Part 123

790 102 9
                                    

Momonosuke hanya bisa menangis saat dirinya melihat anggota Sarung Pedang Merah yang memutuskan untuk berlayar di cuaca yang buruk menuju Onigashima. Shinobu sendiri menahan Momonosuke agar tidak menyusul mereka.

"Tunggu, apa kalian sudah menyerah?!" Ucap Momonosuke.

"Minna!" Ucap Shinobu.

"Kami tak menyerah, Momonosuke-sama! Justru dengan tim kecil seperti ini, kami bisa menyusup dan menghunuskan pedang ke leher Kaido tanpa disadari siapapun! Selama masih hidup, kami takkan menyerah!" Ucap Kinemon.

Meski terjadi badai, mereka terus mendayung perahu menuju Onigashima.

"Ada yang tidak beres!" Ucap Kiku yang membuat mereka semua menatapnya. "Ini artinya rencana kita lagi-lagi bocor, kan?"

"Aku juga...tidak, harusnya kita semua juga berpikiran sama!" Ucap Kanjuro.

"Aku tak ingin memikirkannya, tapi kemungkinan di antara kita ada mata-mata! Sejujurnya, sekarang aku tidak ingin tau siapa orangnya!" Ucap Kinemon yang membuat Kiku menarik kerah bajunya.

"Kin-sama, anda tak seperti biasanya! Anda harus menemukan siapa mata-mata itu, tebas dia, lalu melangkah maju lagi! Kalau tidak, kita hanya akan diam di tempat!" Ucap Kiku.

"Makanya, mustahil mata-mata mau mengaku!" Ucap Kinemon.

"Selama ini aku selalu curiga dengan adanya mata-mata, tapi aku memilih menutup mata. Ini harga yang harus kita bayar!" Ucap Ashura.

"Sejak kapan orang ini mengkhianati kita? Dan kenapa?" Ucap Inuarashi.

"Tunggu! Sekarang bukan saatnya saling menaruh curiga!" Ucap Raizo.

"Kalau kita malah paranoid dan saling menyalahkan, malah itu yang diinginkan musuh!" Ucap Kawamatsu.

Kiku pun melepaskan kerah baju Kinemon dan menatap Kawamatsu.

"Tapi kalau dibiarkan hidup, kesempatan menang kita yang sudah tipis akan hilang! Selain itu..." Ucap Kiku dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya. "Orang ini sudah mengkhianati Oden-sama. Aku tak bisa memaafkannya!"

"Aku sepakat dengan Kiku, Kin!" Ucap Kanjuro.

Kinemon menatap mereka satu persatu dengan air mata yang juga sudah mengalir di pipinya.

"Kita pernah makan dari panci yang sama dan melewati hal sulit bersama pula. Meski ada penyusup sekalipun, orang itu pasti punya alasan yang kuat! Bisa saja dia diancam oleh Kaido dan Orochi! Orang itu pasti sudah melalui banyak hal berat! Maaf aku tidak menyadarinya. Karena ketidakbecusanku, salah satu rekanku sampai harus dipaksa menjadi mata-mata!" Ucap Kinemon.

"Kenapa pemikiran anda naif sekali? Kalau bukan gara-gara orang itu, Oden-sama mungkin masih ada disini!" Ucap Kiku.

"Aku...tidak ingin ada perpecahan di antara kita." Ucap Kinemon.

"Tapi..." Ucap Kiku yang tak bisa melanjutkan kata-katanya.

"Aku mengerti perasaan Kiku! Kin, mari perjelas semuanya!" Ucap Kanjuro lalu menunjukkan senyumannya. "Dengan bilang kalau akulah mata-matanya!"

"Kanjuro?" Ucap Kinemon yang terkejut mendengar hal itu. "Berhenti bercanda. Kita sama-sama hampir direbus sampai mati!"

"Benar. Seharusnya aku bisa menyelesaikan peranku dengan mati bersama kalian! Salah satu Sarung Pedang Merah, Yudachi Kanjuro yang telah bersumpah setia pada Oden. Pria itu sejak awal tidak ada!" Ucap Kanjuro.

Tidak ada satupun dari mereka yang tidak terkejut mengetahui hal itu. Salah satu teman mereka, ternyata benar adalah mata-mata.

"Berbagi keseharian dan mendapatkan kepercayaan penuh dari kalian. Tidak membenci ataupun berniat menyakiti. Aku hanya terus mengirimkan informasi kepada Orochi-sama." Ucap Kanjuro.

One Piece World 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang