Setelah apa yang terjadi di Ibukota Bunga, aku dan Rosinante pergi ke Udon. Aku ingin melihat keadaan Luffy disana.
Perjalanan yang seharusnya memakan waktu 1 hari, hanya kami tempuh dalam waktu 30 menit untuk mencapai Udon. Kami yang terbang di langit menarik perhatian para tahanan disana.
"Apa itu?!"
"Ada sesuatu yang terbang di langit!"
"Apa mereka anak buah Orochi? Atau Kaido?"
"Bersiap untuk bertarung!"
"Ya!!"
Kami pun mendarat di tanah yang menyebabkan debu-debu beterbangan. Di saat para tahanan bersiap untuk bertarung, Luffy yang melihat kemunculanku langsung berlari ke arahku dan memelukku.
"Syukurlah kau baik-baik saja, aku sempat khawatir terjadi hal buruk padamu." Ucap Luffy sambil membenamkan kepalanya di ceruk leherku dan memperat pelukannya.
Aku diam-diam melirik Rosinante yang tampak memalingkan wajahnya, mungkin saja dia iri. Aku mengulurkan tanganku dan mengelus rambutnya meski sedikit kesusahan karena Luffy yang masih memelukku. Rosinante pun tersenyum tipis karenanya.
Luffy kemudian melepaskan pelukannya dan menatapku.
"Kenapa kau masih memakai topeng? Aku ingin melihat wajahmu." Ucap Luffy.
Aku pun melepaskan topengku dan tersenyum menatapnya.
"Bagaimana sekarang?" Ucapku yang membuat Luffy tertawa khasnya.
"Begini lebih baik." Ucap Luffy sedangkan para tahanan diam menatapku dengan wajah bersemu merah.
"Sepertinya dia kenalan Luffytaro-san."
"Berarti dia bukan musuh."
"Okuda-san, syukurlah kau baik-baik saja. Aku sempat khawatir kau tertangkap." Ucap Kiku yang menghampiri kami bersama Chopper, Momonosuke dan seorang gadis kecil.
"Karena dia sangat kuat! Tidak ada yang bisa mengalahkannya dengan mudah!" Ucap Chopper.
Aku menatap gadis kecil itu karena tidak mengenalnya. Luffy yang mengetahui itu pun berbicara.
"Dia yang sudah menolongku saat aku terdampar di pantai." Ucap Luffy.
"Aku Otama, nama nee-san siapa?" Ucap gadis kecil bernama Otama itu.
"Kau bisa memanggilku Okuda." Ucapku yang memilih menggunakan nama samaran. "Dan ini..."
"Rosan! Panggil aku begitu." Ucap Rosinante yang memotong ucapanku.
Aku menaikkan satu alisku dan menatapnya bingung karena kami memang belum menentukan nama samaran untuknya, tapi 'Rosan'? Itukan nama yang pernah Luffy sebutkan karena tidak mengingat nama Rosinante.
"Aku juga harus punya nama samaran kan?" Ucap Rosinante yang berbisik padaku, membuatku hanya tersenyum memaklumi.
Setelah itu, Luffy pun melakukan latihan dengan menghancurkan beberapa batu di Udon sebagai media. Udon juga saat ini sudah dikuasai dan para tahanan kini menjadi bagian kekuatan kami.
"Bukan begini." Ucap Luffy.
"Kau ini sedang apa, Luffy? Kau masih perlu istirahat! Cepat sana!" Ucap Chopper sambil menarik kimono yang Luffy pakai.
"Semua orang sedang mempersiapkan banyak hal, kan? Jadi aku pun harus segera menguasai teknik itu." Ucap Luffy.
"Teknik itu?" Ucap Chopper.
"Maksudnya Ryuo!" Ucap seorang kakek tua yang kuketahui bernama Hyogoro sang Bunga.
Aku memang sedikit terkejut dia masih hidup, tapi aku juga senang karena dia pasti bisa membantu kami saat peperangan nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece World 2
Fiksi PenggemarFukuda Eri adalah seorang gadis yang sudah hidup mandiri sejak kecil dikarenakan orang tuanya sudah meninggal sejak ia masih berusia 10 tahun. Untuk menghilangkan rasa kesepian itu, ia menghabiskan waktu luangnya untuk menonton anime. Ia tidak perna...