Aku menatap Big Mom dan Kaido yang masih bisa berdiri tegak di hadapan kami. Seranganku tidak cukup untuk melumpuhkan mereka.
"Memang terlalu sulit menghadapi mereka berdua sekaligus." Ucap Law.
"Ya, kita sangat kerepotan." Ucap Zoro.
"Kita serang secara bersamaan, Kaido. Kira-kira berapa orang dari mereka berenam yang bisa selamat, ya?" Ucap Big Mom yang membuat Kaido tersenyum menyeringai mendengar itu, ia terlihat tertarik dengan ide yang Big Mom ucapkan.
"Trafalgar, kau tidak bisa memindahkan salah satu dari mereka ke lantai bawah dengan kemampuanmu?" Ucap Kid.
"Kalau bisa, sudah kulakukan dari tadi. Karena Haki mereka terlalu kuat, aku jadi tak bisa memindahkan mereka!" Ucap Law.
"Kalau begitu, kita pisahkan mereka dengan paksa!" Ucap Kid.
Melihat Big Mom dan Kaido akan menyerang bersamaan, membuatku menjadi lebih waspada.
"Hei, mereka akan menggunakan serangan yang kuat!" Ucap Luffy yang juga menyadari hal itu.
Kami semua bisa merasakan tekanan kekuatan dari kedua Yonkou itu. Aku sangat tau serangan itu sangat kuat sampai mungkin saja bisa membunuh kami semua. Meski sulit, aku mencoba melangkah ke depan.
"Kuharap kakimu tidak melemah, nenek tua!" Ucap Kaido.
"Kau pikir kau sedang bicara dengan siapa, bocah?" Ucap Big Mom.
Saat aku sudah berada di paling depan, aku memasang kuda-kuda untuk bersiap menerima serangan itu. Dengan teknik gabungan mereka, serangan mereka jadi begitu berbahaya.
"Yang benar saja!" Ucap Zoro.
"Percuma, kita tidak bisa menghindar!" Ucap Killer.
"Ayo lakukan, Murasame." Ucapku.
'Ya!' Ucap Murasame.
Aku pun menahan serangan itu. Meski sulit dan begitu menguras tenaga, aku tetap bertahan.
"Lari! Jangan hanya diam saja!" Ucapku sambil melirik mereka berlima yang terdiam terpaku.
Mereka yang tersadar pun menatapku dengan terkejut karena aku yang menahan serangan itu.
"Eri!" Ucap Luffy yang khawatir.
"Oi, tubuhmu tidak akan bertahan!" Ucap Zoro.
Aku hanya mengabaikan itu. Rasa sakit di seluruh tulang dan nyeri di tubuhku tidak membuatku mundur. Justru, dalam keadaan itu aku mengerahkan seluruh kekuatanku yang tersisa dan menebas serangan itu menjadi dua.
"Dia mampu menebasnya." Ucap Kaido.
"Memang mantan calon menantuku luar biasa." Ucap Big Mom.
Aku pun jatuh berlutut dengan bertumpu pada Murasame. Kakiku terasa begitu lemas dan seluruh tubuhku terasa sakit. Sepertinya aku tidak akan bisa bergerak untuk sementara waktu.
"Eri-ya, apa kau bisa berdiri?" Ucap Law.
"Tidak." Ucapku.
"Hebat sekali kau bisa menangkis serangan tadi. Arigatou yo." Ucap Kid.
"Sekarang kau berhutang nyawa padaku." Ucapku sambil tersenyum menyeringai.
"Aku tarik kembali kata-kataku tadi." Ucap Kid.
"Yang mana?" Ucapku yang berpura-pura bodoh dan itu membuat Kid kesal.
Kid pun memilih mengalihkan topik pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece World 2
Fiksi PenggemarFukuda Eri adalah seorang gadis yang sudah hidup mandiri sejak kecil dikarenakan orang tuanya sudah meninggal sejak ia masih berusia 10 tahun. Untuk menghilangkan rasa kesepian itu, ia menghabiskan waktu luangnya untuk menonton anime. Ia tidak perna...