Part 155

813 94 8
                                    

Izo yang baru saja selamat dari kematian masih mencerna apa yang terjadi sembari mereka berjalan kembali ke aula konser. Ia masih tidak percaya bahwa dirinya masih hidup dan kini menjadi vampir.

Izo bahkan memeriksa giginya sendiri dan punggungnya untuk melihat apa ada sayap dan gigi taring, tapi dia tidak menemukannya.

Eri yang melihat itu hanya tersenyum, ia sangat mengerti Izo sedang kebingungan. Namun dia tidak bicara apapun dan hanya membiarkannya.

Saat sampai di aula konser, Eri terdiam karena dirinya bisa merasakan kemarahan Kaido. Saat dirinya melihat ke langit-langit, Kaido muncul dari sana dengan wujud naganya dan menembakkan Bola Breath.

Mereka yang ada di aula begitu terkejut melihat itu kecuali Eri yang mengerutkan keningnya.

"Dimana komandan kalian? Bawa putra Oden kesini! Buat Momonosuke menyatakan kekalahannya!" Ucap Kaido.

"Apa yang terjadi pada Mugiwara no Hito?" Ucap Hyogoro.

"Kaido..." Ucap Ohmasa.

"Mugiwara no Hito!" Ucap Yatappe.

"Maaf atas hasil yang membosankannya. Mugiwara no Luffy sudah mati!" Ucap Kaido.

"Luffy mati?" Ucap Nami.

"Suara Mugiwara-ya...menghilang!" Ucap Law saat menyadari hal itu dengan menggunakan Kenbunshoku Haki.

"Jadi dia bukan tandingan Yonkou, ya." Ucap Kid.

Mereka yang mendengar itu terkejut sekaligus merasa tak percaya.

"Luffy sudah...apa katamu? Itu tidak mungkin! Itu mustahil..." Ucap Chopper dengan mata yang berkaca-kaca.

Chopper pun menangis sambil memeluk kaki Eri.

"Yang masih ingin melawanku, maju sini! Aku masih ingin mengamuk!" Ucap Kaido.

"Yatta! Kemenangan mutlak Kaido-sama!"

Eri yang merasa marah pun mengeluarkan Haoshoku Haki-nya sehingga anggota Bajak Laut Binatang Buas yang tadinya bersorak kini kehilangan kesadaran.

Kaido yang menyadari itu pun akhirnya dapat menemukan keberadaan Eri di antara para samurai, membuatnya tersenyum menyeringai.

'Masih ada 1 orang yang bisa melawanku.' Pikir Kaido.

"Belum mati! Luffy no Aniki tidak mungkin mati! Dia akan bangkit berkali-kali dan mengalahkan orang-orang jahat! Aku melihatnya! Dia belum mati! Dia masih hidup! Luffy no Aniki...aku tidak mau kau mati." Ucap Otama sambil menangis.

"Tama, jangan khawatir. Tenang saja. Meski terbunuh sekalipun, dia takkan mati!" Ucap Nami lalu akan maju ke depan tapi Marco menghentikannya.

"Hei, hentikan! Jangan keluar!" Ucap Marco.

"Kau mau membiarkan dia berkata seenaknya?" Ucap Nami lalu kembali meneruskan langkahnya. "Si ular itu ngomong apa, sih?"

Nami lalu menyeka hidungnya yang sedikit mengeluarkan ingus karena menangis.

"Jangan menyebar kebohongan yang tidak jelas!" Ucap Nami lalu menghentikan langkahnya saat tiba di tempat dimana Kaido bisa melihatnya. "Jangan berbuat seenaknya hanya karena kau tidak bisa mengalahkan Luffy!"

"Eh?" Ucap Kaido sambil menoleh menatap Nami.

"Kadal bodoh! Ular pembohong! Berapa banyak kau dipukul Luffy? Kau kelihatan babak belur, tuh!" Ucap Nami yang berteriak kencang sehingga Kaido bisa mendengarnya dengan jelas. "Luffy mati? Jangan katakan kebohongan yang mustahil itu! Kalau Luffy bilang akan menang, dia pasti akan menang! Luffy tidak mungkin kalah! Dia tidak mungkin mati! Kau ini bodoh, ya? Pembohong!"

One Piece World 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang