Eri menatap datar Jack yang sudah ia kalahkan. Tatapannya kemudian beralih pada Kaido yang tampak menggeram karena melihat Jack sudah dikalahkan.
"Sekarang giliranmu, Kaido." Ucap Eri lalu mengeluarkan Murasame dari sarung pedangnya.
Eri pun bertarung bersama anggota Sarung Pedang Merah untuk mengalahkan Kaido.
Kembali ke aula konser, pertarungan disana juga masih terus berlangsung.
"Tak hanya kelompok Topi Jerami saja, ya. Tak salah lagi, mereka itu para tawanan Udon." Ucap Queen yang sudah kembali ke wujud manusianya. "Sebenarnya apa yang terjadi di Penjara Tambang Udon?! Apa Babanuki diancam? Benar-benar tak sesuai."
King sendiri kembali ke tempat Queen, membiarkan anak buahnya yang menjaga lubang di langit-langit.
"Aku takkan menyalahkanmu sekarang. Sejak awal, kau memang tak berotak." Ucap King.
"Kata-katamu memang kelewatan terus! Tak taukah kau kata 'kebaikan'?" Ucap Queen.
"Kita harus segera membereskan keadaan ini." Ucap King.
"Kau seperti seorang leader saja. Mugiwara bedebah, sialan kau!" Ucap Queen.
King hanya melirik Queen kemudian menatap langit-langit yang berlubang. Ia ingin segera pergi ke atap, tapi pikiran itu segera ia tepis karena ia mengetahui seberapa kuat kaptennya.
'Sekuat apapun dia, dia tidak akan bisa mengalahkan Yonkou.' Pikir King.
"Onigashima tengah dalam kekacauan." Ucap Drake sambil menatap pertarungan yang terjadi di aula konser dari ruangannya.
Drake kemudian menoleh menatap Hawkins yang juga berada di ruangan yang sama.
"Hawkins, apa kau tak merasa kalau ini sebuah kesempatan?" Ucap Drake.
"Kalau musuh datang, aku hanya akan menebasnya. Aku tak mengerti apa yang kau maksud dengan kesempatan." Ucap Hawkins.
"Kau jadi begitu setia pada Kaido-sama, ya. Kau bergabung kesini karena Apoo menipumu, kan?" Ucap Drake yang membuat gerakan tangan Hawkins yang tengah menyusun kartunya terhenti. "Kau dan Kid beraliansi dengan Apoo. Tapi, Apoo mengkhianati aliansi itu. Kau bergabung dengan Bajak Laut Binatang Buas secara terpaksa. Sekarang kesempatan yang tepat untuk berkhianat."
"Kau menghasutku untuk berkhianat, ya? Jangan remehkan aku!" Ucap Hawkins lalu menatap kartu di tangannya. "1%."
"Apa yang kau ramal dari tadi?" Ucap Drake.
"Peluang hidup seorang pria sampai besok pagi." Ucap Hawkins.
"1%, ya? Malang sekali." Ucap Drake.
Co Den Den Mushi di saku Drake berbunyi, ia pun segera mengangkatnya. Ternyata itu adalah panggilan dari King pada semua Tobi Roppo.
"Dengarkan aku, Tobi Roppo. Seperti yang kalian ketahui, situasinya berubah drastis. Di hari Festival Api tahunan ini, kita justru membiarkan para samurai Sarung Pedang Merah menyusup. Ini kesalahan terbesar yang pernah terjadi semenjak Onigashima berdiri. Seperti yang disarankan Kaido-san, kita perlu menyelesaikan masalah internal dulu. Ini terkait Tuan Muda Yamato. Siapa pun yang berhasil membawa Tuan Muda Yamato kembali, berhak menantang kami para Kepala Petinggi. Kami juga menantikannya, tapi untuk saat ini kita tunda dulu." Ucap King.
"Benarkah?!" Ucap Ulti yang terkejut mendengar itu saat kesadarannya baru kembali beberapa saat lalu.
"Tentu saja. Lihat sekitarmu, aneki." Ucap Page One.
"Pay-tan, kau datangnya pas sekali! Yamato pergi setelah memukulku dengan keras, jadi kau harus menggendongku." Ucap Ulti lalu melompat memeluk Page One tapi Page One menghindari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece World 2
FanficFukuda Eri adalah seorang gadis yang sudah hidup mandiri sejak kecil dikarenakan orang tuanya sudah meninggal sejak ia masih berusia 10 tahun. Untuk menghilangkan rasa kesepian itu, ia menghabiskan waktu luangnya untuk menonton anime. Ia tidak perna...