Part 112

1.2K 161 40
                                    

Saat ini, Bajak Laut Topi Jerami sedang menaiki Sunny Go melanjutkan perjalanan kami menuju Negeri Wano.

'Setelah ini, aku tidak tau apa yang akan terjadi. Aku harus mempersiapkan diriku.' Pikirku sambil mengayunkan pedang ke udara kosong.

"Luffy, katanya Reverie sudah dimulai! Seluruh raja di dunia ini berkumpul dan mengadakan rapat di Mariejoa!" Ucap Nami yang membaca koran, membuatku menghentikan ayunan pedangku dan menatap Nami.

'Kuharap tidak terjadi hal buruk karena aku membiarkan Ace tetap hidup dan menghidupkan Rosinante.' Pikirku yang mulai merasa cemas.

Rosinante yang menyodorkan handuk membuat perhatianku teralihkan padanya.

"Ini." Ucap Rosinante sambil tersenyum.

"Arigatou." Ucapku sambil menerima handuk itu dan menyeka keringatku.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Ucap Rosinante.

"Aku hanya sedang berpikir...apa yang kulakukan selama ini sudah benar?" Ucapku.

"Apa kau menyesalinya?" Ucap Rosinante.

"Tidak, aku hanya cemas." Ucapku.

"Jika menurutmu itu hal yang benar untuk dilakukan, maka lakukanlah. Dan setelah melakukannya, tidak perlu menyesalinya." Ucap Rosinante yang membuatku terdiam sebelum akhirnya tersenyum menatapnya.

Sementara itu, Luffy tidak terlihat peduli pada berita yang Nami bacakan.

"Dan yang jadi topik hangat kali ini adalah Kerajaan Ryugu yang sudah 200 tahun tidak ikut serta. Raja Neptune, dan putra-putranya ikut serta. Katanya Shirahoshi disambut hangat di Red Port!" Ucap Nami.

"Akhirnya dia datang ke permukaan, ya? Sudah tambah kuat ya si Yowahoshi." Ucap Luffy.

"Sepertinya mereka dikawal kakekmu." Ucap Nami.

"He..." Ucap Luffy.

"Untuk mencapai cita-cita membawa Manusia Ikan ke permukaan, ini jadi langkah yang besar, ya." Ucap Nami lalu membalik halaman koran.

Begitu melihat foto Vivi, Nami langsung tersenyum lebar.

"Vivi-chwan!" Ucap Sanji dengan mata lope-lope dan menghalangi pandangan Nami dari koran. "Kau sekarang sudah jadi putri yang cantik! Apa dia ingin membuat seseorang terkesan? Aku! Jadi demi aku?!"

"Menghalangi saja!" Ucap Nami lalu memukul Sanji yang menghalanginya membaca.

"Padahal belum lama dia meminta maaf, sekarang dia tergoda pada wanita lain lagi? Dasar tidak setia!" Ucap Rosinante yang menggerutu melihat kelakuan Sanji sedangkan aku hanya tersenyum.

"Vivi!" Ucap Luffy yang ikut melihat koran bersama Chopper.

"Itu Vivi!" Ucap Chopper.

"Sudah lama nggak melihatnya, ya." Ucap Luffy.

"Dia sudah terlihat seperti seorang tuan putri." Ucap Nami lalu menoleh menatapku. "Kau tidak mau melihatnya, Eri?"

"Mana?" Ucapku yang segera mendekat dan ikut melihat foto Vivi di koran.

Melihat wajah Vivi, membuatku jadi bernostalgia saat petualangan di Whiskey Peak hingga Alabasta.

"Jadi yang ini ya, Vivi-san? Sebagai tanda pertemuan kami nanti, aku akan meminta diperlihatkan celana dal-" Ucap Brook yang ucapannya langsung dipotong oleh Nami.

"Mana mungkin diperlihatkan!" Ucap Nami lalu memukul Brook.

Nami pun membalik halaman koran berikutnya.

One Piece World 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang