Part 104

1K 151 10
                                    

Karena Germa yang melindungi kami, aku pun memasukkan kembali Murasame ke sarungnya.

"Germa kurang ajar, kenapa kalian ada disini?!"

"Jika kalian menghalangi kami, kami akan membunuh kalian bersama Mugiwara!"

"Tembak!"

Anak buah Big Mom yang sudah tersadar pun menembakkan pistol mereka ke arah Germa, tapi peluru pistol sama sekali tidak melukai Ichiji, Niji, Yonji, maupun Reiju.

"Senjata kita sama sekali tak mempan! Apa-apaan mereka ini?!"

"Sepertinya kita harus beraksi lagi." Ucap Niji.

"Sanji, bawa orang terluka itu pergi dari sini. Kami tidak membutuhkanmu disini!" Ucap Ichiji.

"Mereka sudah menjebak kita." Ucap Niji.

"Mereka tidak akan kami maafkan!" Ucap Yonji.

"Seluruh pulau ini adalah target Germa 66, Sanji!" Ucap Reiju.

"Kalian!" Ucap Sanji.

"Apa mereka benar-benar manusia buatan dengan kulit baja?!" Ucap Newichi.

"Berikan bazooka-nya padaku!" Ucap Chiboust.

"Germa! Kupikir kalian semua sudah mati! Kenapa kalian masih hidup?!" Ucap Oven.

"Apa maksudmu?" Ucap Ichiji.

"Sepuluh ribu pasukan yang dipimpin oleh Nusstorte telah mengambil alih kerajaan kalian!" Ucap Oven.

"Ah, sekumpulan lalat yang mengerubungi kami itu sudah kami buang ke lautan." Ucap Ichiji.

"Nani?!" Ucap Oven yang terkejut mendengar itu.

"Apa upaya kalian untuk melawan teknologi canggih kami?" Ucap Ichiji.

"Tidak ada!" Ucap Niji lalu tertawa.

"Kurang ajar!" Ucap Oven yang marah.

"Sanji, Kyūketsuki, pergilah sekarang!" Ucap Reiju.

"Ya!" Ucap Sanji sambil bangkit berdiri kemudian berlari pergi.

Aku hanya mengikutinya dari samping.

"Kami tidak akan membiarkanmu lari! Kuro Ashi!"

Sanji pun terbang menggunakan Sky Walk sedangkan aku terbang menggunakan sayap. Anak buah Big Mom yang ada dibawah kembali menembaki kami.

Aku pun menangkis peluru mereka sambil terbang menyusul Sanji yang sudah terbang pergi terlebih dahulu.

Kali ini, si kembar lima laki-laki bersiap menembakkan bazooka ke arah kami. Aku dengan cepat memotong semua peluru bazooka itu.

"Eri-chan!" Ucap Sanji yang khawatir.

"Pergilah, Sanji-kun! Aku akan ada di belakangmu!" Ucapku.

Sanji menganggukkan kepalanya lalu kembali terbang. Ia kemudian mengeluarkan sebuah Co Den Den Mushi dan menekan nomor untuk menghubungi yang lainnya yang ada di kapal. Tak butuh waktu lama untuk panggilan itu terhubung.

"Hei, apa kalian bisa mendengarku?!" Ucap Sanji.

"Sanji, kami tidak bisa mendekat ke pulaunya jika terus begini!" Ucap Jinbei melalui Den Den Mushi.

"Aku tau, berlayarlah menuju pelabuhan dengan kecepatan penuh! Aku akan mengejar kalian dari belakang!" Ucap Sanji.

"Sanji-kun, bagaimana dengan Luffy dan Eri?!" Ucap Nami.

"Aku sudah menggendong Luffy, sedangkan Eri-chan ada di belakangku, sudah tidak waktu lagi! Aku mengandalkanmu, Nami-san!" Ucap Sanji.

"Wakatta!" Ucap Nami lalu panggilan pun berakhir.

One Piece World 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang