22
                                    

Seluruh penduduk jadi begitu heboh dan berpikir bahwa kami menculik Shirahoshi. Aku hanya bisa menghela nafas melihat itu.

"Shirahoshi hime...telah diculik...oleh mereka!"

'Sekarang, bagaimana cara untuk mengatasi masalah ini? Mereka juga tidak akan mendengarkan kami.' Pikirku.

"Hei, cengeng! Kenapa kau keluar dari mulut hiu itu?!" Ucap Luffy.

"Ma-Maafkan aku! Luffy-sama, aku mohon jangan marah padaku!" Ucap Shirahoshi yang kembali menangis.

"Dia telah membuat hime-sama menangis! Dasar bajak laut kejam!"

"Kasihan sekali, Shirahoshi hime-sama!"

"Hime...? Hime, kau bilang?! Hei... jangan-jangan..." Ucap Sanji.

"Jangan lakukan itu, Sanji! Jangan pernah melakukannya!" Ucap Chopper.

"Hei...jangan katakan, jika aku menoleh ke belakang...aku akan melihat seorang Putri Duyung?!" Ucap Sanji.

"Dia ada di belakangmu, itu benar sekali! Oleh karena itulah, kau tak boleh menoleh ke belakang, Sanji! Kau bahkan sudah hampir mati kehilangan banyak darah! Jika sekali lagi kau melihat seorang duyung, kau akan kehilangan seluruh darahmu dan itu akan membunuh dirimu sendiri!" Ucap Chopper.

Sanji sendiri hanya diam, terlihat berpikir akan menoleh atau tidak.

"Hentikan! Aku mohon! Jangan menoleh ke belakang!" Ucap Chopper.

"Chopper. Aku...lebih baik hidup dengan umur pendek...daripada aku harus...hidup tanpa bisa meraih impianku!" Ucap Sanji.

"Bukankah impianmu adalah untuk menuju lautan All Blue?!" Ucap Chopper yang terkejut lalu menoleh padaku. "Eri, lakukan sesuatu! Kalau dibiarkan, Sanji akan..."

Aku pun menghela nafas. Sebelum Sanji berhasil menoleh ke belakang, aku terlebih dulu menarik kerah kemejanya dan mencium Sanji tepat dibibirnya.

Aku lalu melepaskan ciumanku pada Sanji dan menatap matanya.

"Saat ini...aku hanya mengizinkanmu untuk melihat padaku, Sanji-kun." Ucapku.

"Eri-chan..." Ucap Sanji.

Kupikir dia akan bersikeras menoleh, tapi ternyata Sanji justru melingkarkan tangannya dipinggangku dan kembali menciumku. Setelah melepaskan ciumannya, Sanji menatapku lekat.

"Eri-chan selalu bisa membuatku gila. Mau itu Ratu Bajak Laut atau Putri Duyung, tidak akan ada yang bisa menandingi kecantikan dan keimutan Eri-chan. Aku hanya akan menatapmu seperti yang kau perintahkan. Meski harus menjadi budakmu, aku tidak masalah asalkan bisa selalu bersamamu." Ucap Sanji lalu memelukku dan meletakkan kepalanya di ceruk leherku.

Sanji terlihat menghirup aroma tubuhku. Aku sendiri merasa sedikit geli karenanya.

"Aroma yang begitu kurindukan selama ini." Ucap Sanji.

Chopper sendiri berdiri di belakang punggung Sanji sehingga aku bisa melihatnya. Chopper lalu memberikan acungan jempol padaku yang hanya kubalas dengan senyuman.

'Kalau diperhatikan lagi, Sanji tidak pernah mimisan saat melihat Eri. Kenapa ya? Apa Sanji berusaha menahan dirinya mati-matian? Atau karena perasaannya pada Eri yang begitu tulus?' Pikir Chopper.

Aku kemudian dapat merasakan bahuku yang terasa lebih berat, ternyata Sanji pingsan.

"Dia pingsan?!" Ucap Chopper yang terkejut.

"Bagaimana ini, Chopper?!" Ucapku yang ikut panik.

Kami berdua pun berpikir keras bagaimana cara mengatasi masalah ini.

One Piece World 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang